21.

1.8K 82 2
                                    

***

Satu minggu telah berlalu. Tepat pada hari minggu, dimana adik sagara akan pulang ke Indonesia, dan sagara lah yang akan menjemputnya ke bandara sesuai dengan perkataannya seminggu yang lalu.

Dalam seminggu itu sagara gunakan untuk selalu bersama aya, mereka terus saja menempel satu sama lain, entah itu di sekolah atau di manapun, kini jika ada yang berani membicarakan aya di depan wajah sagara maka laki-laki itu tak akan segan memukulinya. Tapi sejak saat sagara berani mengatakan hubungan nya dengan aya, saat itu juga para siswi di sana membenci aya, terutama caca, gadis itu semakin tak senang dengan kehadiran aya.

Kini, di sebuah bandara besar di sebuah kota. Sagara terduduk di kursi menunggu kedatangan orang yang dia tunggu, sembari menunggu, ia memainkan ponsel, yang dia lakukan tak lain adalah chat-chatan dengan aya dan memandangi foto cantik gadis itu sampai dia menyunggingkan senyum manis membuat para perempuan di dekat nya menjadi salting.

"Gila ya tuh orang, ke geeran banget, orang gue senyumin aya kok mereka yang salting" Gumamnya menggelengkan kepala.

"Eekkhm!! " Dehem seseorang membuat sagara menolehkan kepala. Laki-laki itu menatap bertanya wanita di sampingnya.

"Mas lagi nungguin orang ya" Tanya wanita itu sambil tersenyum girang.

"Nggak nunggu setan" Jawabanya singkat dan sangat datar.

Wanita itu mendengus sebal lalu setelahnya dia kembali tersenyum. "Kenalin, nama saya syila mas" Ujarnya mengenalkan diri, tak lupa mengulurkan tangan.

Sagara dengan kejulitan nya berkata dalam hati. "Perasaan gue nggak nanya deh mba, gesrek ni orang"

Kemudian, sagara memalingkan wajahnya kembali menatap ponsel, tak minat membalas uluran tangan itu.

"Dingin banget. Mas lagi nunggu siapa emangnya? " Tanya syila lagi.

"Adek" Jawab sagara singkat. Syila ber-oh ria.

"Kalo saya lagi nunggu temen mama saya sih mas, kebetulan juga dia bawa anaknya pulang ke Indonesia setelah lama di luar negeri" Jelas syila tanpa di suruh.

Dahi sagara mengernyit, memandang syila tanpa minat. "Gak nanya" Ketusnya.

Wanita itu malah tertawa membuat sagara semakin bingung dibuatnya, sebenarnya apa yang lucu? "Kamu lucu juga ya, mukanya gitu hahaha" Ujarnya tanpa malu.

"Gaje"

"Mas udah punya pasangan belum? Saya liat sendiri aja" Ujarnya lagi. Sagara yang sudah sangat risih berdekatan dengan wanita ini memilih untuk menjauh dan duduk di kursi yang di duduki oleh para laki-laki.

"Eh kok" Gumam syila cengo.

Sagara tak peduli, dengan santainya dia ikut bergabung dengan sekumpulan remaja yang seumuran dengan nya. "Gue numpang duduk di sini ya" Izinnya diangguki oleh para pria itu.

"Iya, ngga papa, duduk aja"

Jadilah syila duduk bersama ibu-ibu rempong di sana, wajahnya begitu tertekan, saat ibu-ibu itu menggosip di sampingnya.

"Rasain lo, karma dah tuh, sok kenal, sok akrab, mampus lah lo situ di kerumuni emak emak"

Beberapa menit menunggu, akhirnya orang yang Sagara tunggu tunggu datang. Adik Sagara sudah tiba di bandara Indonesia, dia telah kembali lagi ke tanah air setelah bertahun-tahun di negara orang.

"Mama! Itu kakak!! Kakak!!" Teriak zeyan berlari ke arah Sagara yang tengah duduk santai, laki-laki itu belum menyadari keberadaan adiknya, dia masih pelanga-pelongo.

Setitik Luka Untuk Aya [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang