AUTHOR POV^
.
Gemercik air hujan di luar sana menambah kesan kehangatan di dalam ruangan bernuansa biru langit ini, ada gadis cantik yang masih bergelut dengan selimut biru tebal nya, bola mata cantik nya masih enggan untuk terbuka. Rasanya,ia akan memutar waktu kembali jika sedang seperti ini.
Elusan lembut ia dapati di sekitar puncak kepala nya, tapi sama sekali tak mengusik tidur gadis itu, gemas rasanya lelaki itu ingin membawa gadis ini pulang.nafas teratur, mata tertutup, bibir mungil yang berwarna pink itu tertutup rapat."delisya"panggil lelaki itu halus. Tangan nya tak lepas dari rambut panjang gadis ini."delisya..."
"Eghhh" erang gadis yang di panggil dengan nama delisya itu.
"Bangun ayo"
Mata cantik gadis itu perlahan terbuka, betapa terkejut nya dia saat ada lelaki tampan yang beberapa hari ini memenuhi isi pikiran nya, siapa lagi kalau bukan deraga? Dari mana deraga masuk? Apa bunda mengizinkannya? Atau abang abang nya? Pikiran nya mulai berputar.
"Bunda yang mengijinkan nya,delisya" seperti tau apa yang sedang memenuhi pikiran delisya, deraga menjawab nya dengan senyuman yang mampu membuat delisya tenang, dia tak akan membiarkan orang lain melihat senyuman lelaki di depan nya ini! Tak akan! Tunggu? Atas dasar apa delisya melarang itu? Ahh!! Lelaki itu kembali memenuhi pikiran nya!
"Ihh!! Kok masuk masuk kamar delisya! Gak izin lagi! Dosa tau! Keluar sana! Delisya mau tidur lagi!" delisya mengibas ibaskan tangan nya di udara, pertanda ia sedang mengusir lelaki di depan nya.
Deraga terkekeh," tidur lagi?kamu lucu!"
Delisya mengerucutkan bibir nya, ia tau apa yang di maksud deraga. Rambutnya yang mirip dengan singa, baju nya yang kusut dan tentunya berantakan, dan juga muka yang yang tertekuk sekarang karna ulah deraga." aku bukan badut! Kakak kok ngejek aku terus sii?!"
Apa apaan ini? Apa yang lucu? Mengapa deraga tertawa lagi? "Bukan itu maksudku, kamu lucu, imut!"
Blussh!!
Salahkan pipi delisya yang tak mau berkerja sama dengan nya, sekarang pipinya sudah semerah kepiting rebus!! Seseorang! Tolong delisya!!!
"Kok merah del?" goda deraga dengan smirk.
Delisya mengambil bantal guling yang ada di samping nya lalu melemparnya ke arah deraga. Hap! Tepat sasaran! Bantal itu mengenai tubuh deraga, tapi pukulan delisya bukan apa apa! Delisya kesal! Tenaga nya tak sebanding dengan kekuatan tubuh deraga!! "Iihh!! Sebel! Kenapa kakak kuat banget sii!!! Itu aku udah kenceng lhoo!"
Deraga terkekeh,"aduh sakit ni!" deraga memegangi perut bagian kirinya, bukan nya delisya melempar nya pada bagian kanan? Deraga hanya membuatnya kesal!
"Bohong! Aku nglemparnya di kanan kok! Bukan di kiri!" tukas delisya kesal.
Deraga diem tak bergeming, "eh telat, gih mandi aku tunggu di bawah" delisya mengangguk polos.lalu mengikuti arahan deraga,biarlah urusan kamarnya di ambil. Alih oleh asisten rumah tangga nya, sudah tugas mereka bukan?
.
Deraga mengangkat tubuh delisya yang sedang duduk di motor sport nya, membuat delisya kembali menginjak tanah. "Aku bisa turun sendiri loh ya! Gak perlu di angkat angkat!" sewot delisya
Deraga terkekeh,membuat beberapa pasang mata yang ada di sana menjerit histeris ketika melihat seorang ketua faxka tertawa, karna seorang perempuan?
"Kakak mau caper?hah?!"
Deraga menggeleng polos layaknya anak kecil yang sedang di marahi yang mamah,"yaudah." ketus delisya lalu pergi berlalu tanpa memperdulikan deraga yang berlari mengikutinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deraga
Novela Juvenil"gua deraga, ketua faxka" #1 in adikkelas (5 februari2021) #4 in senior(23 november 2020) #5 in adikkelas(23 november 2020) #6 in ice boys(12 oktober 2020) end: 01.okt 2022