Heiress - Chapter 29.2

497 18 0
                                    

________________________________
____________________

C29.2 : Dancing with the vile

____________________
________________________________

Playlist : Broods - Never Gonna Change

Playlist : Broods - Never Gonna Change

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________

Empat bulan kemudian...

Aku melangkah santai menyusuri koridor Crystal menuju tangga setelah keluar dari perpustakaan. Lima belas menit lagi, bel akan berbunyi nyaring di seluruh penjuru Spencers—menandakan bahwa istirahat pertama telah berakhir.

Sudah empat bulan aku menghindari Navhaniel. Sebut saja aku pengecut. Aku tidak peduli. Aku masih belum siap menghadapinya. Membayangkan Navhaniel mengatakan bahwa dia kecewa dan benci padaku terlalu menyakitkan. Apalagi jika harus mendengarnya sungguhan.

Sementara itu, hubunganku dengan para sahabatku berangsur membaik. Yah kecuali dengan Karlyn. Dia masih marah padaku. Terlebih Rickardo telah menjalani pembelajaran di rumah sejak semester dimulai. Aku tahu diri untuk tidak memaksanya berbaikan denganku.

Tidak biasanya koridor sepi di jam-jam seperti ini. Biasanya semua siswa-siswi dari setiap tingkat akan berlalu lalang. Tapi sekarang, aku hampir tidak melihat siapapun. Bahkan suara apapun kecuali suara gaduh dari lobi bawah.

Aku menuju tangga melingkar, mengernyit bingung mendapati ramai sekali siswa-siswi yang berkerumun seperti semut. Bedanya, kalau semut mengerumuni kue, mereka mengerumuni seorang gadis pirang dengan seragam berbeda dari kami semua. Tampaknya dia adalah salah satu dari lima murid pertukaran yang berasal dari salah satu sekolah swasta di Manhattan.

Suara-suara gaduh semakin memelan seiring dengan langkahku menuruni tangga. Satu per satu dari siswa-siswi itu mulai menoleh ke arahku. Dari ekspresi mereka, aku dapat menarik kesimpulan bahwa sekarang mereka sangat antusias.

"Ada apa ini?" Tanyaku dengan nada suara biasa saat aku sudah berada di tengah tangga. Sekarang, semua orang benar-benar menatap ke arahku.

Mataku menyapu mereka semua. Sedikit terkejut mendapati para sahabatku ada di sana. Berdiri di belakang Navhaniel yang tersenyum miring. Mata Rhysand bahkan berkilat-kilat tertarik. Peraduan hak bootsku dengan marmer tangga adalah satu-satunya suara yang mengisi keheningan ganjil ini. Semakin intens di setiap langkah yang kuambil.

Kerumunan membuka jalanku dengan sukarela. Kemudian aku berhenti. Tepat di antara Navhaniel dan si gadis pertukaran sementara seloyang kue rasa cokelat berukuran sedang yang dibawanya ada di hadapanku. Aku menatap si gadis pertukaran, mengamatinya sekilas dari ujung kepala hingga ujung kaki dan mendapati nama yang tertera di tanda pengenalnya adalah Ella Hunter. Lalu seulas senyum terukir di bibirku.

THIS FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang