Hii?? Jangan lupa vote+coment yoo
Happy reading
.Gadis itu menggosok gosokkan kedua telapak tangan nya, lalu menangkupkan nya di pipi nya agar merasa sedikit hangat, karna udara hari ini cukup dingin dari biasanya karna sudah 11 jam ini hujan bekerja tanpa henti. Di tambah jam yang masih pagi ini.
"Dingin sya?" tanya dara, sadari dari tadi ia memperhatikan gerak gerik delisya yang seperti orang kedinginan, terlebih lagi delisya lupa membawa sweeter atau semacam nya.
Delisya menggeleng,"enggak kok, biasa aja. Masih pagi soalnya" jawab delisya
"Kalau dingin bilang sya, lagian lu segala gak bawa sweeter atau apa gitu udah tau habis ujan"omel abel
"Ya sasya minya maaf, sasya gak tau kalau bakal sedingin ini.nanti sasya pinjem hoody deh sama kakak sasya" jawab delisya pelan
Abel menghembuskan nafasnya panjang lalu bangkit dari duduk nya membuat dua pasang mata itu teralih padanya seketika."panggilan alam, biasa" jawab nya sebelum di tanya, abel mengerti dengan Pertanyaan yang mungkin sebentar lagi akan di lontarkan para sahabatnya melalui tatapan itu.
"Yaelah bel, masih pagi udah kebelet aja lu! Nanti kalau ada pak--
"WOIYYY!! JAM KOSONG ANJIR! PAK BONDAN IZIN, NIKAHAN!!!" teriak nando dengan suara lantang nya membuat teriakan gembira dari para murid.
"Alhamdulillah pak bondan dah nikah.."
"Gibah di lanjutkan"
"Jam kos serius? Gak mau ngadain konser ni?"
"Pak bondan gila, gak ngundang kita kita!"
"Nikah sama siapa njir? Bu herti? Guru BP yang janda?"
Abel dan dara mengucapkan sukur dalam hatinya, pak bondan adalah salah satu guru killer yang menjabat di pelajaran matematika, selain killer guru berumur 42 tahun itu terkenal dengan kekejaman juga kejombloan nya, banyak anak anak yang sering mengumpat ketika di hukum dengan menyebut pak bondan sebagai 'presiden kejombloan 2020', dan tentu hal itu sudah tak berlaku lagi dari sekarang, karna pak bondan yang sudah menikah.
"Pak bondan nikah donk?? Izin berapa hari dia? Satu bulan? Gak ada hanimun hanimun gitu? Setahun lah gapapa gua ikhlas, sampe anak nya sekolah di sini juga gak papa" dara terkikik mendengar penuturan sadis dari mulit abel.
"Di cancel janjian lu ama toilet bel?" tanya dara membuat abel tersenyum kikuk.
"Jadi donk, lupakan jadinya. Bye girls!! Jangan rindu, rindu itu berat, biar somat aja yang nangung!" katanya sambil berlari keluar kelas sebelum ada macan ngamuk yang menerkam nya.
"ABELL!! GUE BUKAN DALAN!!" teriak somat ketika namanya terpanggil begitu saja.
"Dilan mat" koreksi teman di sebelah nya membuat somat tersenyum kuda. (Dalan kalau di bahasa jawa, artinya jalan yo)
Delisya menggelengkan kepalanya, tingkah sahabatnya yang konyol kadang membuat kebahagiaan tersendiri untuknya."untung gue gak ngerjain tugas pak bondan" ujar dara pelan membuat delisya mengalihkan pandangannya.
"Astagfirullah, kamu tuh berdosa banget"
"Emang lu udah, pinter??"
Delisya menggeleng dengan polosnya, dia memang paling lemah di pelajaran matematika, baginya matematika terlalu ribet, padahal yang berguna sampai tua paling hanya tambah tambahan dan teman teman nya, tak sampai menghitung luas kolam renang dan kebun tetangga."anak nya pak gio the best lak!" dara mengacungkan dua jempol nya, membuat delisya mengangguk anggukan kepalanya semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deraga
Teen Fiction"gua deraga, ketua faxka" #1 in adikkelas (5 februari2021) #4 in senior(23 november 2020) #5 in adikkelas(23 november 2020) #6 in ice boys(12 oktober 2020) end: 01.okt 2022