Royals - Chapter 15.2

258 18 0
                                    

________________________________
____________________

C15.2 : little rendezvous

____________________
________________________________

Playlist : The Vamps - Somebody To You

Playlist : The Vamps - Somebody To You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________

Salmon, bayi gurita, tuna, alpukat, mentimun, dan lain-lain mengisi setiap potong sushi. Aku tidak tahu jenis apa saja yang kuambil tadi. Tetapi hanya dengan melihat penampilannya, rasanya aku bisa memakan semuanya kalau perutku tidak penuh.

Aku duduk di salah satu meja bundar tak jauh dari meja sushi sembari mengedarkan pandangan ke sekeliling. Kakekku sedang berbincang dengan beberapa pria yang tidak kuketahui namanya kecuali Tuan Nakamura tadi. Di sisi lain, Alex juga sedang berbincang bersama Lucy yang ternyata telah tiba.

"Boleh aku duduk di sini?" Tanya seorang wanita.

Lembut. Itulah aura yang terpancar darinya saat aku menoleh pada wanita setengah baya di sebelahku. Gaun teal yang dikenakannya menegaskan mata hijaunya yang berpendar hangat. Serasi dengan rambut pirangnya yang bersinar di bawah cahaya matahari. Kerutan-kerutan di wajahnya akibat senyuman membuatnya terlihat sangat cantik.

"Tentu saja, Nyonya." Aku membalas senyumannya tanpa kesulitan.

Dia terkekeh pelan. "Aku Trisha Aguillard." Katanya santai. Tidak menyadari keterkejutanku. "Panggil saja aku Trisha. Siapa namamu?"

"Skyla Clarke." Jawabku.

Sekarang Trisha yang tampak terkejut. Keterkejutan yang berbeda dari yang kutampakkan tadi. "Skyla Clarke? Kau bersekolah di Spencers High School?"

"Tahun terakhir."

"Oh akhirnya aku bertemu dengamu!" Pekiknya girang. "Selama ini aku ingin sekali bertemu dengan gadis spesial yang dibicarakan putraku."

"Putra?" Aku masih tersenyum. Menampakkan ekspresi kebingungan.

"Ya. Putraku. Rhysand Aguillard." Konfirmasi dari Trisha membuatku terkekeh gugup sebelum kemudian aku menyesap limunku pelan. "Kalian saling mengenal bukan?"

Aku mengangguk mengiakan "Tentu saja. Kami berteman dekat."

"Ini hanya antara kau dan aku saja. Rhys biasanya tidak pernah membicarakan seorang gadis di hadapanku. Jadi aku pasti sangat ingat nama satu-satunya gadis yang keluar dari mulutnya." Ujar Trisha penuh semangat. "Tapi meskipun begitu dia melarangku menemuimu. Dia berkata akan ada waktu yang tepat untuk memperkenalkanku padamu."

"Kurasa Rhysand tidak bisa melawan takdir." Kataku dengan nada bercanda.

"Kau benar." Trisha menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. "Tidak ada yang bisa. Siapa yang mengira kita akan bertemu di sini?"

THIS FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang