51.

2.1K 91 0
                                    

🍂🍂🍂

Typo bertebaran...

***

Setelah selesai menyuapi aya tadi, sagara langsung mencuci wajah dan leher aya dengan se centong air dan lap kain. Sagara melakukan hal itu karena aya yang memintanya, kata aya, ia merasa kotor karena hanya mandi pagi hari tadi.

"Udah? Tangan sama kakinya nggak sekalian? " Tanya sagara sambil memeras lap kain tersebut lalu membersihkan leher dan wajah aya yang setia terdiam seperti anak kecil itu.

"Kamu nggak liat tuh, di lapisin perban semua? Kalo mau, bersihin aja sekalian, biar basah semua " Ketus aya, lagian ada-ada saja, kaki dan tangan aya sudah di baluti dengan perban semua.

"Kan nanya doang, siapa tau mau di buka dulu, nanti di pasang lagi. " Ucap sagara, tangan kekarnya dengan telaten membersihkan aya.

"Tutup matanya. " Titah sagara di turuti aya, mengelap dengan pelan wajah itu. "Udah."

"Emang kamu bisa pakein perban nya lagi? "

"Ya suruh susternya lah, kan tugas mereka. " Balas sagara sudah selesai membersihkan aya.

"Engga ah. "

Sagara berdiri untuk menaruh centong dan lap kain tadi di kamar mandi. Setelah itu ia kembali duduk di kursi. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

"Semuanya udah bersih, sekarang tidur. "

Aya menggeleng lucu. "Aku belum ngantuk, nanti aja ya. " Tolak aya menunjukkan wajah gemasnya.

"No, no, no. Lo harus tidur sekarang, udah malem. Lagian kalo masih bangun mau ngapain? Nggak ada kan. " Kata Sagara lalu merebahkan tubuh aya.

"Ih nanti aja, orang aku mau sama kamu dulu. " Kekeuh aya tak mau tidur.

Mendengar penolakan untuk kedua kalinya itu, sagara langsung mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Lalu membuka aplikasi youtube, mencari video kesukaan aya.

Setelah dapat, sagara memberikannya pada aya. "Tidur, jangan nakal. " Jemari tangannya bergerak untuk memijat lembut rambut aya agar gadis itu cepat tertidur.

"Aku bilang nanti aja, tapi nggak papa. " Gumam aya, ia sedang menonton asmr tidur perawatan kulit.

Suara dan perlakuan lembut aya rasakan dan dengarkan. Telinganya mendengarkan suara lembut seorang wanita di dalam video tersebut, dan kepalanya merasakan pijitan lembut dari tangan sagara. Membuat mata aya yang tadinya biasa saja, kini merasa berat. Perlahan, mata itu tertutup dengan tenang, ponsel di tangannya juga perlahan terjatuh.

Hanya butuh beberapa menit saja, aya bisa tertidur pulas. Sagara tak menghentikan tangannya memainkan rambut aya, ia masih setia memandangi wajah cantik aya yang tenang.

"Cantik. " Pujinya.

"Pipinya gemes, pengen gigit. " Gemas Sagara sendiri, saking gemesnya, ia mencubit pipi itu, membuat sang pemilik terusik.

Aya menggeliat tak nyaman. Sontak, Sagara memumpuk-mumpuk kepala aya agar kembali tenang. Sagara juga mengelus kening Aya dengan lembut.

Setitik Luka Untuk Aya [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang