•Sebenarnya

1.7K 73 3
                                    

SEBELUM MULAI MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW AUTHOR DULU YA GUYSS⚠️

HAYO SIAPA YANG KEPO NIIII???

BUAT YANG UDAH MAMPIR AUTHOR UCAPIN MAKASIH BANYAKK💕💕

JANGAN LUPA DI KOMEN KALAU NEMU TYPO, BIAR CEPET DI REVISI!!!

HAPPY READING SEMUAAA🥰❤️❤️

TARIK NAFAS!!! BUANG...
KARNA INI AKAN SEDIKIT MENGURAS EMOSI.

🦋🦋🦋

Aku benci ketika kata maaf dijadikan
sebagai penenang, lalu selebihnya akan mengulang.

🦋🦋🦋

Kali ini, Raja hanya berdua dengan Tasya didalam ruang inap bernuansa putih dengan bau obat-obatan yang sungguh menyengat. Raja, laki laki itu duduk diujung brankar samping Tasya sembari mengelus surai panjang gadis itu.

Tasya terkikik geli melihat kartun upin ipin didalam ponsel Raja. Mengabaikan Raja yang terus menatapnya tanpa beralih sedikitpun. Sesekali, Raja menunduk guna menciumi dahi Tasya.

Sekarang baru pukul 2 siang. Dan teman temannya tadi juga sudah bergantian masuk kedalam. Lalu meninggalkan Raja dan Tasya yang sepertinya memerlukan waktu berdua.
Ah sungguh teman yang peka.

Tadi juga mereka sempat sholat bersama, dengan Raja yang menjadi imam tentunya. Membuat Tasya hanya mampu menatapnya tanpa berkedip karna ketampanan Raja yang terlihat berkali kali lipat. Apa lagi air sehabis berwudhu terlihat membasahi rambut hitam tebal milik Raja. Ah, suara Raja sungguh candu.

Setelahnya, Tasya bahkan disuruh Raja untuk salim. Meskipun bersentuhan berkali kali setiap harinya, tetap saja ada perasaan berbeda sewaktu dirinya yang berada diatas brankar langsung disodorkan tangan seperti itu. Kata Raja, itung itung belajar jadi calon istri. Dalam hati, Tasya ingin sekali berteriak teriak histeris saking bapernya.

Lalu tanpa diduga, Raja juga mencium keningnya disaat bersamaan dengan dirinya yang menyalimi tangan kekasihnya itu. Tubuhnya seketika kaku saat itu. Kini, Tasya menjadi senyum senyum sendiri mengingat kejadian tadi. Membuat Raja mengerutkan keningnya aneh.

"Jangan melamun" Raja mengusapkan tangannya diwajah Tasya dengah kasar, membuat Tasya menatapnya sembari mendekil pelan.

"Ka, kapan aku pulang?" Raja ingin sekali menyentil jidat Tasya yang bertanya dengan wajah cemberutnya. Mengabaikan upin ipin yang masih ditayangkan disana.

"Yang, kamu masih satu hari loh ya" Ucap Raja sembari menatapnya dengan gemes. Tasya cemberut mendengarnya, lalu kembali menatap ponsel Raja yang setia menyala.

"Dasar" Gumam Raja sembari menggelengkan kepalanya pelan melihat kelakuan Tasya.
Ada ada saja.

Tasya kesal dengan Fizi, dasar teman tidak ada akhlak. Kesel bener ngeliat kelakuan Fizi yang kadang kalo ngomong kaga disaring dulu. Ingin rasanya memukul wajah Fizi itu.

🦋🦋🦋

Sekitar pukul 7 malam, Raja meninggalkan Tasya untuk sholat. Sedangkan Tasya sendiri pun memang sudah tertidur sebelum Raja meninggalkannya. Kini, suasana ruangan benar benar sepi.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang