❝FOR THOSE WHO LOOK UP TO THE SKY.❞
____________________________________________
SKYLA ALEA CLARKE, cucu perempuan pertama dari keluarga pemilik perusahaan senjata nomor satu dunia. Cantik dan cerdik. Posisinya sebagai ratu di sekolah swasta paling...
Playlist : Everybody Wants To Rule The World - Lorde
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
________________________________
Ternyata ibuku mengabulkan permintaanku saat di jet. Bukan tentang kembali ke sekolah, tetapi dia menuruti keinginanku untuk tidak dirawat di rumah sakit keluarga di Manhattan. Jadi sekarang kami sudah berada di mansion Grayson di Roma, Itali. Interiornya sangat mewah tentu saja, bergaya Eropa klasik dengan sentuhan modern.
Aku duduk di ruang tengah mansion sembari memainkan ponsel. Sibuk memainkan permainan balapan sementara ibu dan kakakku sedang bersiap-siap di kamar mereka. Sebentar lagi kami akan menghadiri acara amal yang diadakan Grayson International Foundation di Spazio Novecento. Ayahku akan menemui kami di sana.
Sejak kemarin, teman-temanku di Spencers mengirimiku pesan yang menanyakan kabarku. Aku tidak berminat menjawab mereka semua. Mereka seharusnya sudah tahu aku akan baik-baik saja. Tetapi meskipun aku mengabaikan semuanya, aku tetap saja membaca satu persatu notifikasi yang masuk. Kalau-kalau ada pesan atas nama Skyla. Tentu saja hasilnya nihil.
Aku yakin akan ada badai salju di Los Angeles jika gadis itu mengirimiku pesan. Egonya tinggi sekali. Belum lagi terakhir kali berbicara padaku, dia marah. Tidak ada harapan. Entah apa yang harus kulakukan untuk menghilangkan amarahnya. Beberapa malam lalu saat aku bertanya padanya di elevator dekat kafetaria sekolah, dia mengatakan aku harus terus berusaha.
Aku menghembuskan nafas panjang, mematikan layar posel. Seharusnya aku tidak berada di sini sekarang. Ini semua terjadi karena batu longsoran sialan itu.
"Tuan Muda, Nyonya dan Nona Grayson sudah menunggu anda di lobi." Tuan Greco, kepala pelayan paruh baya mansion ini menghampiriku. Membungkuk penuh hormat.
Lagi, aku menghembuskan napas panjang. Mengangguk singkat sebelum kemudian bangkit berdiri. Kurapihkan sedikit jas hitamku lalu melangkah menuju lobi utama mansion.
ღღღღღღღ
Belasan paparazzi dari perusahaan media terpilih di seluruh dunia berkerumun di dekat pintu utama di balik tali pembatas. Tidak banyak memang. Acara ini adalah acara khusus para petinggi Grayson International Foundation. Biasanya ayahku akan menyebutnya 'pertemuan sederhana untuk mempererat tali kekeluargaan'.
Kakak dan ibuku sudah turun terlebih dahulu setelah pelayan membukakan pintu Rolls Royce Wraith hitamyang membawa kami. Kilatan blitz kamera bertubi-tubi menyerbuku saat aku turun beberapa saat kemudian. Meskipun sangat menyilaukan, kami sudah terbiasa.