BAB 23 : TWO WISHES

86.8K 13.3K 148
                                    

Diruang rapat kerajaan yang saat ini diisi oleh seorang raja beserta bangsawan-bangsawan penting kini terdiam mematung setelah mendengar apa yang diucapkan oleh seorang gadis cantik berambut pirang yang juga hadir didalam rapat ini atas rekomendasi dari grand duke Leon.

"Sialan! Apa yang kau bicarakan hah?" marah seorang bangsawan.

"Apa kau tidak takut dipenggal akibat ucapanmu tadi?" sahut bangsawan lain yang sama marahnya.

"Na-Natasha, apa maksudmu nak?" tanya sang marquess Luvius kepada anaknya itu dengan raut wajah kekhawatiran. Selain ia khawatir dengan anaknya itu, ia juga khawatir jika kediaman Luvius nantinya dicap jelek.

Apa yang kau rencanakan kali ini Natasha. Batin Leon.

Raja yang juga cukup terkejut dengan ucapan gadis itu kemudian berdiri dari duduknya seraya mengeluarkan aura yang cukup panas seakan ruangan itu adalah sebuah oven raksasa yang siap untuk memanggang habis apapun yang ada didalamnya.

"Aku memang cukup tertarik padamu, tapi bukankah ucapanmu itu sama saja dengan kau berharap para pejuang kerajaan Levant tewas?" tanya Raja dengan wajah yang sudah menggambarkan kekesalan.

Natasha yang melihat itu semua tidak bergerak sejengkalpun. Ia tidak gentar atau takut dengan aura yang dikeluarkan oleh sang raja. Ia masih berdiri ditempatnya dengan senyuman yang tidak luntur yang membuat matanya sedikit menyipit.

"Maafkan kelancangan saya, dengan strategi yang kalian rencanakan saat ini, meskipun kalian nantinya akan memenangkan pertempuran, namun kalian kehilangan banyak korban jiwa," ujar Natasha tanpa ragu.

"Memang apa yang gadis kecil sepertimu tahu?" Kini seorang pria berbadan kekar berkata seperti itu pada Natasha.

"Tentu saya mengetahui banyak hal sehingga saya berani nekat datang kemari, count Roger," balas Natasha pada seorang bangsawan berbadan kekar yang bernama count Roger.

Raja yang sudah jenuh dengan pembicaraan ini akhirnya meminta Natasha untuk langsung menjelaskan arti dari ucapannya tadi. Meskipun saat ini ada sedikit keraguan kepada Natasha, namun entah mengapa raja Argos ingin sekali mendengarkan apa yang akan keluar dari mulut gadis ini nanti.

"Kerajaan Levant dan kerajaan Veron akan berperang di lembah Sutter pada malam hari, empat hari yang akan datang. Saat ini, setengah dari prajurit kerajaan Levant sudah mulai melakukan perjalanan ke lembah Sutter untuk mempersiapkan peperangan yang akan datang, sedangkan setengah dari pasukan akan melakukan penyergapan dari belakang,"

"Cara agar setengah dari pasukan Levant bisa menyergap pasukan dari kerajaan Veron adalah dengan berjalan secara sembunyi-sembunyi melalui celah jurang Antley, dengan begitu, mereka nantinya akan langsung sampai di belakang pasukan kerajaan Veron dan melakukan serangan diam-diam kepada mereka,"

"Benar begitu?" Tanya Natasha setelah menjelaskan panjang lebar mengenai rencana yang memang sudah dibuat matang-matang oleh para bangsawan kerajaan Levant.

Semua yang hadir di ruang rapat itu benar-benar terkejut dengan apa yang sudah diterangkan oleh Natasha. Mereka berpikir bagaimana bisa gadis remaja itu mengetahui semua rencana yang sudah mereka persiapkan matang-matang dari jauh hari? Dan lagi, rencana itu adalah sebuah hal yang sangat di rahasiakan yang hanya bisa diketahui oleh para petinggi yang ada diruang rapat itu.

Sedangkan Natasha, tentu ia mengetahui itu dari apa yang telah dijelaskan didalam novel Queen of Levant. Memang peperangan itu tidak dijelaskan sangat detail oleh sang penulis, bahkan si penulis hanya menuliskan beberapa paragraf mengenai peristiwa peperangan yang akan berlangsung selama 2 tahun itu. Namun disitu dijelaskan cukup jelas mengenai akhir dari perang itu dimana kerajaan Levant akan memenangkan perang itu tetapi dengan banyak prajurit yang menjadi korban.

THE HEARTLESS ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang