Sudah hampir seminggu dimana kejadian Natasha tiba-tiba tak sadarkan diri disertai batuk darah. Saat ini, kediaman Luvius Sebagian besar sudah berjalan seperti biasanya, hanya saja yang membedakan adalah di wilayah tempat Natasha tinggal kini menjadi sangat bersih dan rapi. Selain itu, kediaman Natasha kini terasa lebih ramai dikarenakan marquess Gregory menambah jumlah pelayan dan penjaga di area tempat Natasha tinggal.
*Di kamar Natasha.
"Astaga, Chloe!" panggil Natasha sedikit berteriak kepada pelayannya.
Natasha tidak peduli dengan image nya yang akhir-akhir ini dikenal lembut namun terkesan rapuh, sebab saat ini ia sangat kesal dengan tumpukkan hadiah yang akhir-akhir ini selalu dikirim ke kediaman Natasha dalam jumlah yang sangat banyak. Pengirimnya? Siapa lagi kalau bukan sang ayah 'tercinta' marquess Gregory dan kakaknya Nathaniel.
"Ada apa nona muda? Apa nona butuh bantuan?" tanya Chloe sedikit santai pada nona nya.
Memang semenjak seminggu lalu, Chloe mulai membiasakan diri untuk bersikap santai pada nona nya itu namun tetap menjunjung tinggi rasa hormatnya sebab bagaimanapun Natasha Luvius adalah nona yang ia layani.
"Kenapa ada kiriman hadiah lagi hari ini? Bukankah aku sudah memintamu untuk membuang hadiah yang dikirim ke kamarku?" tanya Natasha.
"Emmm... sebenarnya kemarin hamba berniat membuangnya, tapi ternyata malah ketahuan oleh tuan Mark, dan dia menyuruh hamba untuk memberikan hadiah itu apapun yang terjadi sebab itu adalah perintah dari tuan marquess dan tuan muda," ungkap Chloe jujur.
"Demi tuhan, jika besok mereka mengirimkan hadiah ini lagi maka sudah dipastikan aku tidak akan dapat tidur dikasurku sebab hadiah ini akan menumpuk disini," jelas Natasha.
Chloe tiba-tiba diam seolah sedang berpikir, kemudian ia langsung berteriak.
"Ah!!!" ucap Chloe yang mengagetkan Natasha.
"Bagaimana jika hamba meminta tuan marquess untuk memperbesar kamar nona? Bukankan dengan begitu hadiah-hadiah ini akan cukup di kamar baru nona yang jauh lebih besar nanti?"
"Hahh..." Natasha menghela nafasnya seraya wajahnya berubah sendu. "Sudahlah Chloe, jangan katakana hal mustahil seperti itu. Sudah beruntung gadis sepertiku masih diberikan tempat untuk tidur dan makanan yang layak. Aku tidak ingin merepotkan tuan marquess lebih jauh daripada saat ini," ucapnya sambil tersenyum getir.
"No-nona, maafkan hamba karena mengucapkan hal yang membuat anda sedih," sesal Chloe yang merasa ucapannya membuat Natasha sedih. Namun ia sebenarnya yakin bahwa tuan besar dan tuan muda saat ini sudah mulai menyayangi Natasha dilihat dari perilaku mereka belakangan ini.
Tanpa disadari Chloe, sebenarnya Natasha mengucapkan hal tersebut karena suatu tujuan.
Bagus Chloe! Kau memang pelayan terbaikku! Memang sudah seharusnya aku tinggal di kediaman yang indah dan mewah hahaha. Batin Natasha senang dengan aksi Chloe meskipun Chloe sebenarnya tidak menyadari maksud dan tujuan Natasha yang sebenarnya.
Di luar kamar Natasha, ajudan setia marquess Gregory yaitu Mark yang tadinya disuruh menyampaikan sesuatu kepada Natasha tidak sengaja mendengar percakapan kedua gadis berbeda umur tak jauh itu.
Aku harus menyampaikan ini pada tuan. Batinnya.
Setelah ia tidak sengaja mendengar percakapan antara nona muda Luvius dengan pelayannya itu, tanpa menunggu lama lagi ia langsung mengetuk pintu untuk meminta izin memasuki kamar Natasha.
Tok tok tok...
"Masuklah!" Ucap Natasha lembut yang sebenarnya tahu bahwa sedari tadi ada seseorang diluar pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEARTLESS ANTAGONIST
Fantasy"Lagipula, gadis sepertimu...." "Benar-benar membuatku muak," seraya mengucapkan kata terakhir tersebut ia langung mengayunkan pedangnya kearah si gadis yang sudah terlihat tidak memiliki hasrat untuk hidup. Slashhh... Dengan sekali tebasan, kepala...