BAB 41 : PHOENIX

70.3K 10.8K 462
                                    

"Natasha, aku benar-benar gila karenamu," ujar Xavier dengan suara husky nya yang terdengar sangat candu bagi Natasha yang terdiam setelah mendapat 'serangan' tiba-tiba dari kekasihnya itu.

Cuppp...

Kini Natasha berbalik 'menyerang' Xavier secara tiba-tiba dengan mengecup singkat bibir pria bersurai hitam itu yang membuat Xavier terlihat lebih terkejut dibanding saat Natasha di cium olehnya.

Sembari Mengusap rahang tegas pria itu, Natasha berujar.

"Tetaplah begitu. Sekarang dan seterusnya, kau adalah Xavier ku," klaim Natasha yang dibalas anggukan senang Xavier yang merasa sangat bahagia bisa bertemu dengan Natasha dan menjadikannya wanitanya, wanita satu-satunya dalam hidupnya.

Sambil memeluk hangat sang pujaan hati, Xavier membalas perkataan Natasha. "Baik, ratuku," ucapnya.

.

Xavier Vermillion. Nama yang sangat asing namun juga terdengar tidak asing di benua Vrantell. Xavier Vermillion dikenal sebagai seorang pemimpin wilayah Nether yaitu wilayah besar yang memiliki kemajuan baik di bidang teknologi maupun sihir yang melebihi kerajaan bahkan kekaisaran lain di benua Vrantell.

Xavier hampir tidak pernah menunjukkan batang hidungnya di khalayak umum sebab ia adalah tipe orang yang sangat tidak nyaman berada ditengah tengah publik. Selain itu, hobi nya yang suka berpergian mencari dan mengoleksi sesuatu yang menarik membuatnya selalu berpindah-pindah tempat dalam waktu yang singkat.

Yang tidak diketahui oleh orang lain adalah, pria teramat tampan berambut hitam itu dulunya hanya seorang anak yang hidup dijalanan tanpa mengetahui indentitasnya maupun orang-orang yang memiliki hubungan darah dengannya. Hidup tanpa adanya orang tua maupun saudara, Xavier kecil bertahan hidup dengan menjadi seorang pencuri di wilayah Nether yang dulu dipimpin oleh seorang wanita hebat bernama Claudia Dexter Vermillion.

Beranjak remaja, Xavier yang saat itu hendak mencuri tanpa ia sadari bahwa orang yang akan menjadi korbannya adalah Claudia yang kebetulan sedang menyamar untuk melihat daerah kekuasaannya secara langsung yang tentu saja membuat aksi Xavier gagal sebab jauhnya perbedaan kekuatan mereka pada saat itu.

Singkat cerita, Xavier diajak oleh Claudia untuk menjadi salah satu prajuritnya dan langsung disetujui oleh Claudia. Claudia bisa dibilang adalah sosok ibu bagi Xavier. Tidak, bukan ibu yang memasaknya sarapan hangat dipagi hari atau menyanyikan lagu pengantar tidur sebelum ia terlelap, tapi Claudia mengajarkan segala hal yang ia ketahui pada Xavier dengan tulus, menghukum Xavier jika ia salah, serta memuji nya jika ia berhasil dalam suatu hal.

Setelah kematian Claudia, Xavier diangkat menjadi penguasa wilayah Nether yang baru dan telah disetujui oleh para petinggi wilayah Nether saat itu yang bisa melihat bahwa hanya Xavier lah yang cocok untuk menjadi pemimpin wilayah Nether. Kekuatan yang dahsyat, otaknya yang super jenius serta pemikiriannya yang selalu mengedepankan logika membuatnya sangat cocok untuk menjadi pemimpin wilayah Nether. Dan tentu setelah itu, wilayah Nether menjadi sangat besar dan sangat kuat bahkan menyaingi kekaisaran besar di benua ini.

.

.

.

"Nona, akhirnya nona mengajakku keluar!!!" Lupus berucap dengan sangat antusias kepada nona nya.

"Ya, memang tidak baik untuk membiarkan seorang bocah berlama-lama dalam rumah, ia harus berinteraksi dengan bocah lain di luar sana bukan," ujar Chloe mengejek Lupus yang kini wajahnya memerah karena kesal.

"Humph, aku sudah dewasa tahu! Kau tidak lihat badanku sudah kekar seperti kepala ksatria galak itu hah!" bantah Lupus sambil menyilangkan tangannya di dadanya.

THE HEARTLESS ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang