•Perasaan apa?

3.7K 135 0
                                    

JANGAN LUPA DI FOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA GUYS⚠️

KALAU ADA TYPO JANGAN LUPA DI KOMEN BIAR CEPET DI REVISI🥰

HAPPY READING SEMUAAA❤️❤️

🦋🦋🦋

Bagimu cerita tentang kita sesingkat puisi yang kau baca. Namun tidak bagiku, sang peramu kata yang menyelami banyak rasa dan luka.

🦋🦋🦋

Tasya kini sudah duduk di salah satu meja kantin.
Mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya dan sebelah tangannya lagi menopang dagunya. Menunggu Bianca yang memesan makanan di temani Raisya.

Ya, kini Tasya sendirian. Tadi sih Raja katanya gak bisa jemput, entah kemana pemuda itu. Mungkin sedang nongkrong di warungnya Bu Riri.

Ting...

Satu notifikasi masuk. Tasya membenarkan letak duduknya. Lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja kantin.

Satu notifikasi dari nomor tak bernama yang tampak asing itu mampu membuat kening Tasya berkerut.

08**********

Tunggu di perbatasan kota. Kan ku jemput kau menggunakan kuda, ku bawa masuk kedalam istana. Ku jadikan kau ratu satu satunya di sana.
-GEA

Istana? Otak Tasya seketika tersendat.
Apa mungkin.....istana yang di maksud adalah hati?
Tasya menggeleng, kejadian ini sudah hampir setiap hari sejak kepulangannya ke indonesia.

Kalau di amerika juga sering, namun beda nya waktu di amerika sering datang surat dengan isi yang tak dapat di jelaskannya dengan kata-kata. Terlalu rumit untuk otaknya yang dangkal.

Tak ada yang tau tentang ini, setiap hari dirinya di chat dengan nomor yang berbeda-beda. Namun dapat di pastikan, itu adalah orang yang sama.
Karna inisial itu ada di setiap chat dan surat yang di temukannya.

"Kenapa?" Pertanyaan Raisya terlontar, melihat Tasya yang tampak sangat fokus dengan ponsel. Tasya menoleh, lalu mematikan ponselnya tanpa menghapus/membalas chat tadi.

Tasya menggeleng pelan, lalu mengambil bakso yang tadi di pesan kan oleh Raisya dan Bianca.

"Jangan banyak banyak Sya" Tasya memasukkan sambel dengan porsi banyak, tak seperti biasanya. Kini dirinya benar-benar ingin makan yang
pedas-pedas.

"Udah masuk" Ucapan polos dari Tasya membuat Bianca memutar bola matanya males.

"Sakit perut gak kami tolongin"

'uhuk...'

Seketika Tasya tersedak, mendengar ucapan Raisya yang membuat nya tersentak kaget. Tasya mengambil es jeruk miliknya, meminumnya hingga rasa panas di tenggorokannya menghilang.

"Ngagetin!" Ucap Tasya, hidung nya menjadi sakit karna tersedak makanan pedas seperti ini.

"EYYOOOO" Teriakan membahana dari Fikri membuat mereka bertiga menoleh. Memandang Raja dkk yang berjalan mendekat kearah meja mereka.

Sedangkan Varo dan Rifki memperhatikan ponsel masing masing, sambil mengikuti alunan lagu yang di bawakan blackpink.

Devan dan Jefrin menarik meja agar di gabung di meja yang di tempati Tasya dkk. Lalu duduk manis, dengan Raja dan Jefrin di sebelah Tasya.

Mata Jefrin menelisik, lalu detik berikutnya menatap tajam kearah Tasya. Sedangkan yang di tatap hanya fokus dengan bakso merah miliknya, tak sadar bahwa tatapan Jefrin seperti ingin memakannya.

Detik RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang