end.

2.3K 37 1
                                    


matahari terbenam memang menjadi tujuan utama wisataaan datang ke pantai pada sore hari, warna jingga pada awan membuat kilatan tenang ketika melihatnya.

di bawah pohon kelapa sana, ada sepasang adam dan hawa yang ikut serta menikmati sunset di pesisir pantai ini.

anak kecil itu berjalan ke arah mereka sambil membawa dua balon berbentuk, di tangannya terdapat dua batang coklat berukuran lumayan besar.

"permisi kakak" sapa nya sopan dan di balas senyuman dari yang gadis itu.

"iya? kenapa? " tanyanya lembut

anak itu memberikan dua balon dan dua coklat itu dengan senyuman manis di wajah nya, "dari siapa? " tanya gadis itu

"dari mas ini" kata anak itu sambil menunjuk lelaki di samping gadis itu, membuat gadis itu terkekeh pelan sambil menggeleng kan kepalanya bingung.

"terimakasih ya" setelah mendapat kan balasan, anak itu pergi meninggalkan kan mereka berdua kembali, "iseng banget, kenapa ngga ngasih langsung? "

"gapapa, ngasih kerjaan buat anak tadi" jawab lelaki itu, deraga.

"aisss" desis delisya tapi tak urung membuka kemasan coklat itu lalu memakan nya, setelah meletakan dua balon itu yang kebetulan memiliki batu kecil di bawah nya, penahan agar tidak terbang.

"indah.. "  lelaki dengan kacamata hitam itu menatap semesta nya dengan amat dalam.

delisya menoleh dengan tersenyum manis, memalingkan matanya sejenak dari sunset. "sutset nya? "jawab nya santai

" kamu"

"makasih ganteng"

deraga, lelaki itu kembali berdehem canggung.

mendekat kan dirinya pada delisya, lalu mengecup dahi gadis itu dengan lembut.
"entah harus gimana aku ucap terimakasih sama tuhan yang udah kasih kamu ke aku"

"ketemu aja sama tuhan, terus bilang makasih" jawab delisya santai dengan senyum polosnya yang nyerempet goblok

deraga terkekeh, merangkul bahu sempit itu sambil mengusap lembut kepala delisya,  mengecup singkat bibir pink ranum itu, "terimakasih sya"

"terimakasih juga, suami"

ya, tepat kemarin mereka telah melangsungkan pernikahan nya di daerah pantai yang tengah mereka nikmati keindahan nya. setelah menunggu 3 tahun, akhirnya deraga memiliki delisya seutuh nya di atas janji suci dan di depan banyak saksi yang mengucap kan sah saat ijab kobul.

sekarang, bagi deraga semuanya terasa sempurna.

kemarin juga, ayah dan ibu nya datang ke pernikahan nya, walau dengan pasangan nya masing masing.

deraga telah berdamai dengan keadaan, ia sudah memaafkan ayah dan ibu nya, karna ia sadar..

tidak ada orang tua yang sempurna.

sekarang, dia menjadi pribadi yang lebih hangat. sesuai yang delisya inginkan, mengubah sifat kutub nya kepada orang lain.

berkali kali di tiap sujud sepertiga malam, deraga selalu mengucapkan syukur nya pada tuhan, untuk semua nya.

sekarang, ia tengah melakukan study semester akhir, tinggal menunggu skripsi ny slesai lalu sidang.

sesimple itu sekarang hidupnya.

delisya, dan cinta. 








end.




























.

.

.

.

slesai beneran huhu:(
see you di crita selanjutnya






DeragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang