cerita ini banyak yang di perbarui, kalian bisa baca ulang kalau udah sampai sini.
.
seorang dengan jas putih itu keluar dari ruangan UGD itu, membuat delisya dengan panik langsung berdiri dan menghampiri nya. "gimana dok ?"
"seseorang yang bernama delisya di pinta masuk" kata dokter itu sedikit lesu
delisya mengangguk walau hatinya tetap tak tenang, menatap deraga yang tersenyum lalu berjalan masuk ke dalam ruangan dengan perlahan, di sana sudah ada ulbar yang menunggunya dengan senyuman manis khas lelaki bermata sipit itu.
"delisya?"
"iya ka?"
ulbar terbatuk pelan, "bukan gua yang--
"delisya tau kak, maafin abang abang delisya ya"
potong delisya tak enak, ia menunduk kan kepalanya dalam dalamulbar kembali mengulas senyum nya, bahkan terlihat tak ada rasa sakit disana. "gua pergi bukan karna takut, gua ke Singapore" ulbar mengelus pelan tangan delisya yang berada di pegangan brankar nya. "gua ngjalanin kemoterapi, gua sakit del"
delisya mendongak,menatap dalam mata ulbar. "kenapa ngga cerita sama delisya?" mata bambi itu mulai menitih kan air mata.
"gua rasa lo udah banyak bantu buat gua, jadi ngga perlu" ulbar terdiam sejenak, ruangan ini mendadak hening seketika hanya ada suara monitor detak jantungnya. "sya, bantu gua syahadat ya?"
delisya tersentak, lalu menatap ulbar bertanya tanya, "gua mau ketemu nenek di surga"
delisya terhanyut menatap mata itu, lalu menjalan kan apa yang di minta ulbar, menuntunnya dengan kalimat syahadat perlahan, walau tak jarang lelaki itu berbatuk dan memejamkan matanya menahan sakit.
".... rosulullah"
ulbar menghembuskan nafasnya lega, menahan nafasnya yang sesak sejak awal lalu menutup matanya perlahan, menyelipkan seutas surat di tautan tangannya dengan delisya yang perlahan mengendur membuat delisya panik seketika melihat wajah tenang ulbar, "assalamualaikum, allah"
24 april 2021, menjadi kesaksian kematian ulbar
zavero daniel.brakk
seorang wanita paruh baya itu berlari tergesa ke arah brankar ulbar, menangis tersedu sedu sambil menggoyangkan badan ulbar, anak nya.
"ulbar bangun sayang, ini mamah nak" wanita itu memeluk ulbar kencang tak ingin melepas kan, mencium kedua pipi ulbar bergantian."nak, mamah kangen. bangun sayang maaf mamah telat" melihat itu, delisya memundurkan langkah nya, di sana sudah ada deraga dan abang² nya, berjalan ke arah deraga lalu memeluknya menumpahkan air mata yang selama ini ia tahan.
"sayang, bangun nak. mamah masih hidup sayang. maafin mamah udah bohong sama kamu nak" wanita paruh baya itu mulai memukul dan memaki dirinya sendiri, memberontak ketika ada lelaki yang mulai menahan dirinya.
"mah, cukup." kata lelaki itu sambil berusaha menenangkan ibunya.
"marcel, mamah salah mamah salah mamah bodoh nak mamah bodoh" wanita yang di panggil mamah itu terus memukul dirinua sendiri tanpa jeda, hingga pandangannya mulai memburam dan terjatuh di pelukan anak tiri nya.
