eldrick

670 23 0
                                    

author pov^

________________

banyak perubahan di chapter sebelumnya, yang sudah baca sampai chapter ini, bisa di baca ulang, tysm.

salam istri apo.

_________________________________________________

"PEMBUNUH ! KAU PEMBUNUH DERAGA! KAU PEMBUNUH !" lelaki itu menatap datar wanita di hadapannya yang terus memukulnya tanpa henti sambil menangis keras, ia menarik kedua tangan gadis itu lalu memeluknya. "kau pembunuh deraga, kau pembunuh kekasih ku" lirih gadis itu sambil terisak, ia cukup lelah.

"luapkan" ucap deraga dengan santai,matanya menatap lurus ke depan membiarkan gadis yang berada pelukannya termenung dengan air mata yang membanjiri wajahnya.

heningnya ruangan ini membuat isakan itu terasa jelas, rintikan hujan di luar sana tak membuat suasana di dalam menjadi hangat.

"kau pembunuh deraga" lirih gadis itu membuat deraga melepas pelukan itu.

"aku bukan pembunuh" bela nya menatap datar mata sipit gadis itu.

"kau membunuh eldrick, aku membenci mu!"
rania menajam kan matanya, tangan kanan nya menunjuk wajah deraga dengan wajah memerah.

deraga memalingkan wajahnya, menjauhkan tatapan rania, "rehan yang melakukan nya"
rania menatap mata deraga dalam, mencari sesuatu di sana tapi tak ia temukan sedikit pun.

"malam itu, aku hanya menolong nya." deraga mengeluarkan ponsel miliknya, menampilkan sebuah vidio hitam putih tanpa suara lalu memberikan nya pada rania, rania menatap itu dengan saksama, airmata nya jatuh tanpa henti ia memukul kepalanya sendiri seperti orang bodoh.

di vidio itu menampilkan rehan dan eldrick yang tengah beradu jotos di tengah gelap nya malam, rehan memukul eldrick bagian dagu membuat eldrick terjatuh.

lelaki dengan hoody hitam itu mengambil helm full face miliknya, lalu ia lemparkan ke atas kepala eldrick membuatnya berteriak kencang.

rehan merogoh saku hoody nya, mengambil benda tajam lipat yang sengaja ia bawa, gelap dan hening nya malam membuat ia tambah bersemangat melakukannya.

sejak dulu, ia benci eldrick. semua yang ia inginkan selalu eldrick dapatkan, ia mencintai rania tapi eldrick yang mendapat kan nya, kekayaan, kasih sayang, semu eldrick dapat kan tapi tidak untuknya.

malam ini, malam yang tepat untuk nya membalas semua yang tak eldrick lakukan, ia menatap nyalang ke arah eldrick yang mulai lemas di bawahnya, laku tersenyum miring sambil membuka lipatan belati miliknya.

crass-

"REHAN!"

rehan menoleh ke arah sumber suara, melihat deraga yang berlari sedikit tegopoh dan melihat kaget ke arah eldrick yang sudah berlumur darah, "gila lo?" tanya nya pada rehan yang hanya di jawab kekehan kecil.

rehan mendekat ke arah deraga, memukul pelan pundak lelaki itu lalu pergi meninggalkan keduanya.

.

rania terduduk di lantai sambil memegang kepalanya yang terasa ngilu, mungkin karna terlalu lama menangis, ia mendongak menatap deraga diatasnya. "rehan pembunuh bukan deraga, rehan rehan rehan rehan rehan" lirih rania berulang kali menyebut nama rehan dengan tatapan kosongnya.

"rehan pembunuh? orang yang aku percaya? rehan? ulbar meninggal eldrick meninggal rehan pembunuh" rania menatap lurus kedepan, mengayunkan tubuh nya ke kanan dan kiri sambil tersenyum .

rania mulai menjambak rambut panjangnya yang sudah kusut, memukul dan mencaci diri nya sendiri membuat deraga itu berjongkok menyamakan tingginya dengan rania.

"kau rania? siapa yang meninggal kemarin?"

rania menoleh dengan senyum merekah, "itu... kembaran ku! renia! kau terjebak HAHAHA" gadis itu tertawa kencang, sambil menunjuk nunjuk ke arah deraga.

"meninggal karna?"

rania menghentikan tawanya sekejab lalu mengubah ekspresi nya menjadi sedih secara tiba tiba, "dia meninggal karna di bunuh oleh ku! aku tak suka kembaran! aku takut eldrick menyukai nya! tidak tidak! eldrick milik ku! hanya milik ku"

"kau gila"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

pendek yahaha
mau end nih

vote comment nya

DeragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang