Tragedi di kantin

1.6K 65 1
                                    

AUTHOR POV

.

"Delisya!!" delisya terpekik tapi setelah nya iya tersenyum manis,sangat manis. Siapapun yang melihatnya pasti akan terkagum kagum pada gadis cantik yang tengah membawa bucket bunga itu.

Dara berlari memeluk delisya begitu juga dengan abel,"juara berapa sya? Sampe dapet bunga segede gitu?" tanya dara menggebu.

"Ya.. Masih masuk tiga besar sih" dara berdecak mendengar jawaban delisya,

"Lo harus traktir kita kita ya nggak dar?" abel melirik ke arah dara yang tengah mencium harumnya bucket bunga  milik delisya.

"Lo harus traktir kita kita ya nggak dar?" abel melirik ke arah dara yang tengah mencium harumnya bucket bunga  milik delisya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya nanti aku traktir" ujar delisya sambil terkekeh kecil

"Yang menang di kasih bunga sebagus ini sya?" tanya dara tanpa mengalihkan pandangannya dari bunga yang ia pegang,dara memang sangat suka sekali dengan bunga,itu sebabnya ia sangat antusias jika ada bunga.

"Dari kak ulbar" ujar delisya santai tapi membuat tatapan bingung dari para sahabatnya itu.

"Kak ulbar? Bukan nya dia ikut lomba juga?" delisya mengangguk, dan semakin membuat mereka heran.

"Lah?"

"Kak ulbar juga masuk tiga besar, dan bunga ini dari kak ulbar, emang apa yang aneh?" delisya menatap kedua sahabatnya dengan tatapan polos membuat tangan abel bergerak mencubit pipi gembul delisya. Delisya dan ulbar memang sama sama pulang dengan kemenangan, tapi bedanya ulbar mendapat antrian lebih awal dari delisya,mungkin itu sebabnya delisya bisa di beri bunga secantik ini dari ulbar?

"Dah lah enggak penting, yang pentingg!!! Traktirann!!" abel dan delisya tertawa mendengar dara yang teriak teriak tidak jelas, apalagi sekarang mereka masih berada di koridor. Ya,tadi abel dan dara menyambut delisya di koridor ini

__________

"Sya,lo tau? Kak deraga masuk sekolah tau" delisya menghentikan aktifitas makan nya, menatap dara dengan serius.

"Makin kurus dia, kacau banget, emang biasanya juga berantakan tu kak deraga, tapi kali ini beda, kaya gimana ya jelasin nya?" dara menatap ke arah abel yang masih setia memakan somay nya tanpa memperdulikan nya.

Delisya menghembuskan nafasnya,ada rasa khawatir dan bersalah di dalam hatinya, bagaimanapun ini salahnya juga, "iy--

"Gue gabung bolehkan?" ujar lelaki itu memotong ucapan delisya,mereka semua menoleh pada lelaki yang tengah menampilkan senyuman manisnya.

Delisya ikut tersenyum lalu mengangguk, membuat lelaki itu duduk di kursi kosong tepat sebelah nya. "Makan apa?" tanya nya,ulbar.

"Makan nasi goreng, kan kata kak ulbar delisya harus sarapan,iyakan?" delisya kembali melanjutkan makannya,sama sekali tak menggubris tatapan bingung dari para sahabatnya.

DeragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang