Disebuah tempat di ibukota, Roseanne dan nyonya Austine kini tengah berada di persembunyian bersama para rakyat dengan banyak ksatria yang menjaga dari serangan monster-monster yang tidak ada habisnya.
Ketika semua sedang duduk dengan perasaan khawatir, Roseanne tiba-tiba berdiri dan hendak melangkah keluar.
"Roseanne, kau mau kemana nak? Diluar terlalu berbahaya," ucap nyonya Austine memperingati putrinya.
"Aku harus pergi ke istana bu, tolong tetaplah disini dan tunggu aku kembali," balas Roseanne dengan senyum hangatnya untuk menghilangkan kekhawatiran ibunya tersebut.
"Tapi nak,"
"Tenanglah, aku janji aku akan kembali dengan selamat," ujar Roseanne sembari melepaskan genggaman ibunya dari tangannya.
Kakak, aku datang. Batin Roseanne sembari berlari keluar dari tempat persembunyian tersebut.
.
*Di istana kerajaan.
"Nona, kemana kita harus membawa pak tua- maksudku raja ini," ucap Lupus yang kini sedang menggendong piggy back raja Argos yang masih setengah sadar itu.
"Kemana saja asalkan tempat itu aman!" balas Natasha yang sesekali mengeluarkan sihirnya untuk melawan hewan-hewan sihir yang mengamuk di Kawasan istana.
Di ruang rapat tadi, Natasha yang hendak ikut melawan Morris Austine dihentikan oleh Nathaniel sang kakak yang khawatir akan keselamatan adiknya itu. Awalnya Natasha hendak menolak sebab merasa kesal bahwa seorang wanita selalu dianggap lemah, namun setelah melihat kondisi raja Argos yang semakin buruk karena mengeluarkan banyak darah, Natasha setuju untuk menolong raja Argos membawanya ke tempat aman dibantu Lupus yang sedari tadi berjaga di pintu belakang ruang rapat.
Saat ini kerajaan Levant sangat kacau dengan invasi monster sihir yang menghancurkan banyak tempat. Para prajurit yang berjaga di sekitar instana diperintahkan oleh pangeran Albert untuk membantu prajurit lain yang sedang melindungi rakyat. Sedangkan pangeran Albert, Nathaniel, Leon, dan bangsawan lain di ruang rapat kini sedang berusaha menghentikan Morris yang semakin menggila. Tidak lupa dengan makhluk yang dipanggil raja kematian itu yang membantu Morris mengalahkan para bangsawan.
Saat keduanya tengah berlari, tiba tiba Natasha mendengar suara teriakan dari seseorang yang ia kenal.
Clarice. Batin Natasha.
"Lupus, teruslah berlari ke bagian belakang istana, aku sudah memanggil Lyn menggunakan alat pemanggil untuk mengobati raja Argos," titah Natasha yang langsung diangguki oleh Lupus. Setelah itu keduanya berpisah.
.
Di sisi lain, Clarice yang hari ini kebetulan datang ke istana atas permintaan Albert sebenarnya kaget dan malas untuk datang, tetapi bagaimanapun perintah dari keluarga kerajaan adalah mutlak jadi ia mau tidak mau harus datang. Untungnya setelah sedikit membujuk, Lucia adiknya berbeda ibu itu mau diajak bersama dengan Clarice.
Clarice dan Lucia memang datang disaat rapat para bangsawan itu hendak berakhir, namun tiba-tiba sebuah ledakan yang cukup kencang terdengar oleh kedua kakak beradik itu yang kini sedang berada di istana. Tak lama setelah itu, banyak monster sihir tiba-tiba menyerang istana dan menghancurkan apa yang ada didepannya.
Saat keduanya berusaha melawan sebuah monster laba-laba yang berukuran sekitar 4 meter, tiba-tiba monster tersebut mengeluarkan jarring yang membuat keduanya terperangkap dan tidak bisa bergerak sedikitpun. Clarice yang panik melihat monster itu mendekati Lucia adiknya, secara spontan berteriak.
Disaat monster itu sudah siap menerkam Lucia, tiba-tiba dari atas seorang gadis dengan kerennya memukul kepala monster tersebut dengan sebuah tongkat yang terlihat sangat kuat yang membuat kepala monster itu hancur dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEARTLESS ANTAGONIST
Fantasy"Lagipula, gadis sepertimu...." "Benar-benar membuatku muak," seraya mengucapkan kata terakhir tersebut ia langung mengayunkan pedangnya kearah si gadis yang sudah terlihat tidak memiliki hasrat untuk hidup. Slashhh... Dengan sekali tebasan, kepala...