AUTHOR POV^
"Lacak nomor ini" deraga menyerahkan ponsel putih berlogo apel itu kepada pemuda yang tengag duduk santai di hadapan nya.
"Nomer apaan bos?" tanyanya bingung, kening nya berkerut tanpa mengalihkan pandangan dari lelaki tampan di hadapan nya.
Deraga berdecak pelan, "cepat!"
Ardi memutar bola matanya malas, ini yang paling ia tak suka jika sedang di mintai bantuan, walau ujung ujungnya ia akan pesta makanan di warung mami tanpa bayar.
Ardi merampas benda pipih itu dengan halus, bagaimanapun ia tak mau di terkam macan jantan di malam ini bukan?
"Mau buat apaan si bos?"Deraga membenarkan duduknya, menatap datar ardi yang tengah memutar otaknya di depan labtop itu, "masih mau nanya lagi?."
Ardi meneguk ludahnya susah payah, menggeleng cepat lalu kembali menjalankan tugas dadakan dari sang kepala faxka.
Ardi adalah salah anggota anak faxka yang sangat cerdik di bidang seperti ini, bisa di bilang ia mendapat penghasilan dari sini, melacak nomor nomor asing seperti ini. Bahkan tak jarang ia di mintai bantuan para polisi di daerahnya untuk melacak beberapa nomor ponsel.
Deraga mengecek jam tangan hitam yang melingkari pergelangan tangan nya, pukul 18.43 , berarti sudah 34 menit ia menunggu ardi disini.
"Jalan danuarsa nomor 31." ujar ardi tiba tiba membuat deraga mengalihkan pandangannya.
"Jalan danuarsa?" tanya deraga pada dirinya sendiri.
"Markas aldeshsiro!"
Flashback on
"Gimana delisya?" tanya deraga ketika melihat devin berjalan ke arahnya dengan tampang datarnya.
"Aman, cuma telat makan" devin mendaratkan bokong nya di kursi empuk itu, tepat di hadapan deraga.
Tadi setelah mengetahui delisya pingsan, deraga langsung membawanya ke rumah, otaknya tak bisa berfikir saat itu, semua nya terasa blangg. Deraga langsung membawa delisya kerumahnya, padahal bisa saja dia membawa delisya ke UKS sekolah dengan dokter khusus di sana. Tapi deraga tetaplah deraga.
Entah dari mana devin mengetahui itu, dia tak tau yang jelas setelah beberapa menit ia sampai di rumah delisya, devin seketika datang dengan wajah tak kalah panik dari deraga.
Deraga berdecak lalu bangkit dari duduknya hendak pergi,"kemana?"
Deraga menoleh,"masuk."
"Biarin dia istirahat, barusan dokter kasih obat tidur"
"Ta--
Ting!
Deraga memejamkan matanya sejenak, meraba saku celana abu abu nta dan mengambil ponsel berlogo apple di gigit itu, ponsel milik delisya. Mungkin tertinggal saat delisya pingsan? Maybe.
Deraga membuka pesan itu, sebuah foto asing yang membuatnya berkerut kening. Seorang lelaki tua yang terlihat lemah dengan kulitnya yang mulai berkerut karna faktor usia itu tengah terduduk dengan tangan dan kaki yang di ikat.
"Kakek?" tanya deraga sambil memperlihatkan foto itu dan sontak membuat devin buru buru berdiri dari duduknya.
Devin mengangguk,"lo telusurin ini, gue jaga delisya."
FLASHBACK OFF
.
"ANJING!" lelaki itu menendang dengan kencang tong besar di hadapan nya membuatnya terguling jauh dengan suara nyaring yang mengisi gedung besar ini.
"Serem anjrit" kata galang berbisik pada akhmal yang berada di sebelahnya. Beberapa menit yang lalu ia mendapat kabar dari ardi bahwa deraga pergi ke markas aldeshsiro sendirian, dan dengan cepat para pasukan faxka ikut andil disini, walau bisa di bilang ini masalah pribadi.
