Royals - Chapter 16.2

285 20 0
                                    

________________________________
____________________

C16.2 : Miss Grumpy hours

____________________
________________________________

Playlist : NIKI - La La Lost You

________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________

Sejujurnya aku tidak tahu apa yang kurasakan terhadap apapun hubunganku dengan Navhaniel sekarang. Rasa ini belum pernah kurasakan sebelumnya. Kalau dipikirkan kedekatan kami terlalu cepat dan sedikit tidak masuk akal.

Bagaimana mungkin dari kenekatanku pergi bersama orang asing yang ternyata adalah Navhaniel Grayson bisa berujung dengan dia yang mengaku menjadi kekasihku di hadapan semua siswa-siswi Spencers?

Seakan kecelakaannya waktu itu berakibat terlalu fatal pada kepalanya. Sebenarnya apa yang terjadi padanya selama dua minggu di Eropa? Kenapa setelah kembali ke Spencers dia langsung mengambil langkah yang jauh?

Pertanyaan demi pertanyaan terus muncul di kepalaku sementara aku tetap berjalan santai ke arah Romeo yang sekarang sedang berbincang dengan Many—kepala keamanan Spencers. Mungkin membahas keamanan selama perkemahan.

"Skyla."

"Nona."

Sapaan Romeo dan Many yang bersamaan saat aku tiba di hadapan mereka membuatku tersenyum pada keduanya. "Romeo, Many."

"Baiklah. Saya akan mengabari lagi soal daftar penjaga yang bertugas pukul empat pagi." Kata Many pada Romeo sebelum berpamitan dan pergi meninggalkan kami.

"Ada apa, Tuan Putri menemuiku?" Tanya Romeo dengan senyum jahilnya.

"Memangnya aku tidak boleh menemui sahabatku sendiri?" Aku berdecak sebal. "Kau susah sekali punya waktu luang berdua bersamaku sejak kau resmi menjadi ketua Student Council."

"Tanpa aku pun, Skyla Clarke tidak pernah kesepian. Terlebih sekarang ada Navhaniel yang akan selalu bersamamu."

"Ck! Kau membuatnya terkesan lebih dari yang seharusnya."

"Yang seharusnya bagaimana?" Romeo melipat kedua tangannya di depan dada. "Mungkin sekarang sudah saatnya kau mengambil resiko yang ini, Skyla."

Aku menatap Romeo selama sesaat sebelum kemudian membuang pandangan dan menghembuskan napas. "Kita lihat nanti." Gumamku pelan. Lalu aku kembali menatapnya. "Aku menemuimu bukan untuk membicarakan diriku."

"Bukankah sejak awal aku sudah bertanya alasanmu menemuiku?"

"Ya. Ya. Ya." Aku mengibaskan tangan pelan. "Aku mau jadwal lengkap perkemahan dan selama musim dingin di Skotlandia nanti."

THIS FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang