BAB 34 : DATE WITH XAVIER

85.3K 14.1K 773
                                    

*Di sebuah kastil megah di wilayah Nether.

"Tuan, apa kau akan benar-benar pergi?" tanya seorang ksatria kepada tuannya.

"Ya, bukankah sudah kubilang kalau aku akan menjemput ratuku?" tanya sang tuan balik kepada pengawal pribadinya itu dengan suara dingin.

"Sa-saya mengerti tuan, tapi bagaimana dengan wilayah Nether ini? Siapa yang akan mengurusnya selagi tuan pergi?" Kini pengawal itu benar-benar takut jika apa yang ia fikirkan menjadi kenyataan.

"Tentu saja kau. Lagipula aku hanya akan pergi selama beberapa hari, jadi kau urus dulu wilayah ini sampai aku kembali," titah sang tuan kepada bawahannya.

"Tapi tuan-" Belum sempat ia melanjutkan perkataanya, sang tuan sudah pergi menghilang menggunakan sihirnya.

"Astaga, sebenarnya aku sangat senang akhirnya seorang Lord Xavier yang tidak berperasaan menemukan cintanya, tapi kenapa harus aku yang menjadi tumbal?" gumam sang pengawal yang bernama Jude itu meratapi nasibnya.

*Di kediaman Natasha.

DOR DOR DOR...

Sebuah gedoran pintu yang cukup kencang membangunkan seorang gadis berumur 17 tahun yang tadi sedang menikmati tidurnya setelah semalaman 'berpacaran' dengan dokumen-dokumen yang harus ia kerjakan.

Dengan perasaan teramat kesal, gadis yang kini penampilannya masih cantik walaupun dengan wajah khas orang bangun tidur serta ramubut singanya itu membuka pintu tersebut.

"Haruskah kau meng-" belum selesai ucapan gadis itu, orang yang menggedor pintu dengan kencangnya yang ternyata adalah Lupus itu langsung menyela sang nona.

"No-no-nona, i-ini gawat!" ujar Lupus terbata-bata dengan nafas terengah.

"Katakan apa yang terjadi sampai kau harus membangunkan tidurku!" perintah Natasha pada Lupus dengan perasaan yang masih kesal.

"LORD XAVIER BERTAMU KEMARI!" ujar Lupus kencang masih terkejut dengan kedatangan seseorang yang ia anggap 'monster' tersebut.

Ah, untuk apa penguntit tampan itu kemari? Batin Natasha heran dan sedikit terkejut dengan kedatangan tiba-tiba seseorang yang dikatakan adalah yang terkuat di benua Vrantell ini.

"Suruh dia untuk menunggu diruang tamu, aku akan mandi terlebih dahulu. salah sendiri bertamu sepagi ini," titah Natasha santai seakan tidak takut dengan Xavier. Well, ia memang tidak takut pada pria itu.

"No-nona?" tanya Lupus kaget melihat nona nya yang masih terlihat santai meski mendengar nama Xavier sang penguasa wilayah Nether.

"Apa? Aku akan mandi, kau mau ikut?" ucap Natasha dengan nada bercanda sedikit mengejek.

"Eh?" balas Lupus sedikit linglung mendengar perkataan nona nya itu. "Apa boleh?" lanjutnya dengan nada terlampau polos.

Kini tanda perempat imajiner rasanya sudah berada di dahi Natasha melihat bagaimana sikap ksatria pribadinya itu. Kemudian.

TAK!!!

Jitakan yang cukup keras menghantam kepala sang pemuda beastman tersebut yang membuatnya mengaduh kesakitan, sedangkan orang yang menjitak pemuda itu langsung menutup pintu kamarnya agar emosinya tidak meluap-luap di awal hari ini.

.

"Salam, maaf membuat anda menunggu, lord Xavier," salam Natasha setelah hampir satu jam bersiap-siap untuk menemui orang yang bertamu di pagi hari ini.

"Tak apa, jelas ini salahku yang tiba-tiba bertamu di pagi buta seperti ini," jelas Xavier memaklumi Natasha.

"Ya, ternyata kau sadar. Lalu ada apa kau kemari?" tanya Natasha langsung dengan santai seakan ia dan Xavier sudah akrab, meskipun pertemuan mereka bisa dihitung jari dan dengan waktu yang sangat singkat pula.

THE HEARTLESS ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang