AUTHOR POV^
.
AUTHOR POVSemilir angin malam mulai menerpa wajah tampan lelaki yang tengah termenung duduk di kursi depan balkon kamarnya, terlihat dari mata nya yang memejam menikmati angin.
ulbar merogoh saku celana nya, mengambil satu batang tembakau, membakar ujungnya lalu menghirup nya.
beberapa menit berlalu, tembakau yang semula panjang kini sudah tinggal sejentik, ulbar membuangnya ke bawah lalu menginjak nya
berjalan masuk ke dalam kamar lalu mendudukan dirinya di kursi berwarna putih klasik ini, membuka buku kosong yang ada di depan nya, mengambil bolpoin lalu mulai menulis diatas kertas kosong berwarna putih itu.
'Delisya'
ulbar melempar buku itu, memandang ke arah jam yang menunjukan pukul 19.12 wib.
dia harus bersiap.
___________________
Gadis cantik itu tengah memutari tubuhnya di depan cermin besar yang menampakan dirinya dengan balutan kemeja biru kotak kotak dengan tiga kancing atas yang di buka tak lupa menjatuhkan setengah bagian kemeja itu dari pundaknya memperlihatkan kulit putih bersihnya, oiya! Jangan lupakan celana jeans hitam yang membungkus kaki jenjang nya, menambah kesan elegan tapi sederhana.
Setelah memberi sedikit polesan bedak bayi juga liptint di wajah nya, tangan nya mengambil satu tas mungil berwarna putih lalu membawa nya keluar kamar, dia delisya.
Kaki nya menuruni tangga dengan ragu,takut pada singa jantan nya sedang ada dirumah,
"Mau kemana?"Deg.
Delisya memutar tubuhnya dengan lambat lalu menunjukan cengir kudanya,"m-main yah, iya main!" jawab delisya gugup, jantung nya sedang tidak bersahabat dengannya ketika melihat wajah garang sang ayah,
Gio mengubah ekspresi nya,ia tau delisya tak bisa di bentak atau segala macam."mau kemana sayang?"
"Itu yah--uhmm.. Delisya mau main!"
"delisya edgian angelin" mati sudah riwayat delisya,ketika sang ayah sudah memanggil nama lengkap nya!
"Main sama kak ulbar" delisya pasrah,ia melepas tas mungil itu dari pundak nya,bersiap memberi kabar pada ulbar tentang kegagalan niat kabur nya.
"Hati hati" hah? Tak salah? Bisa di ulang?
"Apa yah?"
"Hati hati sayang"
Mata delisya berbinar, minimal dia tak mengecewakan ulbar yang sudah membantunya bukan?
"Uhmm...bener boleh yah?"
Gio mengangguk pelan,"udah izin deraga?"
Delisya meneguk salivanya susah payah, bagaimana ini? "Bel-lum yahh"
"Kenapa?"
"Pasti gak bakal di bolehin sama kak raga" cicitnya pelan,takut salah bicara.
"Ya sudah sana, tadi deraga telfon ayah dia lagi ke rumah saudara nya yang meninggal" mata delisya membulat seketika, kenapa deraga tak mengucapkan langsung padanya. Tapi, patut di acungkan jempol bukan,tentang kedekatan deraga juga ayah delisya,asoyyy:v
Anjir gak nyambung tahek.
.
Waitress itu tersenyum manis sambil menatap ulbar yang masih sibuk memilih menu, setelah mendapatkan yang cocok lelaki itu menjentikkan jarinya "saya Lobster mac and cheese with orange juice"
"aku Beef steak sama milk tea" lanjut delisya sambil tersenyum manis pada waitress itu, rasanya mau lesbi aja batin waitress itu.
setelah menyebutkan ulang menu yang mereka pesan, waitress itu mulai pergi meninggalkan kan mereka berdua.
ulbar berdehem canggung, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. jujur dia bingung harus mulai percakapan dari mana , "deraga ngga marah? "
delisya mendongak, lalu menggeleng sambil mengacungkan dua jempol nya, "aman, kita selingkuh juga aman " dengan sedikit jahil gadis itu mengedipkan sebelah matanya lalu tertawa.
"yaudah ayo"
delisya memiringkan kepala nya bingung lalu menyahut, "ngapain?"
ulbar menetralkan ekspresi wajahnya lalu kembali berdehem, "lupain"
delisya mengangguk, "kak ulbar tuh bagian dari osis ya?"
"dulu, sekarang udah keluar" jawabnya sekena nya
"kena---
"permisi, ini pesanan nya selamat menikmati" pelayan itu memotong ucapan delisya, mulai menaruh pesanan mereka dengan hati hati di atas meja, setelah mendengar ucapan terimakasih dia segera pergi kembali meninggalkan delisya dan ulbar.
"by the way kak, makasih udah nolong in aku dari kak rania"
ulbar menegakkan pandangan nya lalu mengangguk, "santai, rania emang gitu udah bukan hal yang tabu dia bully orang"
delisya membulatkan mulutnya laku kembali melanjutkan makannya begitu juga dengan ulbar.
.
.
.
.
.
.
di refisi : 9 july 2022 (9.44 AM)
ig.njelyls
KAMU SEDANG MEMBACA
Deraga
Teen Fiction"gua deraga, ketua faxka" #1 in adikkelas (5 februari2021) #4 in senior(23 november 2020) #5 in adikkelas(23 november 2020) #6 in ice boys(12 oktober 2020) end: 01.okt 2022