author pov
wanita cantik dengan baju merah ketat itu memutar mutar tubuhnya, menikmati dengguman suara lagu dj yang menggema di club bar yang ia datangi malam ini.
wanita itu mengangkat tinggi tinggi gelas berisi alkohol yang ia pegang, sambil bergumam tak jelas karna efek alkohol yang ia minum. "hey,dance with me!" ujarnya tanpa lawan bicara
"nia,pulanglah kau sudah 5 jam berada di club ini" wanita itu menepuk pelan pundak temannya pelan, mendorong pelan tubuh berisi itu keluar dari club.
"apa maksudmu? kau mengusirku? kau fikir club ini milik mu hah?" wanita dengan nama nia itu menggerutu pelan, berusaha menyeimbangkan badan karna tarikan dari temannya.
wanita dengan baju mini itu mendorong nia hingga memasuki mobilnya, menghidupkan mesin mobilnya lalu menutup pintunya. "pulang lah,aku tidak bisa mengantarmu. hati hati, telfon vanya jika ada masalah" ujar nya lalu pergi meninggalkan nia yang mulai melajukan mobilnya dengan setengah kesadaran.
"wanita gila,dia mengusirku hah? menyebalkan" tangan cantik itu memukul keras setir mobil yang ada di depannya, tangan kiri nya menambah kecepatan laju mobilnya, bergerak cepat di jalanan yang sudah mulai sepi dan minimnya penerangan.
mobil berwarna merah nyala itu berjalan menyisir jalanan sepi dengan gontai, sesekali gadis di dalam nya memukul pelan kepalanya berusaha untuk kembali sadar, gadis itu menurunkan laju kendaraannya lalu memejamkan matanya, tanpa sadar ada sebuah truk container besar yang berjalan cepat ke arah mobilnya, mengklakson nya berkali kali tapi tak membuat gadis itu bangun dari tidurnya, padahal mobilnya masih bergerak maju.
BRAKKK
DUAGH
naas, kedua mobil itu bertabrakan cukup keras, menciptakan suara benturan dan teriakan dari wanita itu.
..............................................
"ka deraga mau kemana? lisya ikut ya? ya?" gadis mungil itu terus mengayunkan lengan kokoh deraga, sejak pagi tadi delisya selalu menempelinya. ya, dua hari yang lalu mereka sudah kembali dari camping, dan tepat 1 minggu lagi adalah pengumuman kelulusan angkatan deraga.
"aku mau kerja" lelaki tampan itu melirik sebentar gadis di sampingnya,berusaha memakai tuxedo hitam nya.
"ikut ikut, sasya ikut ya ya?"
"ngga,kamu nakal"
"AYAH,SASYA DI BILANG NAKAL!!"
"ngga ada ayah disini" tangan kekar itu menyentil pelan dahi gadis mungil di sampingnya, siapa lagi kalau bukan kekasihnya? ya, delisya. "yaudah ayo"
.
" ka deraga, acha mau candy ya? boleh ya? sekali je" lelaki tampan dengan tuxedo hitam itu mengalihkan pandangannya dari layar labtop, menunduk sedikit agar dapat melihat wajah gadis nya yang kini tengah menatap memohon sesekali menghentakan kakinya kesal, sejak datang di kantor gadisnya memang tak mau lepas darinya, terbukti sekarang delisya tengah duduk nyaman di pangkuannya.
" kalau nangis bilang sakit gigi, aku gigit ya?" ujarnya lembut, mengelus pelan pinggang delisya.
"no kakak, ngga akan sakit gigi lagi, promise!"
deraga menggeleng kan kepalanya pelan, merubah raut wajahnya menjadi datar membuat nyali delisya menjadi ciut. "susu coklat boleh?" cicit delisya pelan
deraga mendengus pelan, segera menghubungi sekretaris nya untuk membawa kan pesanan sang ratu kecil nya, tak lama kemudian datang segelas susu membuat atensi deraga terpaku pada delisya yang tengah menepuk tangannya girang layaknya anak kecil yang baru di berikan mainan baru. "umm nyam nyam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Deraga
أدب المراهقين"gua deraga, ketua faxka" #1 in adikkelas (5 februari2021) #4 in senior(23 november 2020) #5 in adikkelas(23 november 2020) #6 in ice boys(12 oktober 2020) end: 01.okt 2022