Malam hari telah tiba, kini di ruang makan sebuah kastil yang megah terdapat tiga orang dengan dua orang pria dan satu orang wanita bermarga Luvius.
Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Natasha ikut makan malam bersama kedua anggota keluarganya yang lain yaitu marquess Gregory dan Nathaniel Luvius. Hal itu cukup mengejutkan. Tidak, bukan karena Natasha yang berada disana setelah sekian lama, namun karena justru Natasha lah yang mengajak kedua pria itu untuk makan malam bersama. Tentu hal itu akan langsung disetujui oleh kedua ayah dan anak tersebut meskipun sesibuk apapun mereka.
*Flashback.
Setelah Natasha pulang dari distrik Burni, gadis itu hanya berdiam diri di kamarnya dengan sesekali memanggil sang pelayan untuk membawakan camilan ke kamarnya. Raut wajah gadis itu benar-benar sudah tidak karuan dikarenakan oleh kejadian yang baru saja ia alami tadi.
"Apa dia salah satu anggota kerajaan? Tidak! Bukankah anggota kerajaan Levant dikenal dengan rambut pirang keperakan? Sedangkan pria tadi berambut hitam," gumam gadis itu menebak siapa pria misterius dengan mana luar biasa tadi.
"Haha sial! Entah mengapa aku sangat malu pada diriku sendiri yang dulu bahkan cukup tercengang dengan mana yang dimiliki si bedebah Leon,"
"Mana pria ini, bahkan berpuluh-puluh kali lipat lebih besar dan kuat daripada yang dimiliki Leon," lanjutnya bergumam dengan kalimat yang... cukup ambigu? Lebih besar dan kuat?
Natasha yang saat ini sedang terduduk dikasurnya sembari memakan camilan yang sudah disiapkan untuknya masih melanjutkan gumam an nya.
"Lalu siapa pria tadi? Ah tidak! Aku tidak perlu memikirkan hal rumit seperti itu,"
"Yang terpenting saat ini adalah melanjutkan rencanaku untuk membuka bisnis yang sebenarnya," lanjutnya masih terus bergumam.
Ya, apa kalian berpikir Natasha yang sengaja mengenakan gaun buatannya sendiri ke butik Clementine adalah karena ia ingin membuat butik seperti nyonya Ruby? Tentu salah. Natasha sendiri sebagai seorang pebisnis handal tentunya tahu bahwa jikalau ia membuat butik dan bersaing dengan butik milik baroness Clementine tentu ia akan kalah telak dan bisnisnya tidak akan maju.
Tujuan Natasha sebenarnya adalah untuk menyebarkan namanya di kaum bangsawan dan menunjukkan bahwa gadis itu sangat berbakat sampai-sampai nyonya Ruby yang merupakan sedikit dari pebisnis sukses yang ada di kerajaan Levant pun mengakui bakat gadis itu. Dengan begitu, Ketika Natasha nanti hendak memulai bisnisnya, orang-orang akan tertarik denga napa yang gadis itu akan jual.
Memang segala sesuatu pasti dimulai dari bawah, namun jika sedari bawah kita sudah memiliki nama, tentu hasil yang akan didapat kelak pasti akan jauh berbeda dibanding orang-orang yang memulai dari bawah tanpa nama. Benar?
"Ya, aku tidak bisa membuang waktu lagi, besok aku akan pergi ke hutan Sylphet yang berada di ujung barat ibukota ini. Namun sebelum itu, aku harus bisa mendapatkan izin keluar kediaman dari marquess agar aku tidak perlu membatasi waktuku diluar sana. Hahhh... merepotkan," ucap gadis itu masih bergumam.
*Flashback end.
"Natasha, mengapa kau melamun nak? Apa kau tidak enak badan?" tanya marquess khawatir.
Aku hanya tidak enak melihat wajah kalian yang semakin sering akhir-akhir ini. Batinnya ketus.
"Tidak ada apa-apa tuan marquess, aku hanya...." Ucap Natasha gantung seolah tidak enak untuk melanjutkan perkataannya itu.
"Katakanlah apa yang kau inginkan, ayah akan berusaha mengabulkan apapun yang kau mau," ujar pria berumur 40 tahun itu dengan tegas seakan tidak ada kebohongan dari kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEARTLESS ANTAGONIST
Fantasy"Lagipula, gadis sepertimu...." "Benar-benar membuatku muak," seraya mengucapkan kata terakhir tersebut ia langung mengayunkan pedangnya kearah si gadis yang sudah terlihat tidak memiliki hasrat untuk hidup. Slashhh... Dengan sekali tebasan, kepala...