Navhaniel

222 16 0
                                    

________________________________
____________________

C20.2 : Young Master

____________________
________________________________

Playlist : David Guetta ft. Justin Bieber - 2U

________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________

Lapangan sepak bola terang benderang malam ini. Tribun sudah dipenuhi dengan berbagai macam sumber penerangan. Lampu hias gantung dengan tengkorak-tengkorak kecil seolah menghubungkan lampu-lampu sorot besar yang ada di setiap sudut. Hiasan-hiasan bertema Halloween seperti labu, bunga-bunga, lilin, jaring laba-laba, dan tulang benulang tersebar di berbagai penjuru.

Hanya malam ini saja, kode etik berpakaian yang melarang pakaian berpotongan rendah tidak diberlakukan. Tentu saja hal itu tidak disia-siakan. Banyak sekali perempuan yang hanya memakai bra, berpenampilan seperti pelacur. Begitu juga dengan laki-laki. Franz salah satunya. Dia terlihat seperti penari telanjang dengan celana pendek hitam dan jubah ala drakulanya.

Sejak aku tiba di sini dua jam lalu, meskipun beberapa gadis mencoba mendekatiku, perhatianku sama sekali tidak bisa teralihkan dari pemandangan yang ada sekitar 65 kaki dariku. Mataku tidak bisa melepaskannya.

Skyla sedang menari di antara para sahabat perempuannya. Rambutnya yang dia biarkan tergerai bergerak bebas. Menyatu dalam musik. Tubuhnya yang sempurna terlihat sangat menggoda di balik kostum peri emas yang dia kenakan. Sementara sayap yang tadi ada di punggungnya, hanya dia yang tahu letaknya di mana sekarang.

Tawa lepasnya benar-benar menghipnotisku. Saat ini adalah pertama kalinya aku melihat kekasihku itu berada di level kebahagiaan ini. Sangat cantik. Sangat indah.

Entah sudah berapa lama aku hanya diam memperhatikannya. Mengamatinya. Hingga tiba-tiba dia menoleh padaku. Gerakannya berhenti. Tetapi tidak dengan senyuman itu. Dia melangkah menghampiriku melewati orang-orang yang berlalu lalang tanpa kesulitan.

"Navhaniel!" Sapanya setelah tiba di hadapanku. Kedua telapak tangannya dia letakkan di dadaku. "Dari mana saja kau?"

Aku merengkuh pinggangnya, merapatkan tubuhnya padaku sembari mengamati wajahnya yang diberi serbuk-serbuk emas. Dan aku menyadari sesuatu. "Kau mabuk?"

"Selalu saja sok tahu." Jawabnya setengah bergumam.

"Kenapa kau mabuk?"

Skyla mengerucutkan bibirnya. "Aku tidak perlu menjelaskan apapun padamu, Tuan Menyebalkan."

Mata abu-abunya mengerjap berusaha mempertahankan kesadaran. Membuatku mengeram rendah. Membayangkan bisa saja ada yang memanfaatkan keadaannya yang seperti ini benar-benar memancing amarahku. Tidak. Tidak boleh ada yang menyentuh Skyla selain aku.

THIS FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang