JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MULAI MEMBACA YA SEMUAAA⚠️
BUAT YANG UDAH MAMPIR AKU UCAPIN MAKASIHH💕💕
JANGAN LUPA BAGIKAN CERITA INI KE ORANG TERDEKAT KALIANN🥰🥰
SILAHKAN DI KOMEN KALAU NEMU TYPO BIAR CEPET DI REVISII!!
JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AUTHOR: xxnai_ooo
BACANYA PELAN PELAN BIAR MENGHAYATI WKWK
HAPPY READING SEMUAAAA❤️❤️❤️
🦋🦋🦋
Hari ini, rumah benar-benar ribut karna tangisan bayi kecil yang baru saja berusia 6 bulan itu. Bayi yang sungguh lincah dengan segala aksinya, membuat orang rumah terkadang bingung dan pusing sendiri menghadapinya.
Sekarang baru saja pukul 3 subuh, namun bayi
itu terbangun dan menangis kencang mengisi kekosongan kamar pada hari itu."Mas..sini aku beri asi dulu" Tasya datang setelah mencuci mukanya karna tadi sungguh mengantuk. Sekarang mereka berada dilantai bawah, alasannya karna anak mereka tak bisa jika tak diajak jalan. Memang sangat manja.
Sebut saja namanya Kanaya Rasina Bartasya, kerap disapa Naya. Bocah mungil dengan gigi yang baru saja tumbuh 2. Matanya selalu menyipit ketika tertawa, suaranya sungguh kencang jika menangis.
"Mamama...Emh..." Naya berceloteh ria didalam gendongan Raja. Lalu bergerak-gerak dengan tangis yang mengencang. Kakinya sampai menendang-nendang hingga hampir terlepas dari gendongan Raja.
"Sini sayang, sama Mama dulu.." Tasya mengambil alih anaknya. Namun sepertinya, Naya memang lebih menyukai berdekatan dengan Raja. Terbukti dari bocah itu yang tak ingin melepas pelukannya, bahkan giginya yang baru saja tumbuh ikut menggigit kuat baju kaos sang Papa.
"Kamu duduk dulu, pasti cape. Nanti kalo dia udah tenang baru kasih asi" Raja menyuruh Tasya.
Tasya hanya mengangguk pasrah, memijat pelipisnya yang sakit karna setiap malam harus terbangun akibat tangisan Naya yang menggelegar.Tasya merebahkan tubuhnya diatas karpet
bulu-bulu. Berbantalan dengan bantal sofa
juga selimut yang dirinya bawa dari lantai atas."Utututu..anak Papa kenapa hm??" Tanya Raja, tangannya terangkat mengelus pipi Naya yang dipenuhi air mata. Mata Naya tampak berbinar, tangannya mengikuti cetakan sempurna dari wajah sang Papa.
"Papapapa, ma..ndong.." Gumaman tak jelas dari Naya kembali terdengar. Kini tangannya naik, hingga hampir saja jari mungil itu menusuk kedalam matanya.
"Eitss..tangannya ga boleh nakal" Ucap Raja sembari menggenggam tangan mungil itu, lalu menciumnya berkali-kali. Naya terkikik geli, kala Raja memberi kecupan basah pada seluruh inci wajahnya.
"Tidur ya..hoam..." Raja menguap, matanya sayu karna mengantuk. Lalu membawa sang anak kedalam dekapannya, menggoyangkan badannya kesana kemari agar Naya cepat tertidur.
Matanya melirik ke arah Tasya yang sudah tertidur pulas. Wajahnya tampak sangat lelah karna mengurus Naya. Berkali-kali pula Raja menawarkan babysister untuk sang anak, agar Tasya tak terlalu lelah mengurus Naya sendiri. Hanya saja, Tasya tak ingin melewatkan satu detik pun tentang perkembangan Naya. Membuat Raja hanya pasrah ketika tawarannya ditolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Ruang
Teen Fiction[SELESAI] JANGAN LUPA DI FOLLOW DULU⚠️⚠️ PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!