***
Dengan langkah gontai Aya menyusuri koridor rumah sakit, mendengar perkataan syifa yang mengatakan bahwa Sagara sedang kritis membuat hatinya gelisah.
Tadi Aya sudah menanyakan keadaan Sagara, memang benar sedang kritis, tapi sekarang mulai membaikSaat sudah sampai di depan kamar rawat Sagara pas sekali dengan keluarnya dokter dari dalam. Aya menanyakan keberadaan Sagara lagi dan juga apa penyebab lelaki itu sampai bisa menjadi seperti ini.
"Dok, gimana keadaan pacar saya? Apa dia baik baik aja sekarang? Apa penyebab nya dok? Dok Jawab" Tanya Aya cerewet.
Dokter tersebut menghela nafas sambil terkekeh geli. "Sagara sudah membaik, tadi malam sempat kritis dan selalu merancau memanggil nama seseorang. Kamu Aya ya? "
Aya mengangguk cepat. "Iya, saya Aya dok"
"Ohh pantes aja. Jadi penyebab Sagara bisa kritis adalah akibat benturan yang keras pada kepalanya yang, dan juga kekurangan banyak darah. Kebetulan kemaren di rumah sakit ini tak tersedia stok darah golongan A. Kita ingin menanyakan pada keluarga tapi tidak ada satupun keluarga yang tahu keadaan Sagara. Sampai sekarang tidak ada yang datang kecuali wanita seumur ran kamu, tapi dia hanya sebentar di sini lalu pergi. " Jelas dokter tersebut.
"Tapi sekarang udah gak papa lagi kan dok? " Dokter itu mengangguk pelan sambil tersenyum.
"Alhamdulillah deh kalo gitu, terimakasih dok. Kalau gitu saya masuk dulu, boleh kan? "
"Iya, silahkan, kalau mau tebus obat di depan ya"
"Baik. Terimakasih " Ujar Aya tak lupa tersenyum manis, membius sang dokter muda tersebut. Tapi sedetik berikutnya dokter itu sadar dan langsung pergi. Kalo lama-lama bisa diabetes juga ngeliat senyum manis Aya. Eakkk!.
Aya memasuki ruang rawat Sagara mengendap-endap seperti maling. Takut menganggu waktu istirahat laki laki itu. Aya menatap sendu tubuh Sagara yang terkulai di atas brankar. Ia meletakkan ranselnya pada sofa yang ada di sana lalu mengambil duduk di kursi di samping Sagara.
Sagara terlihat lelap dalam tidur nya, deru nafas yang teratur dan juga wajah tampan yang tak sedikitpun berkurang jika tertidur. Aya menggenggam erat tangan Sagara, sedikit mengecupnya.
"Cepet sembuh ya, aku kangen sama kamu. Liat kamu sakit kayak gini buat aku gak tega." Lirih Aya. " Aku pengen nyerah, tapi ada aja yang bikin aku kuat untuk bertahan. Aku gak tau gimana perasaan aku yang sebenarnya sama kamu, aku juga masih bingung."
Gadis itu terkekeh pelan, cairan bening keluar dari pelupuk mata yang sedari tadi ia tahan. " Lucu ya, kita sama-sama udah bertahun-tahun tapi masih aja kayak gini. Aku yang gak bisa ngelupain masa lalu, dan kamu yang masih terjebak dalam lingkup yang kurang bagus, sampe bisa ngerubah kamu jadi kasar kayak gini" Aya menghapus air matanya lalu tersenyum simpul.
"Tapi kenapa, setiap kamu perlakukan aku dengan kasar, aku gak pernah benci sama kamu sedikitpun. Setiap kamu ngelakuin kesalahan aku coba buat sabar. Jujur, nerima ini semua memang berat bagi aku, aku gak bisa ngadepin masalah sendiri. Aku butuh kamu yang selalu ngelindungi aku. Sekarang aku udah gak punya siapa siapa lagi di sini. " Ucap Aya mengeluarkan isi hati nya. "Aku kesepian... "
Tangan Aya masih setia menggenggam tangan Sagara. Ia tak kuat menahan tangis, menutup wajah dengan tangan besar milik Sagara sambil mengecupnya. Tak peduli lagi lelaki itu akan terganggu, mungkin dengan menangis hatinya akan sedikit tenang.
Perlahan tangan Sagara bergerak, matanya terbuka dengan pelan tapi pasti, menyesuaikan dengan cahaya lampu yang menyala. Aya menghapus air matanya kasar, ia tersenyum senang melihat pergerakan Sagara.
![](https://img.wattpad.com/cover/292051208-288-k733436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Luka Untuk Aya [TELAH TERBIT]
Teen FictionSETITIK LUKA UNTUK AYA OPEN PO DARI TANGGAL 8-23 MARET 2023! Beberapa part telah dihapus. Ini semua tentang Chelsya Alania Aya tentang luka yang Aya dapati dari orang sekitar dan juga orang tuanya. Tiada hari tanpa masalah, seolah masalah itulah m...