❝FOR THOSE WHO LOOK UP TO THE SKY.❞
_____________________________________________
SKYLA ALEA CLARKE, cucu perempuan pertama dari keluarga pemilik perusahaan senjata nomor satu dunia. Cantik dan cerdik. Posisinya sebagai ratu di sekolah swasta paling...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
________________________________
Reyna menatapku tajam. Mengamati. "Kenapa hari ini kau tiba-tiba bersemangat sekali? Belum 24 jam kau hampir menangis karena Rhysand."
"Memangnya tidak boleh?" Tanyaku balik. Berusaha menunjukkan ekspresi senetral mungkin sebelum kemudian kembali mengerjakan soal fisika yang diberikan Mister August beberapa saat lalu.
Kelas fisika hari ini tidak semenyenangkan biasanya. Baru lima menit Mister August mengajar, ada panggilan darurat yang mengharuskannya untuk meninggalkan kelas sehingga beliau harus memberikan tugas. Padahal biasanya, beliau akan menceritakan pengalaman hidupnya sembari mengajar. Dan yang lebih menyebalkan lagi, penggantinya tidak lain dan tidak bukan adalah asistennya yang masih muda.
"Ish kau ini. Apa susahnya bercerita pada sahabatmu sendiri?"
"Entahlah, Rey. Aku hanya sedang senang saja."
"Navhaniel ya?"
Tanganku yang sedari tadi bergerak menuliskan angka-angka berhenti seketika sebelum kemudian aku menoleh pada Reyna. "Bagaimana kau bisa menebak ke sana?"
Reyna tersenyum antusias. "Jadi benar?"
"Skyla! Reyna!" Miss Devenport menegur kami dengan suaranya yang melengking. Membuat seisi kelas sontak menoleh padaku dan Reyna. "Kalian pikir dengan kepopuleran kalian, kalian bisa seenaknya mengobrol di kelasku?"
"Maaf, Miss." Kata Reyna.
"Kau, Skyla, ayo cepat minta maaf." Wanita berumur dua puluhan itu menunjukku dengan penanya.
Aku hanya diam. Berencana untuk tetap diam jika saja Reyna tidak menyenggol sikuku dan aku menghembuskan napas. "Maaf, Miss Devenport."
"Kumaafkan. Lain kali jangan mengulanginya." Miss Devenport menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. "Kalian memang harus diajarkan caranya meminta maaf jika melakukan kesalahan. Jangan karena kalian merasa populer, kalian jadi tidak memiliki tatakrama. Di sini kalian tidak bisa seenaknya. Meskipun orang tua kalian memanjakan kalian dengan—"
"Ada apa dengan orang tuaku?" Tanyaku memotong ucapannya. Masih dengan ketenangan yang selama ini kutampilkan.
"Skyla, sudah." Reyna berbisik di sebelahku sembari menyentuh lenganku pelan. "Miss Devenport memang seperti itu."