58.

2.9K 103 0
                                    

🍂🍂🍂

Typo bertebaran..

***

Beberapa tahun pun berlalu dengan aman dan damai, tanpa ada kesedihan dan tangis lagi dari seorang gadis manis yang kini tengah terduduk di sebuah taman yang dulunya sangat sering ia datangi.

Gadis cantik yang baru saja menginjak usia dua puluh empat tahun itu terlihat semakin dewasa dari tahun ke tahun. Penampilannya begitu berbeda, rambut yang dulunya selalu ia ikat, sekarang sudah di gerai dengan model yang berbeda-beda.

Aya, gadis lugu itu kini telah berubah, bukan sifat atau wajahnya, melainkan penampilan dan hawanya. Yang dulunya terlihat seperti anak SMP, sekarang berubah, sesuai dengan usianya saat ini.

Dia terduduk di taman yang sangat indah, memang dari dulu, tempat ini tak pernah berubah, selalu saja menjadi favorit aya. Dia menatap sejuk sekelilingnya, menghirup udara segar tanpa beban. Beberapa tahun ini, hidup aya terasa sangat damai. Kehidupannya juga sudah berubah sedikit demi sedikit.

"Nggak kerasa, ya, lima tahun berlalu, dengan kedamaian, tanpa isak tangis penderitaan. " Monolognya seraya tersenyum tipis. Udara yang aya hirup kali ini berbeda dengan yang dulunya terasa sangat hampa.

Ia melirik ke sekelilingnya, mencari keberadaan seseorang yang ia tunggu -tunggu, namun sepertinya, tak ada tanda-tanda orang tersebut datang.

Karena suntuk, aya membuka ponselnya, mencari nama kontak seseorang, lalu menelponnya.

"Hallo? "

"Hallo, ay, kamu masih di sana, kan? Atau udah pulang? "

"Aku masih di sini, kenapa belum dateng? Nggak jadi? "

"Enggak, tunggu bentar, ya. Ini lagi sebentar nyampe. "

"Iya, cepetan ya, nanti keburu ada yang nyulik aku. "

"Wus, ngomongnya. Iya, aku udah jalan ni, tunggu. "

"Iya, iyaaa. "

"Bye, honey. "

Tuttt

"Honey, honey. Huhh... " Aya membuang napas panjang. Setelahnya, senyum aya kembali terbit, mengingat kembali panggilan sagara kepadanya tadi.

"Terimakasih, Tuhan.. " Ucapnya dengan sangat tulus.

Drettttt

Ponsel Aya bergetar, ia kembali membukanya, di sana sudah terpampang dengan sangat jelas, foto dua orang yang sedang mengajaknya untuk melakukan panggilan video. Aya pun mengangkatnya.

"Ayaaaa!!! " Seru dua gadis dari dalam ponsel tersebut.

Aya melambaikan tangannya sambil terkekek geli melihat kedua sahabatnya yang kegirangan saat melihat dirinya.

"Kenapa? Kok tiba-tiba nelfon? Kangen ya? " Goda Aya karena sudah tau pasti alasan lana dan malisca menelfon dirinya.

Keduanya mengangguk antusias. "Iyaa! Kita kangennnn banget!" Aya pun tertawa mendengar jawaban itu.

"Tenang, besok aku nyusul, kok. "

"Beneran ya? Nggak boong lagi? Gue udah males banget denger janji manis lo, ay. " Dumel lana di angguki malisca tanda setuju. Lantaran, mereka sudah sangat bosan mendengar Aya mengatakan bahwa dia dan sagara akan ke Bali untuk menyusul mereka, tapi selalu tak jadi, karena sagara sedang sangat sibuk.

Setitik Luka Untuk Aya [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang