this is happy

3.3K 132 0
                                    


(Tandai typooo!!!,voment!!)
Trmksh...
Hehehhe...

AUTHOR POV^

.

"Udah ambil diary dia?" tanya gadis yang mempunyai rambut sebahu dengan warna coklat pias.

Gadis di sebelah nya memberikan sebuah buku kecil berwarna biru muda dengan hiasan flaminggo berwarna merah muda di bagian depan nya,"beres donk"

Gadis berambut sebahu itu menerima buku itu lalu membuka nya,membaca nya perlahan lalu senyum liciknya mengembang,"gianoo.."gumam nya. "Tugas lo udah selesai, lo bakal gue hubungin lagi kalau gue butuh hubungan lo" katanya pada gadis di sebelahnya.

Gadis itu mengangguk,"okay, jangan buat dia lolos. Gue benci dia yang udah bikin gue dikeluarin dari sekolah."

"Semuanya beres!"

__________


Hari ini,hari dimana delisya kembali menginjakan kaki di tanah luas SMA alaska, setelah kejadian tempo lalu yang membuat 4 hari lamanya delisya tak di izinkan masuk sekolah oleh deraga yang di bantu ayah juga abang abangnya.

Delisya hanya pasrah,walau bundanya mengijinkan nya kembali bersekolah. Tapi 5 lawan dua? Delisya bisa apa selain berdoa kepada tuhan untuk mengubah jalur pikir ke-5 lelaki itu?

Delisya menoleh kesebelahnya,lelaki yang tengah berdiri menjulang di sampingnya itu. "Uhmm,kak!" panggil nya

Deraga menghentikan laju jalan nya,lalu menatap delisya sambil tersenyum manis, waktu yang masih cukup pagi untuk melihat senyum seorang deraga,jangan lupakan banyakan nya pekikan para kaum hawa di pojok pojok koridor! Tapi sama sekali tak di hiraukan keduanya, itu hal yang cukup biasa bagi mereka."ya?"

"Delisya boleh izin buat bilang makasih ya sama kak ulbar?"

"Iya, hanya sebatas terima kasih. mau kaka antar?"delisya menggeleng,"jangan lama lama, langsung balik ke kelas--

"Iya iya,aku faham!" delisya memotong ucapan deraga membuat sang empu hanya bisa mendengus sebal.

Deraga melepas genggaman tangan nya dengan delisya,menatap delisya hangat sambil tersenyum."jaga diri baik baik" delisya mengangguk

Deraga berlalu pergi setelah menyempatkan untuk mencium puncak kepala delisya. Setelah melihat punggung deraga mulai menjauh, delisya pergi berjalan menuju kelas 12 IPA 2, kelas ulbar,ia tau ini dari para sahabatnya. Dan sialnya,para sahabat lucnutnya itu malah mengejeknya. "Lo kudet banget si sya! Ulbar itu terlalu famous untuk di lupakan!" katanya gitu.

"Permisi" delisya menyembulkan kepala nya di pintu coklat milik kelas 12 IPA 2. Semua pasang mata melirik ke arah delisya yang sedang menunjukan senyum pepsodent nya,untung baru ada sekitar 10 orang yang berada di kelas ini!.

"Cari siapa dek?"

"Kak ulbar ada?" tanya delisya sopan

"ULBARR COK!! ADA YANG NYARIIN LOO!!" delisya menutup kedua kupingnya juga kedua matanya, apa tak ada cara lain selain berteriak?

Munculah lelaki berbadan kekar dari pojok kelas dengan membawa bantal kecil, tak lupa muka bantal yang menghiasi wajahnya, delisya menahan tawanya sampai ulbar benar benar keluar dari kelas. "Delisya?" tanya ulbar ketika sadar, gadis yang tengah tertawa di depan nya?

"Yess?" sahut delisya di sela tawa nya.

"Kenapa?"

"Delisya mau bilang makasih buat yang kemarin, ya? Delisya makasih banget buat kak ulbar yang nylamatin delisyaa,delisya gak tau deh kalau gak ada kakak delisya bakal kaya gimana" ulbar menarik senyum nya, rejeki anak sholeh

DeragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang