berakhir?

1.6K 71 2
                                    

AUTHOR POV^

.

deraga mengusak wajahnya kasar, sesekali menghirup nikotin itu, kembali memikirkan ucapan papa nya tempo lalu.

flashback

"papa mau kamu menikah dengan mishella, anak kolega bisnis papa" afif menatap putranya penuh harap, sedangkan yang di tatap hanya menghirup rokok nya santai.

deraga menyenderkan tubuhnya di sofa apartemen nya, menumpukan kaki kiri nya di atas paha kanan nya, menatap afif datar "saya menolak"

afif tersenyum, lalu terkekeh pelan "sekalipun delisya taruhan nya ?" dia melihat ekspresi deraga yang sedikit termenung, walau tak terlalu terlihat

"lakukan yang anda bisa"

flashback end

deraga menarik nafasnya dalam, menyenderkan kepalanya pada senderan kursi, sedikit terganggu karna dering ponselnya.

"halo" ucapnya setelah menjawab panggilan itu

"deraga ini om" balas seseorang disana, membuat deraga menatap layar ponselnya memastikan siapa yang menelfon

om aska.

"ya om?"

"om tau masalah kamu, om sudah dengar. deraga, kamu jangan gegabah, papa mu itu orang yang nekat dia bisa melakukan apapun, walaupun kamu memiliki perusahaan nya sekalipun"

"deraga tau om, deraga akan pertimbangkan lagi, terimakasih om selama ini"

aska, adalah paman deraga yang selama ini membantu nya mendirikan perusahaan nya, ya dia masih punya ikatan darah dengan al.

"hm, om tutup ya. jaga dirimu"

pip.

setelah panggilan berakhir, deraga kembali mengetik sesuatu di ponselnya.

                                     papa

saya terima perjodohan itu.

send


_______________


"DERAGAA!! MAEN YUK!!" deraga kembali menghembuskan nafasnya, mematikan puntung rokok nya yang masih menyala lalu membuangnya di asbak, berjalan keluar kamar menemui teman teman nya yang dengan santainya duduk di sofa ruang tamu, deraga tak mengunci apartemen nya, ia lupa.

"Ngapain?."tanya nya datar sambil menuruni anak tangga itu.

Ke lima lelaki itu menoleh,"Astahfirullah, jantan!" pekik galang melihat deraga yang kacau, bahkan mata lelaki itu sedikit sembab.

Devan mendaratkan pukulan kecil di bahu galang membuat lelaki itu meringis pura pura, "silahturahmi kita" jawab devan santai sambil menyalakan ps deraga. Tak ada tempat ternyaman selain apartemen deraga,bagi mereka, apartemen deraga bagaikan salahsatu surga bumi, makanan? Numpuk, ps? Keluaran terbaru,Wifi? Jangan di tanya,cepet kaya kilat.

"Balik!" timpal deraga membuat ke lima lelaki itu mendengus pasrah,

"Diusir kita?"

"Bal--

"Ga!" deraga terperangah, menaikan sebelah alis nya pada lelaki tampan di depan nya, dia devin, lelaki itu baru masuk ke apartemen deraga, entah apa yang membuat lelaki itu telat masuk."cafe star xavelos" ujarnya lagi kembali membuat deraga bingung, sedangkan yang lain? Tengah asik pada dunianya sendiri.

"Ngapain?"

"Temuin delisya,cepet!" deraga tersenyum tipis lalu mengangguk, berjalan mendekat ke arah devin lalu menepuk pundaknya pelan,

"Thanks"devin menganggukan kepalanya lalu berjalan mendekat ke arah teman teman nya.

.

Lelaki itu menarik kursi yang akan ia duduki, menatap intes gadis di depan nya yang sama sekali belum menyadari kehadiran nya, gadis itu masih sibuk dengan benda pipih itu.

Deraga berdehem pelan membuat delisya menengok sambil tersenyum manis, senyuman itu! . delisya menatap sendu deraga, lelaki itu sangat berbeda, terlihat sangat kacau."Kak deraga? Mau pesen dulu?" tanya delisya basa basi.

Deraga mengangguk lalu melambaikan tangan nya pada sang waiters,"kopi hit--

"Jus jeruk sama susu mas!" ujar delisya memotong penuturan deraga membuat sang pelayan itu mengangguk lalu pergi meninggalkan deraga dan delisya setelah mengucapkan terimakasih.Deraga tersenyum tipis melihat perhatian kecil delisya padanya.

Hening, hanya ada suara melody lagu dari suara radio di pojok ruangan, minuman mereka pun sudah ada di depan mata, tapi tidak ada yang memulai pembicaraan.

"ada apa?"

Delisya menghembuskan nafasnya,"maafin sasya" delisya menunduk, memilin baju putih yang ia pakai.

"Untuk?"

"Kesalahan sasya, sasya yang tiba tiba ngejauhin kak raga, maafin sasya"

"Ada alasan tertentu?" delisya menggeleng, ia tak bisa menceritakan ini semua sekarang, "terus buat apa lo minta maaf?."

"Sasya cum-ma ngrasa bersalah,sas-ssya enggak maksud gitu."

"Minta maaf dan ngulangin lagi?" deraga terkekeh meremehkan, ia hanya tak habis pikir dengan gadis di depan nya ini.

"Bukan gitu, sebenernya--

"Lo egois, di hubungan ini bukan cuma ada lo" deraga membuang pandangan nya ke arah lain, ketika mulai mendemgar suara isakan kecil delisya.

"Sa-sya hiks cuma mau-minta hiks maa-af"

"Kita selesai, Lagipun gue gak ngerasa kalau kita masih punya hubungan" delisya tersentak, tangisnya semakin pecah mendengar kalimat yang deraga sampaikan, untung delisya memilih tempat VVIP di cafe ini.

"Enggak! Sasya gak mau!" bantah delisya cepat sambil menghapus air matanya yang terus mengalir dengan deras.

"Selain murahan lo egois juga ya?" deraga kembali tertawa, memang ada yang lucu disini?

"Sasya enggak murahan!"

"Lo masih milik gue, tapi lo jalan sama cowok lain? Lo pasti tau kan definisi murahan?"

"Sasya sama ulbar cuma sahabatan"

"Kita selesai!" deraga bangkit dari duduknya menatap delisya yang mulai mendongak dengan air mata itu, jujur deraga tak bisa melihat air itu, hatinya sakit juga berakata seperti ini, tapi deraga juga butuh kepastian yang jelas.

"Kak Deraga enggak pernah ngertiin delisya!" gertak delisya tegas.

"LO YANG ENGGAK PERNAH NGERTIIN GUE!"

"DERAGA ENGGAK NGERTIIN DELISYA! DERAGA YANG EGOIS DISINI! DELISYA SAYANG DERAGA! DELISYA JUGA GAK MAU KAYA GINI!" delisya kembali berteriak dengan nada parau nya, untung ruangan ini kedap suara jadi delisya tak malu.

Deraga terkekeh lagi, "gue egois?" tanya nya pada diti sendiri dengan suara sedikit serak.

"IYA!" delisya mendekat, memukul pelan dada bidang deraga sambil terus terisak kencang.

"Lo enggak pernah cerita tentang ini del?"

"Gak penting, kita selesai kan? Yaudah."












.

.

.


Ending.


Boong boong! Yakali gue tega gantungin kalian.
Jangan lupa vote+comment yaa...
See you next chapter..

Satu kata buat delisya👉🏻

Satu kata buat deraga👉🏻

-bebas- kata buat galang sama Devin👉🏻


DeragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang