JANGAN LUPA DI VOTE DAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️
BUAT YANG UDAH MAMPIR, MAKASIHH🥰
KALAU ADA TYPO JANGAN LUPA DI KOMEN YA GUYS, BIAR CEPET DI REVISI-!!
HAPPY READING SEMUAA❤️❤️
🦋🦋🦋
Jika kau di sia-siakan setidaknya kau sadar,
Kau itu punya perasaan bukan untuk
di permainkan.🦋🦋🦋
Kini Tasya sedang berada di belakang sekolah, tepatnya di taman. Duduk di atas kursi kayu panjang di bawah pohon besar yang melindunginya dari sengatan matahari yang siap membakar kulitnya.
Sambil memakan kacang, Tasya bersenandung kecil mengikuti irama musik yang di putar. Membuat taman yang sepi menjadi hidup.
"Kenapa gak ke kantin?" Tasya menoleh, mendapati Raja dengan ciri khasnya mengenakan bandana merah di kepalanya yang sudah duduk di sampingnya. Tanpa tau malu, mengambil kacang Tasya. Ikut memakan nya, namun bedanya Raja membuang kulit kacang kesembarang arah.
"Maless" Tasya benar benar tak ada mood untuk makan. Apa lagi chat yang terus menghantui nya itu, membuat mood nya turun drastis.
"Ngeyel" Raja menyodorkan nasi goreng kedepan Tasya, yang di letakkan di sampingnya tadi.
Tasya menaikkan sebelah alis nya.
"Makan" Tasya berdecak pelan, atensi Raja tak beralih sedikitpun dari nya. Menurut Raja, apapun ekspresi yang di keluarkan Tasya tetap cantik.
"Gue suapin" Raja menarik kembali nasi goreng yang tadi di dorongnya agar mendekat kearah Tasya.
"Aaaaaa" Dengan males Tasya membuka mulutnya, membuat nasi nasi kembali berjatuhan kedalam piring.
"Buka yang lebar!!" Mendengar perintah Raja, Tasya menggerakkan mulutnya mengikuti bicara Raja. Membuat Raja hanya menampilkan wajah datar.
"Cepet, pegel nih tangan gue" Ucap Raja saat sendok yang sudah berada di depan mulut Tasya tak diterima nya dari tadi.
"Cepet pegel nih tangan gue" Ucap Tasya, sedikit dengan gaya agak alay nya.
"Nakal"
"Biarin wlee"
Tasya sudah menghabiskan nasi gorengnya. Lalu meminum air putih yang di bawakan Raja untuknya. Angin menerpa wajah Tasya lembut, tatapannya tak beralih dari daun yang berjatuhan karna angin.
Asik kali ya kalau disini ada musim gugur.
Fikiran Tasya selalu bekerja, memikirkan hal hal yang tidak perlu di fikirkan."Lo tau gak? Yang lebih indah dari langit senja? Lebih cantik dari biru nya laut? Lebih lembut dari angin? dan lebih pantas di fikirkan dari pada pelajaran?"
Tasya tercengang, bukannya menjawab dirinya malah bertepuk tangan layaknya anak kecil sedang berulang tahun. Mendengar tepukan itu membuat Raja yang awalnya terfokus kedepan beralih menatap Tasya. Keningnya berkerut, gadis aneh.
"Kaka bisa bicara panjang juga ya" Raja terkekeh pelan mendengar penuturan Tasya yang terlewat berani. Lagi lagi Tasya di buat tercengang. Dirinya mengucek kedua matanya.
"Jangan di kucek" Raja menahan kedua tangan Tasya, Tasya cengengesan memandang Raja.
"Kaka ganteng deh kalo senyum"
"Ayo lagiiii, lagiii" Tasya menggoyangkan lengan Raja dengan cepat. Senyum Raja terlampau manis, dia diam saja banyak yang suka apa lagi jika seperti Devan yang ramah kesemua. Bisa bisa pingsan semua kali ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Ruang
Roman pour Adolescents[SELESAI] JANGAN LUPA DI FOLLOW DULU⚠️⚠️ PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!