Diruangan yang terbilang cukup mewah namun sedikit usang, seorang gadis yang tubuhnya terlihat sedikit kurus bagi remaja berumur sekitar 15 tahunan sedang tertidur lelap. Wajahnya yang pucat seakan sudah tidak ada sari-sari kehidupan didalamnya perlahan kembali menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
.
.
*Sekian menit berselang
"Hahhhhhhhhh.... Hufhh... hufhh... hufhh..."
Gadis yang beberapa menit lalu terlihat seakan sudah tak bernyawa kini terlonjak dari tidurnya sambil terengah-engah.
D-d-dimana ini? Apa yang terjadi?apakah aku selamat dari kecelakaan pesawat itu? Batin gadis tersebut
Disaat gadis itu masih kalut dengan pikirannya, tiba-tiba pintu terbuka perlahan kemudian lambat laun memperlihatkan seorang wanita berpakaian seperti pelayan berumur sekitar 17 tahunan yang membuka pintu tersebut.
"Astaga!!!" Dengan ekspresi terkejut, wanita itu langsung lari menerjang sang gadis yang masih duduk di tempat tidurnya. "Nona akhirnya sadar huhu hamba sangat bersyukur nona," ucap gadis itu sembari menangis tersedu-sedu.
Dengan perlahan, gadis itu melepaskan pelukan pelayan tersebut sebab ia sedikit risih dengan perlakuan pelayan itu. Lagipula gadis itu benar-benar tidak mengenal orang yang saat ini masih menangis sembari terus memeluknya.
"K-kau s-si-siapa?" tanya gadis itu masih dengan terbata-bata
"N-nona? Anda tidak mengenal saya? Saya Chloe pelayan nona," jelas pelayan bernama Chloe itu dengan wajah yang menggambarkan keterkejutan. Bagaimana nona nya ini bisa melupakannya? Bukannya sedari dulu hanya Chloe lah yang selalu disisi nonanya ini baik suka maupun duka? Begitulah mungkin yang ada dipikiran Chloe saat ini.
Chloe? Apakah... tidak, meskipun namanya sama namun mereka jelas orang yang berbeda, Chloe asistenku terlihat jauh lebih dewasa dari gadis ini, gadis ini terlihat seperti anak yang baru menginjak remaja. Batin gadis itu.
"Tunggu, siapa namaku?" tanya gadis itu kepada Chloe.
"Demi dewa Pyros, apakah nona baik-baik saja?" tanya Chloe yang semakin khawatir dengan gelagat nona nya yang semakin aneh semenjak ia sadar.
"hah? Dewa apa? Apapun itu cepat beritahu siapa namaku!" perintah gadis itu yang sudah sedikit kesal dengan Chloe yang selalu bertele-tele.
"Ba-baiklah, nona adalah nona Natasha Luvius putri satu-satunya dari marquess Luvius," terang Chloe
Apa-apaan gadis ini, jelas-jelas namaku adalah Jessica Arthea, tunggu apa jangan-jangan...
"Chloe, ambilkan aku cermin sekarang dan jangan bertanya apapun dahulu saat ini," ujar Jessica dengan nada yang serius meminta Chloe untuk tidak banyak bicara. Kurasa siapapun yang bernama Chloe benar-benar selalu cerewet. Pikirnya.
"Baik nona," patuh Chloe yang tidak mau membantah nona nya dan segera mengambil cermin kecil yang terdapat di meja rias.
"Ini nona cerminnya,"
Setelah Chloe menyerahkan cermin kecil itu pada Jessica, ia tidak serta merta langsung melihat wajahnya di cermin itu.
Semoga apa yang aku fikirkan tidak benar. Batin Jessica seraya perlahan melihat wajahnya yang terpantulkan dengan jelas dari cermin itu. Perlahan ia melihat pantulan wajahnya di cermin itu, disana terlihat seorang gadis berambut pirang terurai sampai hampir mengenai pinggang dengan tatapan sayu dan wajah yang sedikit pucat meski begitu tidak melunturkan kecantikannya yang luar biasa dengan wajah kecil, bola mata yang cukup besar, hidung mancung, pipi tirus yang terlihat sangat simetri serta rona kemerahan bertengger di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEARTLESS ANTAGONIST
Fantasy"Lagipula, gadis sepertimu...." "Benar-benar membuatku muak," seraya mengucapkan kata terakhir tersebut ia langung mengayunkan pedangnya kearah si gadis yang sudah terlihat tidak memiliki hasrat untuk hidup. Slashhh... Dengan sekali tebasan, kepala...