"Serius goblok!" gertak akhmal ikut berbisik tepat di telinga kanan galang membuat lelaki itu berdecak.
"Faxka faxka, dateng juga lo? Lama nggak main kesini, sekarang tiba tiba mampir, ada gerangan apa ni?" tanya rehan dengan santai, ketua geng aldeshsiro itu berjalan santai dengan balok kayu besar di tanganya, jangan lupakan para antek antek nya yang ikut menyeringai di belakangnya.
"Maksud lo apa?!"
"Apa apanya anjrit? Gue nggak ngapa ngapain!" sahut rehan dongo.
Deraga memejamkan matanya sejenak lalu menghembuskan nafasnya, menghadapi hewan berbentuk manusia memang agak sulit dan menguras tenaga tentunya. " dimana kakek giano?." tanya deraga dingin, yang sukses membuat mereka semua bingung, bahkan anak faxka pula.
"Kakek giano siapa anjir? Gua nggak faham, gua nggak ngerti gituloh!"
"Nggak us--
"Deraga, deraga~ lain kali kalau mau nuduh orang tu yang pinter! Masa ganteng ganteng gini, otaknya nggak di pake?" deraga mengalihkan atensi nya pada seorang gadis cantik dengan rambut sebahu itu, gadis yang baru saja muncul entah dari mana.
"Rania?"
"Iya gue, kenapa hm? Kaget?" gadis yang di panggil rania itu terkekeh kecil, tapi setelahnya wajahnya kembali menjadi sangar dan tersenyum miring." gue ketua aldesh yang sebenarnya! Dan gue... Cewe dari orang yang udah lo bunuh!"
"Orang yang gue bunuh?"
"Eldrick! Lo inget dia? Dia cowo gue! Dia yang orang yang ngasih tau apa itu kehidupan sama gue! Dan tiba tiba lo datang dan ngrusak semuanya! LO BUNUH DIA DERAGA!!!" rania melempar belati itu kearah deraga, sahabat kecilnya yang selalu ia bawa kemana mana. Dan dengan cepat deraga menyingkir membuat belati itu menancap di pondasi kayu gedung ini, tepat di sebelahnya.
"Lo salah faham ran, gue nggak bunuh eldrick sama sekali, dia di bunuh sama anak tunas bangsa!" bela deraga.
"Alah nggak usah alesan deh lo! Jelas jelas lo yang ada disana!"
Rania zareva diradena, gadis itu adalah ketua aldeshsiro sesungguhnya, sebenarnya ia sudah 3 tahun lebih menjabat sebagai ketua aldeshsiro, tepat setelah kematian eldirck, mantan kekasihnya yang meninggal karna pembunuhan.
aldeshiro memang hanya mempunyai 2 ketua, rehan dan rania tapi nama marcel yang sangat terkenal di karenakan tugas lelaki itu di bagian panglima perang nya, tapi ini lelaki itu telah mengundurkan dirinya.
Rania juga seorang psycopath yang cukup mahir, ia menerima jasa pembunuhan untuk siapapun, dengan bayaran yang fantastis sesuai dengan caranya bekerja, sangat mulus tanpa ada orang, bahkan polisi dan detektif detektif di luaran sana.
Dunianya kelam semenjak orang tuanya meninggal karna kecelakaan, dan karna kehadiran eldrik wanita itu kembali bangkit dan mengenal apa itu dunia yang sesungguhnya. Tapi tepat tiga tahun lalu? Dia menemukan eldrick tak berdaya di dalam hutan lebat di daerah bandung, dan sudah di pastikan eldrick meninggal karna pembunuhan.
.
.
.
.
.
Typo bertebarann!!!
Jangan lupa vote+comment ya?
Dah lama nggak up wkwkwk.
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deraga
Fiksi Remaja"gua deraga, ketua faxka" #1 in adikkelas (5 februari2021) #4 in senior(23 november 2020) #5 in adikkelas(23 november 2020) #6 in ice boys(12 oktober 2020) end: 01.okt 2022