.
rintik hujan dan mendungnya awan tak membuat wanita paruh baya itu meneduh, ia meraup wajahnya yang mulai basah terkena tetesan hujan yang kian melebat, entah sudah beberapa kali anak dan suami nya membujuk nya untuk meneduh tapi tak ia indahkan.
mata sembab itu menatap nisan di hadapan nya, lalu mengelus nya perlahan. "senang nak sudah bertemu nenek hm?" mati matian ia menahan isakan nya, tak mau anaknya melihat kesedihannya, karna ia yakin walaupun sudah meninggal tapi ulbar masih berada di samping nya sekarang.
ia memukul pundaknya kencang, berusaha menghilangkan penyesalannya. "ulbar mamah sayang kamu nak, kamu udah ngga sakit lagi ya? maaf mamah bohong, mamah ngga kecelakaan pesawat, mamah menikah lagi nak" tubuh ringkih itu memeluk nisan itu kuat kuat sambil mengecupnya sesekali, "ma-mah minta maaf, ayah kamu masuk penjara karna kriminal. mamah menceraikan nya dan memutuskan untuk menikah lagi dengan ayah marcel"
"mamah titip salam untuk nenek dan kakek ya disana, bahagia ya sayang . mamah tau selama ini kamu belum bahagia, maafkan mamah nak maaf" wanita itu menunduk dalam, berusaha menghilangkan tangisnya tapi percuma.
" selamat ya tante, tante berhasil didik kak ulbar, dia jadi lelaki yang tangguh dan baik sekali" wanita itu kembali mengusap wajahnya, mendongak kan kepalanya menatap seorang gadis dengan payung hitam nya yang menutupi sebagian badannya juga.
delisya ikut berjongkok, merangkul wanita itu sambil mengelus pundak basah itu. "tante ngga gagal, tante berhasil didik kak ulbar walau hanya 7 tahun. dulu, saat dia tau orang tua nya kecelakaan, dia sangat terpuruk bahkan mencoba bunuh diri" delisya menjeda kalimatnya, lalu tersenyum manis, "tapi setelahnya, dia kembali bisa menutupi luka nya, kak ulbar orang yang hebat"
wanita itu memeluk delisya kencang tak ingin melepaskan, menyimpan wajahnya di pundak kecil gadis itu, "boleh ceritakan ulbar lebih banyak nanti nak?"
delisya mengangguk semangat, "boleh banget, sekarang tante tenangin diri tante dulu"
'terimakasih delisya"
tak jauh dari permakaman ulbar, ada seorang lelaki berdiri dengan gagah nya, jangan lupakan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, deraga memasukan kedua tangannya di dalam saku celana, menelisik area luar permakaman, matanya mengunci pada seorang wanita dengan gamis hitam nya, yang terkesan misterius.
deraga menajamkan indra penglihatan nya, lalu tersenyum miring. "rania? jadi aku salah bunuh orang?"
____
delisya mengadahkan kepalanya ke atas, menatap bulan purnama yang menunjukan dirinya tanpa malu malu, air matanya kian menitih tanpa sadar.
tangannya mengambil surat yang ulbar berikan padanya,mulai membuka dan membacanya perlahan.
assalamualaikum
ini hanyalah secarik kertas yang akan menyampaikan rasaku padamu. Delisya edgina angelin aku mencintaimu, melebihi cinta seorang sahabat. denganmu, aku belajar bagaimana mencintai tanpa memiliki. kau, cinta kedua ku, setelah nenek ku. mungkin, saat kau baca surat ini aku sedang memulai kehidupan ku yang baru, dengan kebahagiaan yang tak pernah aku dapatkan. Sekarang,aku akan memulai kebahagiaan itu, di dunia abadi tanpa ada cinta yang fana'. dulu, aku sempat berfikir akan meruntuhkan tembok kokoh yang menghalangi jarak kita, tapi lagi lagi takdir berkata "jangan, semuanya akan sia sia", salibku dan tasbih mu tak akan bersatu bahkan bersama.
selamat tinggal delisya, kenangan akan memulai tugasnya, aku mencintaimu .
-ulbarzvdaniel
.
.
.
.
.
.
.
.
di refisi : 13 juli 2022 (5.30 PM)
besok udah sekolah huhu:(see u
KAMU SEDANG MEMBACA
Deraga
Teen Fiction"gua deraga, ketua faxka" #1 in adikkelas (5 februari2021) #4 in senior(23 november 2020) #5 in adikkelas(23 november 2020) #6 in ice boys(12 oktober 2020) end: 01.okt 2022