12.

2.2K 118 2
                                    


***

Malam ini Aya kelihatannya sangat kelelahan, tadi sehabis pulang sekolah Aya langsung ke cafe, karena memang untuk beberapa hari ini dia akan tinggal di gudang cafe, hanya untuk menumpang tidur saja. Pasalnya ia masih belum di izinkan pulang oleh sang ayah.

Pukul sepuluh Aya sudah menyelesaikan pekerjaannya yang dari pulang sekolah baru selesai sekarang. Karena lapar dia memilih untuk membeli mie instan di alfamart terdekat. Aya sengaja membeli mie instan agar tak terlalu boros, uang Aya mulai menipis membuatnya harus pintar mengolah uang.

Sesampainya di alfamart Aya memilih dua mie instan dan satu telur, katanya kalo satu gak cukup. Perut Aya seperti karet, apapun masuk kedalam.

"Ini aja kak? Gak ada yang mau di tambahin? " Tanya sang kasir, Aya menggeleng. "Enggak ada mba"

"Baik. Ini totalnya dua puluh ribu" Ujarnya lagi.

Aya menyerahkan uang pas agar tak terlalu lama menunggu, emang uangnya cuma segitu doang sih. "Baik, uang nya pas ya kak. Selamat datang kembali"

Setelah itu Aya berniat langsung pulang ke cafe, perutnya sudah sangat keroncongan minta di isi. Tapi saat sudah di luar tangannya ditarik dengan paksa oleh seseorang. Tentu saja Aya kesal dan menyentak tangan laki-laki itu kasar, ternyata yang menarik Aya adalah regan.

"Kamu apa apaan sih! Main narik narik aja! Gak sopan! " Kesal Aya mengusap pergelangan tangannya yang sakit.

"Lo gak papa kan? Apa itu luka? " Tanya regan khawatir.

Aya memutar bola mata jengah. "Gak papa. Aku pulang dulu udah malam" Setelah berkata seperti itu Aya ingin pergi, tapi lagi-lagi di cegat oleh regan.

"Ck! Gue mau ngomong sebentar sama lo. " Ujar regan membuat Aya menatapnya.

"Udah malem, mending lain kali aja, aku juga lagi buru-buru" Tolak Aya sedikit ketus.

"Lo kenapa sih ay? Kok tiba-tiba jadi gini? " Tanya regan penasaran, pasalnya sikap Aya berubah padanya.

"Aku kenapa? Emang lagi males ngomong aja. Cepet kamu mau ngomong apa? " Desak Aya semakin membuat regan penasaran.

"Gue mau bicara serius" Ujar regan

Aya terkekeh kecil. "Emang kamu pernah serius? " Tanya Aya remeh.

Regan mendengus sebal. "Lo lagi dapet ya? Sikap lo berubah banget loh ay, apa gue ada salah sama lo? Kalo ada gue minta maaf"

Gadis itu tak menjawab, dia memilih memalingkan wajahnya ke arah lain. "Gak ada, yaudah kalo mau ngomong serius ngomong aja. "

Regan menarik nafas dalam. "Kenapa lo tolak perjodohan nya kemarin? " Tanyanya kini dengan raut wajah serius.

"Bukan urusan kamu"

"Gue tanya sekali lagi, kenapa lo tolak perjodohan nya? " Tanya regan lagi.

"Kamu mau tau kenapa aku nolak? Kayaknya sebelum aku kasih tau kamu juga udah tau gqan. Kamu tau kan kalo aku pacar Sagara? Kenapa malah nanya begitu lagi. " Ujar Aya.

"Gue tau lo pacar nya Sagara, tapi pasti ada kan alasan lain lo nolak." Tebak Regan.

"Kalo aku jawab, karena sifat busuk kamu itu gimana hem? "

Regan mematung, apa katanya? "Maksud lo apa? " Tanyanya

Aya menghela nafas panjang. "Jangan pura-pura gak tau gan, aku udah tau semuanya. "Jawab Aya.

"Ohhh lo udah tau ya? Eemmm gak papa sih, justru bagus kalo lo udah tau, jadi gue gak capek ngejelasin" Ucap Regan santai.

"Cara kamu itu busuk tau gak, kalo memang kamu cowok gak akan pernah mau ngambil hati cewek dengan cara sampah kamu! " Sarkas Aya karena sudah terlalu kesal.

"Sekarang aku tanya langsung, kenapa kamu milih buat ngambil hati cewek dengan cara nyakitin caca kayak gitu? Apa pantes kamu nyakitin hati orang yang gak tau apa-apa? " Lanjutnya.

"Lo bilang gak tau apa-apa? Justru karena dia gue kayak gini! Karena ulah dia gue harus nahan cemburu liat lo sama Sagara! " Jawab Regan tak santai.

Dahi Aya mengernyit bingung. "Maksud kamu? " Beo nya.

"Gue dari dulu suka sama lo ay!! Tapi karena keegoisan dia gue jadi ngubur perasaan gue ke lo!! Gue udah gak tahan liat lo terus berduaan sama Sagara! Sejak saat itu gue berfikir untuk balas dendam dengan cara pura-pura cinta sama dia padahal gak sama sekali. " Jelas Regan mampu membuat Aya terdiam, memang Aya sudah tau akal busuk Regan, tapi dia belum tau jika wanita yang Regan maksud itu adalah dirinya. Saat pulang dari rumah sakit menuju rumah kemarin Aya menemukan Regan dan caca saling adu mulut membuat nya berhenti sejenak dan mendengarkan pembicaraan mereka, tapi tak begitu jelas terdengar.

" Kenapa baru sekarang? Dari dulu aku udah punya perasaan sama kamu, tapi aku pendam. Dan sekarang, disaat rasa itu udah gak ada lagi, kamu baru ngungkapin? " Lirih Aya dalam hati.

"Gak gini juga caranya regan, dengan cara kamu gini buat aku semakin di benci sama caca. Kamu tau, dia itu tulus cinta sama kamu" Lirih Aya.

"Gue gak peduli dia tulus atau enggak, yang penting sekarang gue bisa balas dendam sama dia. Dan juga gue udah bisa dapetin apa yang gue mau. " Ujar nya begitu percaya diri.

"Memang dendam kamu terbalaskan, tapi gak dengan apa yang kamu mau itu" Balas Aya menatap sendu regan.

"Maksud lo? Haha gue udah tau dari caca kalo lo itu suka kan sama gue? Udah ay jangan di sembunyiin lagi" Aya menggeleng lemah.

"Iya itu dulu tapi sekarang udah enggak lagi. Kamu terlambat gan. " Kata Aya.

Sudah pasti reaksi regan akan terkejut sekaligus tidak percaya. "Gue tau kok ay lo bohong kan karena takut Sagara marah, udah tenang aja, soal Sagara biar jadi urusan gue. Dan lo bisa sama gue, sesuai keinginan lo" Ucapnya semakin percaya diri.

Aya tertawa sumbang. "Lucu ya kamu gan, egois. Dari dulu kamu kemana aja hah? Sekarang disaat aku udah benar-benar nerima Sagara, disaat itu juga kamu mau misahin aku sama dia? "

"Kamu gak tau gimana perjuangan aku selama ini buat ikhlasin kamu sama caca. Aku juga sama kayak kamu!! Aku nahan cemburu liat kamu mesra-mesraan sama caca. Tapi sekarang udah enggak, perasaan aku sama kamu itu udah hilang!" Ujar Aya penuh emosi.

"Udah hilang? Gak ada sisa sedikitpun, nama gue di hati lo ay? " Tanya Regan langsung di balas anggukan oleh Aya.

"Jadi selma ini perjuangan gue sia-sia? Gak ada hasilnya sama sekali ay" Ucap Regan lemah.

"Perjuangan apa? Apa kamu pernah berjuang untuk aku? Aku rasa gak pernah gan, karena memang kamu gak serius sama perasaan kamu itu, kamu cuma mau balas dendam, gak lebih kan" Tebak Aya.

"Gue serius suka sama lo" Balas Regan.

"Kalo kamu serius dari dulu kita udah sama-sama gan, gak akan ada adegan kayak gini. Keseriusan itu cuma terucap dari bibir kamu, bukan hati kamu. Gak akan ada orang yang tahan selama bertahun-tahun harus pacaran sama orang yang gak dia cinta, apalagi kamu cowok, gak akan tahan!. Kalo memang bener kamu serius, kamu akan berbuat seribu cara buat dapetin aku. Tapi udahlah gak ada gunanya juga ya ngomong gitu, yang lalu biarlah berlalu, udah terjadi juga" Aya memandang jalanan yang sepi, sejenak ia kembali menatap Regan lalu segera melenggang pergi.

Masa lalu biarlah masa lalu
Jangan kau ungkit, jangan ingatkan aku
Masa lalu, biarlah masa lalu
Sungguh, hatiku tetap cemburu
Kita goyang lagi, bro
Sonata
Dara Ayu (Mas Bima), goyang, dong
Goyang esek-esek, anti galau!!

Okeh cukup.

Regan masih diam membisu, memandang nanar tubuh Aya yang pergi menjauh. "AAGGHHH!! SIALAN!! Gue masih ada rasa sama lo ay!! Oke kalo lo udah gak ada perasaan lagi sama gue. Tapi gue gak akan biarin lo bahagia sama Sagara begitu aja, dulu memang perjuangan gue gak terlihat, tapi sekarang gue bakalan bener-bener mau perjuangin lo apapun caranya" Nafas Regan terengah-engah menahan amarah.



***


.

Setitik Luka Untuk Aya [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang