( maaf kalau ada kesalahan,)
ULBAR POV^
.
Perkenalkan, aku ulbar zavero daniel.akutau, sebelumnya kalian belum mengenalku di cerita ini, dan tiba tiba kalian melihat ku di POV khusus bukan? Tak usah di buat bingung, panggil aku ulbar, aku akan memulai tokohku di cerita ini, salam kenal
Hari sudah semakin petang, waktu pun sudah menunjukan pukul 17.03 tapi kaki ku berjalan terus menuju halaman belakang, tempat di mana aku selalu melepas penat ku jika masih berada di sekolah ini. Sma Alaska internasional.
Aku mendudukan bokong ku di kursi panjang taman ini, sejuk sekali. Indra pendengaran ku menajam, bola mataku mengikuti sumber suara yang baru saja aku dengar, suara tangisan seorang wanita yang ku..kenal? Aku mendekat pada ruangan dekat gudang tua itu, ruangan apa ini?
"...KAKK!!LEPASIN!"
aku menendang pintu kayu tua itu, "rania!" seru ku.
rania menoleh kearah ku menaikan sebelah alisnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada, "apa? ngga usah ganggu gua, pergi!"
aku tak mendengar kannya, tetap berjalan mendekat ke arah delisya. ya, aku tau gadis yang menjadi sasaran baru bully an rania, saudara ku.
delisya cukup terkenal di antero sekolah ini, di tambah dengan adanya kabar dia menjadi kekasih deraga.
aku melepas jaket ku, memakaikan nya kepada delisya."sstt, ada aku" aku mengelus pelan rambut lepek delisya, mengangkat tubuhnya ke gendongan bridal style mengabaikan rania dan temannya yang berusaha menahan ku.
"kamu aman"
.
AUTHOR POV^
"jadi?" devin menatap datar lelaki yang ada di depanya, tanpa di sadari ada tersirat kesenduan di manik matanya, sakit di hatinya membuncah ketika melihat wanita yang ia sayangi tengah terbaring lemah di kamar nya.
"delisya di bully, di gedung belakang sekolah" jelas ulbar santai nyaris tak berekspresi
"Siapa dia bangsat!" geram devan, dia memukul meja kaca yang ada di hadapan nya hingga retak.tapi tak ada satupun yang menahan nya, ke lima lelaki yang mengitari meja ini tengah di selimuti kemarahan.
"Rania,anak 12IPS 3,"
Desta menggertakan giginya geram,"minta deraga keluarin dia."
"Jangan langsung keluarin, itu gak setimpal bukan?" gio mulai berbicara selaku ayah dari delisya,devan devin juga desta.
Devin mulai menimal nimang ucapan ayahnya, "baik, kita buat yang lebih parah." devin tersenyum miring.
___________
Deraga menatap lekat wajah delisya dengan mata cantik yang masih tertutup, tangan nya terus mengepal menahan amarah, kuku kuku nya pun sudah memutih. Saat mendengar kabar bahwa delisya nya di bully, deraga langsung berjalan menuju ke sini, dia juga sudah tau bahwa pelaku di balik semua ini adalah rania, dia tau rania, perempuan yang selalu mengejarnya tanpa henti."Kakk..." lirih delisya dengan mata yang perlahan terbuka lebar.
Deraga mendekat,"hm?"
"tta-kut" deraga menghembuskan nafas nya panjang, mengusap puncak kepala delisya lalu mengecupnya sekilas.
"Gak ada yang perlu di takutkan, delisya"
" kak ra-rania..."
"dia sudah tidak ada"
"kak--"
"tidurlah"
"jangan balas dendam kak"
Deraga mengangguk ragu, jujur ini keputusan yang sulit untuknya,dia tak akan membiarkan siapapun menyentuh gadisnya. "Ada syaratnya." kata deraga pelan.
Delisya mendongak melihat wajah tampan deraga,"apa?"
"Jangan sakit" delisya mengangguk patuh lalu tersenyum tipis.
"Delisya janji!"
'tapi aku tak berjanji akan melepaskan nya'
.
"....jangan takutkan apapun, ingat kamu tidak sendiri" deraga mengelus pelan punggung delisya yang terballut selimut tebal,menatap manik mata delisya yang tengah menatapnya tanpa kedip, gadis yang berada di pangkuan nya memang begitu cantik.
"Ada satu hal yang membuat delisya takut" deraga mengeryit mendengar perkataaan delisya.
"Apa?"
"Delisya takut orang yang delisya sayangi pergi, termasuk kak deraga" delisya memelankan suara nya ketika berada di akhir kalimat, ia menunduk tak berani menatap mata hazel itu.
Deraga tersenyum tipis," tak ada yang meninggalkan delisya, percayalah"
Senyum deraga bagaikan magnet bagi delisya, ia ikut tersenyum lalu menyandarkan kepala nya di dada bidang deraga," delisya senang di cintai kak deraga"
"Dan deraga senang mencintai delisya,"
"Delisya sayang kak deraga"
"aku tau"
Delisya mendongak,"kak deraga gak sayang delisya?kok kata kata delisya gak di bales!"
Tangan deraga bergerak menyubit hidung delisya,"terkadang suatu hal yang luar biasa, tak bisa di ucapkan dengan kata kata,delisya"
"iih! Qoutes nya bagus, mau delisya buat story ya?"
Deraga terkekeh renyah,"kamu menghancurkan suasana delisya..."
"I dont care" kata delisya seraya menatap langit dengan bulan menghiasinya, dia pura pura tak tahu membuat deraga gemas menciumi pipi nya. "kata bang devin,gak boleh ada orang lain cium delisya!"
"Terkecuali deraga"
"Bang devin gak bilang gitu kok, kan se-mu-a laki laki kecuali ke-lu-ar-ga!" ucap delisya menekan kan setiap katanya.
"Deraga akan menjadi bagian dari keluarga ini?"
"Gimana caranya?"
"Halalin delisya" delisya nampak berfikir sejenak, laku kembali berbicara.
"Emang delisya anjing,dihalalin!"
"Maksudnya?"
"Kata bang devan, anjing itu haram tapi kalau di nikahin bang desta baru jadi halal!" deraga tertawa terbahak, devan membawa pengaruh buruk untuk hadisnya! "Ngapain ketawa! Gak ada yang lucu tau!"
"Ada,kamu"
"Emang delisya badut? Kak deraga ngejek
delisya ya?!".
.
.
.
.
.
Ya tuhann!!! Bawa deraga pergi!
direfisi:maljum, 7 juli 2022
6.15 pm
waktu Indonesia bagian mencintaimu
KAMU SEDANG MEMBACA
Deraga
Teen Fiction"gua deraga, ketua faxka" #1 in adikkelas (5 februari2021) #4 in senior(23 november 2020) #5 in adikkelas(23 november 2020) #6 in ice boys(12 oktober 2020) end: 01.okt 2022