TENTANG AYA

11.8K 378 0
                                    

🍂🍂🍂

Hii gengs.
Jangan lupa vote ya, tinggalin jejek dengan cara vote dong.
Kalo sampe nggak, tega sih.
Maafkeun kalo ceritanya kurang jelas atau nggak bagus, karena nulis ini sesuai mood aja.
Kalo nanti awalan ini agak beda sama chapter berikutnya ingetin ya, biar nanti di perjelas lagi sama aku.
Thanks All

🍂🍂🍂

Ini semua tentang Chelsya Alania Aya- gadis cantik persis seperti namanya. Adalah seorang anak pertama dari tiga bersaudara yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil entah itu dari orang tua ataupun temannya sendiri, berkorban demi teman yang tidak tau diri. Merelakan perasaannya dengan lelaki yang sedari kecil ia kagumi hanya demi teman. Hal sekecil apapun ia korbankan demi teman, teman dan teman. Sahabat? Aya tak tau apa itu sahabat. Mempunyai teman saja ia sudah berkorban mati-matian seperti itu apalagi sahabat.

Aya hanya mempunyai teman dekat yaitu SALSABILA atau kerap di panggil caca. Walaupun berteman sudah hampir lama Aya tau bagaimana Caca, tapi Caca tak tau bagaimana Aya, miris kan. Caca lah orang yang paling beruntung karena memiliki teman seperti Aya. Teman yang begitu baik, sangking baiknya sampai rela mengorbankan nyawa nya sendiri hanya demi pertemanannya utuh. Aya hanya memiliki teman beberapa biji di rumah, selebihnya ada di sekolah.

Kisah percintaan yang sudah dimulai sejak masih berusia 12 tahun, sangat diluar dugaan Aya. Itu semua bukan keinginan dari Aya sendiri, melainkan teman nya yaitu caca pastinya.

***

Suatu hari, disebuah desa terdapat banyak sekali anak-anak bermain dengan gembiranya, tak terdapat kesedihan di mata indah mereka, hanya ada kesenangan dan kesenangan.

Di rumah sederhana dimana adalah tempat yang menjadi tempat tinggal gadis kecil berkuncir kuda itu, rumah nenek adalah tempat yang paling nyaman baginya. Tapi di tempat inilah yang akan memberikan luka pertama yang ia punya. Luka yang akan menjadi penyebab dirinya di rundung kesedihan dan kekecewaan.

"Aya!! Mandi dulu sayang! Udah mau maghrib ini" Teriak nenek menggelegar memanggil sangat cucu yang sedang asik bermain dengan teman-temannya.

"Iya nek! Bentar lagi! Aya mau bicara sama caca dulu! " Jawab gadis manis itu dari kejauhan sambil melambaikan tangannya.

"Iya! Tapi jangan lama-kana, nanti kakek kamu marah! " Peringat nenek seraya tersenyum hangat

"Siap boss! "

***

Dua orang anak gadis yang berusia 12 tahun itu sedang berbincang mengenai kegiatan hari esok yang akan berangkat sekolah bersama, keduanya duduk  diatas rumput hijau tanpa alas. Keringat bercucuran di pelipis mereka, akibat bermain kejar-kejaran tadi.

"Caca, besok pagi pas mau berangkat sekolah, kamu cari aku ya? Soalnya kalo sama alda dia perginya kepagian. Dia berangkat aku masih tidur" Ucap gadis kecil berkuncir kuda itu dengan polosnya

"Iya, tapi kalo aku inget, soalnya nenek aku juga nenek aku kadang telat bangunin aku" Jawab gadis disebelah nya yang berambut keriting tersebut.

"Itumah bukan nenek kamu yang telat bangunin, kamu nya aja yang kebo! " Sarkas gadis yang bernama Aya itu.

"Ya gimana lagi, kan aku kalo malem tidurnya jam sebelas" Jawab Caca sedikit sedih

"Kamu jangan biasain begadangnya, nanti sakit tau rasa" Peringat Aya

"Aku suka kangen sama mama, papa. Jadi malam malamnya aku nangis terus keinget mereka" Balas Caca sedih

"Kalo kamu kangen mereka, telfon aja, kayak aku kalo kangen sama ayah, bunda" Usul Aya menenangkan

"Kamu mah enak langsung di jawab, lah aku, berhari-hari gak ada jawaban sama sekali dari mereka"

Aya yang melihat sahabatnya bersedih berinisiatif untuk menenangkan dengan cara menepuk-nepuk punggung Caca pelan. "Sabar ya, mungkin mereka lagi sibuk. Kalo kamu kangen banget liat foto mereka aja, jadi kangen nya terobati deh"

"Eumm.. Oke deh, nanti aku minta foto mama, papa sa nenek"

"Nah.. Gitu dong, ini baru temennya Aya" Keduanya tertawa geli, padahal tak ada yang lucu sama sekali. Tiba-tiba suara bariton nenek nya Aya kembali menggelegar.

"AYA! Pulang sayang! Udah maghrib! "

"Iya nek! Caca aku pulang dulu ya"

"Iya aku juga mau pulang, sampai ketemu besok"

"Bye bye"

***

Para gadis polos yang baru menginjak usia 12  tahun itu sangat kekanak-kanakan. Hidup hanya bersama kakek dan nenek mereka. Rindu bertemu kedua orang tuanya tentu ada, tidak ada anak yang akan mudah melupakan orang tua mereka walau dalam keadaan bahagia sedikitpun.

Pekerjaan adalah salah satu penyebab orang tua dan anak harus berpisah, sehingga para anak mereka harus menyimpan segala sesuatu yang mereka dapati sendiri, seperti luka dari teman contohnya. Tanpa ada tempat cerita terbaik. Mendapatkan luka di usia muda seperti ini memang sangat lah perih. Apalagi luka yang kita dapatkan dari orang terdekat.

*

"Caca, Aya ke kelas dulu ya, nanti keluar main cari aku ya? "

"Okelah. Eh iya, temen kamu yang cowok itu ganteng, aku suka"

"Yang mana? Temen cowok aku ada banyak"

"Regan. Aku suka sama dia, ganteng"

"Hh aku juga ca, tapi kenapa harus dia" Batin Aya

***

Apakah diusia remaja ini, lebih ke usia remaja baru besar ya. Pantaskah jika aku menyukai lelaki yang sangat aku kagumi? Aku tidak berani mengungkapkan rasa ini, aku takut kehilangan teman. Bingung selalu melandaku, aku selalu bertanya, apakah aku boleh jatuh cinta? Apakah aku boleh jujur kepadanya? Ah kurasa tidak.

"Ay, bantu aku dekat sama Regan ya? Aku suka dia dari lama, pliss"

"Euumm gimana ya. Aku bantu sebisa aku ya"

"Oke! Makasih Aya! Aaa baiknya teman aku.. "

"Sakit Tuhan... "

**

Suatu saat datanglah laki-laki yang memilikiku tanpa berjuang sedikitpun, hebat kan, hanya bermodal kan uang sudah cukup untuk menyuap teman ku. Tapi entah kenapa aku sama sekali tak mempunyai rasa padanya, tak ada rasa suka sedikitpun. Aku masih setia pada satu nama, padahal itu sangat mustahil aku miliki.

"Aya!!! Huwaaa! Kamu tau gak? Ada yang mau nembak kamu lohhh"

"Hah? "

"Ih, maksudnya ada yang suka sama kamu, trus mau di tembak jadi pacar nya, kamu mau kan? "

"Ngga, aku masih kecil buat pacaran. Aku ngga mau"

"Elah, gini ya, ay. Bentar lagi kita SMP kan, jadi ya boleh boleh aja asalkan jangan sampe macam macam. Dan juga aku mau kamu punya pasangan kayak aku"

"Hah? Kamu punya pacar? Siapa? Kok gak ngasih tau aku? "

"Ada aja, yang penting kamu Terima dulu ya, kalo gak,kita gak temenan lagi"

"Tuhan.. Apa lagi ini.. "

***

"Tak ada ikhlas yang benar-benar. Ikhlas itu hanya terucap dari bibir seorang yang rapuh, tapi tidak dengan  hati yang masih sulit merelakan,  merelakan dirimu bersama nya, dan melupakan segala rasa ku  yang pernah ada padanya."

.

"Kenapa semakin hari, semakin besar rasa cinta ku kepadanya. Aku hanya ingin rasa ini lenyap, tapi mengapa hanya dengan melihat mata nya aku semakin terbius oleh pesona yang ia miliki. "

.

"Tak semua kisahku tentangnya, ada juga kisah ku dengan kakek, nenek. Dan ada juga tentang aku dan keluarga palsuku. "

.

Setitik Luka Untuk Aya [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang