EKSTRA PART l

4.1K 150 2
                                    

☘️☘️☘️

Typo bertebaran..

***

Beberapa bulan pun berlalu. Sekarang Aya sedang mengandung anak pertamanya dengan Sagara. Usia kehamilan Aya baru empat bulan. Karena Aya baru merasakan yang namanya hamil muda, jadilah semua yang dia lakukan terasa berat, seperti melakukan pekerjaan rumah. Sebenarnya di rumah ada yang membantu Aya, namanya bik iyah, tapi Aya tetap saja ingin membantu, padahal ia sedang mengandung.

Setelah kehamilan nya ini, Aya menjadi sedikit cengeng dan sangat sensitif. Setiap malam pasti selalu ingin di peluk, rambutnya harus di mainin. Sagara pun melaksanakan tugasnya suami, ia akan melakukan apa yang aya inginkan.

Dan sekarang, aya sedang berada di kolam dalam rumahnya, ia hanya ingin bersantai sambil memakan brownies buatan bik iyah. Ia memasukkan setengah kakinya ke dalam air.

Sagara sedang berkerja, jadilah hanya dia dan bik iyah di sini. Rumah ini sangat sepi, zeyan sudah tinggal bersama kedua orang tuanya. Kadang Aya merasa kesepian, butuh teman untuk ngobrol. Lana, malisca dan caca, jarang ada kabar setelah menikah.

"Huhh, bosen banget. Pengen bobo, tapi males. Pengen jalan-jalan, tapi mager. " Monolog Aya memainkan air kolam.

"Neng!! Eneng! Dimana neng! " Panggil bik iyah dari dapur.

Aya membalikkan sedikit badannya. "Di kolam bik! Kenapa! " Balasnya. Namun tak ada jawaban.

"Bibik mah, sukanya manggil doang. " Gerutu Aya. Memang bik iyah begitu, beliau hanya ingin memastikan dimana letak bos nya, ya bik iyah melakukan hal itu karena Sagara tentunya. Laki-laki yang akan menjadi ayah itu sangat menjaga Aya.

"Neng! Aden pulang tuh! Samperin gih! " Teriak bik iyah lagi. Sontak, Aya mengeluarkan kakinya dari air kolam, berjalan sedikit berlari menuju ruang tamu.

Benar saja, di sana sudah ada Sagara yang tengah mencari sesuatu di sekitar sofa dan meja. Aya mengernyit bingung.

"Tumben pulang cepet? Kamu nyari apa? " Tanya Aya penasaran.

Sebentar, Sagara menghentikan aksinya mencari sesuatu itu. Ia menatap Aya sejenak.
"Nyari istri aku, dimana ya? " Aya menghela napas panjang mendengar itu.

"Noh, di dapur, istri kamu lagi masak. "Balas Aya kesal. Memang Sagara suka sekali menggoda dirinya di saat sedang hamil begini.

Sagara malah terkekeh geli melihat respon Aya. Ia memeluk pinggang wanita itu, lalu mencium beberapa kali dahi dan pipi istrinya.

" Jangan ngambek dong, kan cuma becanda. "Ujar Sagara masih setia mencium pipi sang istri yang sudah bergerak risih karena aksinya.

"Jangan cium banyak-banyak, geli tau. " Kesal Aya. Ia mendusel di dada bidang Sagara membuat laki-laki tersebut tersenyum tipis.

Lalu menggendong Aya ala koala, membawanya naik ke kamar atas. Saat telah berada di kamar, Sagara merebahkan tubuh Aya di atas kasur king size miliknya.

"Aku mau mandi dulu, setelah itu, kita tidur. Kamu diem di sini. " Ujar Sagara berjalan mengambil handuknya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setitik Luka Untuk Aya [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang