Princess - Chapter 5.1

526 38 2
                                    

________________________________
____________________

C5.1 : People WILL talk

____________________
________________________________

Playlist : Khalid - Young Dumb & Broke

Playlist : Khalid - Young Dumb & Broke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________

"Berhenti berbicara yang tidak-tidak." Aku melirik Romeo yang berjalan di sebelahku sekilas sebelum kembali sibuk menatap layar ponsel. "Sudah kutegaskan jika dia tidak suka dengan apa yang kulakukan, katakan langsung padaku. Lagipula, dia sebenarnya tidak punya hak menilai sama sekali."

"Bagaimana dia bisa mengatakannya padamu jika kau sendiri tidak ada kabar sama sekali sepanjang musim panas?"

"Masuk akal." Balasku acuh tak acuh.

Kudengar erangan frustasi Romeo sebelum aku menghentikan langkah dan akhirnya benar-benar menoleh padanya. "Astaga, Skyla! Dia kekasihmu!"

Suasana lorong kelas bahasa yang cukup ramai membuat Romeo sedikit mengecilkan suaranya. Hal itu membuatku ingin tersenyum. Dia seratus persen sahabatku. Meskipun dia saat ini pasti sedang kesal karena sikapku, dia tetap saja menahan teriakannya. Tidak banyak orang yang mau melakukan itu.

Beberapa murid yang berada di sekitar kami sempat menoleh dan terpergok olehku sehingga mereka semua langsung berpura-pura berbincang dengan satu sama lain atau mengerjakan apapun yang tidak perlu dikerjakan. Satu hal yang pasti ; mereka telah menajamkan pendengaran untuk mencuri-curi apapun yang aku dan Romeo bicarakan.

"Kalau dia kekasihku—yang mana memang tidak, dia sendiri yang akan berbicara padaku. Bukan kau."

"Aku hanya—"

"Hanya sebagai pengantar pesan karena dia tidak berani menyuarakan pikirannya?" Potongku telak. Sejujurnya aku tidak ingin berada di situasi ini dengan Romeo. Tetapi semua percakapan ini mulai merusak suasana hatiku. "Dengar Romeo, apapun ini ada di antara aku dan dia. Sudah seharusnya semua percakapan terjadi di antara kami. Bukan antara aku dan kau ataupun kau dengannya. Berhentilah menjadi baik untuknya."

"Aku tahu, Skyla." Romeo menatapku lelah. "Tapi cobalah mengerti berada di posisiku. Rickardo temanku, begitu juga denganmu. Aku ingin yang terbaik untuk kalian."

Aku bersumpah, jika saja kadar kekesalanku masih di ambang rata-rata, aku pasti sudah tersenyum. "Kalau begitu kau tahu bukan, yang terbaik yang bisa kau lakukan untukku adalah mempercayaiku?"

Setelah aku tahu Romeo tidak akan membalas ucapanku, aku segera pergi meninggalkannya dan menuju ruang kelas bahasa Spanyol.

Mungkin wajah kesalku terlihat jelas, atau mungkin wajahku tidak menunjukkan ekspresi sama sekali. Sepanjang lorong kusadari murid-murid lain tidak hanya menyingkir dari jalanku seperti biasanya, tetapi mereka juga sama sekali tidak coba-coba melirik padaku.

THIS FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang