Royals - Chapter 19.1

247 16 0
                                    

________________________________
____________________

C19.1 : May it be the end of the game

____________________
________________________________

Playlist : Jonas Blue - Mama ft. William Singe

________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________

Entah sudah berapa lama permainan berlangsung. Peserta juga sudah semakin sedikit. Di tim kami, sekarang hanya tersisa aku, Karlyn, Navhaniel, Rhysand, dan Jonathan. Informasi terakhir yang kudengar dari Franz sebelum dia tertembak adalah Malika dan Nichole sudah ditembak oleh seorang freshmen di menit kelima.

"Bagaimana? Berapa orang lagi?" Aku bertanya pada Jonathan saat kami berkumpul.

"Enam." Jawab Jonathan. "Empat dari tim Yugo. Dua dari tim Dalia, junior."

"Baik. Aku dan Navhaniel akan mengurus tim Dalia. Karlyn, Jonathan, kalian urus Yugo dan timnya." Kata Rhysand.

Aku mengernyit. "Kau pikir kau ketua tim?! Kenapa kau dan Navhaniel yang mengurus tim perempuan itu?! Kenapa aku tidak mendapat korban?!"

Tiba-tiba Rhysand menembakkan pelurunya padaku. "Kau sudah tertembak. Keluar dari lapangan, korban."

Selama beberapa saat, aku terperangah menatap bajuku yang berlumuran cat biru dan Rhysand bergantian. "Apa kau sudah gila?!"

"Jangan teriak-teriak, Skyla." Jonathan memperingatkan dengan tenang. "Dan kau Rhysand—"

Tanpa mengindahkan perkataan Jonathan, bahkan tanpa berpikir sedikitpun, aku langsung menembakkan hampir semua peluruku pada Rhysand. Bajunya yang entah bagaimana masih sangat bersih seketika berubah warna-warni dalam hitungan detik.

"Skyla! Apa-apaan kau ini?!" Rhysand memprotes kesal. Berbanding terbalik dengan Jonathan yang menggeleng lelah, ataupun Navhaniel dan Karlyn yang menahan tawa. "Aku belum selesai bicara!"

"Ck! Kapan kau pernah selesai berbicara?" Balasku sarkas.

"Jonathan salah. Ada tujuh orang." Kata Rhysand. "Tim Yugo masih tersisa lima anggota." Dia tersenyum miring. "Khusus untukmu, kau habisi bajingan itu."

"Maksudmu dia—"

"Ya. Rickardo." Rhysand menyela ucapanku. "Kurasa sedikit keseleo di pergelangan kaki karena berlari terlalu kencang masih bisa diobati nanti."

"Tunggu, tunggu." Karlyn menatapku dan Rhysand bergantian. "Kau tidak sedang menyarankan Skyla untuk benar-benar melukainya kan, Rhys?"

Rhysand mengedikkan bahu. Masih tersenyum miring. "Aku hanya mengutarakan apa yang ada di kepalaku."

THIS FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang