Setelah menghabiskan paginya dengan suasana buruk mengingat kelakuan Xavier yang dengan seenaknya 'memberikan' gadis itu sebuah kerajaan sebagai bentuk permintan maafnya, kemudian dilanjutkan dengan acara perjamuan di kediaman duke Arche dari sore hari sampai malam hari. Kini Natasha sudah berada di kasur kesayangannya berniat untuk tidur.
Sebelum gadis itu memejamkan matanya, ia masih teringat dengan keadaan Roseanne yang terlihat begitu memprihatinkan menurut Natasha. Bagi orang lain, mungkin Roseanne terlihat biasa saja dengan wajah datar andalannya yang membuat banyak pria maupun wanita terpana, namun bagi Natasha yang didalamnya terdapat jiwa seorang aktris terbesar di bumi, Jessica Arthea, ia tahu bahwa saat ini Roseanne sedang dalam keadaan tertekan.
Kuharap kau menemukan jalanmu, Roseanne. Natasha membatin sesaat kemudian menutup matanya untuk menjemput sang bunga tidur.
.
*Di istana wilayah Nether.
Suasana kediaman yang biasanya dingin kini semakin dingin dengan aura sang pemimpin yang sedari beberapa hari halu sangat tidak bersahabat.
Di ruang kerja tempat dimana sang pemimpin wilayah Nether biasanya bekerja mengurus wilayahnya, pria itu kini sedang duduk mengerjakan dokumen-dokumen penting dengan 'tidak' fokusnya.
"Tu-tu-tuan, jika tuan kelelahan sa-saya bisa menggantikan tuan bekerja untuk sementara," ucap seorang ajudan sekaligus seorang ksatria kepada tuannya itu.
Sebenarnya ia juga tidak mau jika disuruh mengerjakan tumpukan dokumen yang menggunung itu sendirian, tapi apa daya tuannya kini terlihat sangat suram yang membuat aura di seluruh kastil ikut terkena dampak saking besarnya aura yang ia keluarkan.
"Jude, kenapa dia tidak mau menerima hadiahku? Bukankah kau yang menyarankan untuk memberikan hadiah yang romantis agar gadisku tidak marah lagi?" tanya sang pemimpin yang tentunya Xavier dengan nada dingin yang membuat sang ajudan yang bernama Jude itu gelagapan.
Bagaimana bisa memberikan sebuah kerajaan disebut sebagai hadiah romantis!. Batin Jude yang ingin marah namun tidak berani.
"Ma-maksud saya-" ucap Jude terpotong oleh Xavier.
"Ah sepertinya aku akan mendapatkan ajudan yang ke 39," kata Xavier dengan senyuman miringnya yang terlihat sangat menyeramkan.
"Tu-tu-tuan, ba-bagaimana kalau tuan me-meminta maaf secara langsung pada non- maksudku nyonya Natasha," cakap Jude dengan tergagap.
"Meminta maaf secara langsung?" Kini Xavier sedikit menghilangkan auranya saat mendengar saran dari sang ajudan.
"Iya tuan, jika aku sedang bertengkar dengan kekasihku, biasanya aku akan meminta maaf secara langsung sembari memberi hadia- ah tidak langsung saja meminta maaf, biasanya mereka akan luluh dengan ucapan-ucapan romantis dari kekasihnya," jelas Jude memberi saran pada Xavier yang diangguki oleh Xavier setelah beberapa saat berpikir.
.
*Esoknya di kediaman Natasha.
"Setelah 4 hari menghilang LAGI, akhirnya kau datang juga di sore hari yang cerah ini tuan Xavier," ucap Natasha membuka percakapan.
Saat Natasha sedang mengurus kediaman serta tugas-tugas lainnya seperti bisnis berliannya, tiba-tiba Xavier menemui gadis itu bersama dengan sang ajudan pribadi Jude.
"Na-na-natasha," cakap Xavier tergagap dengan raut muka melas yang membuat Daniel sang ajudan menganga melihat tingkah tuannya untuk pertama kalinya ini. Bagaimana tidak, tuannya adalah seorang tiran yang bahkan sanggup menghancurkan sebuah kekaisaran dalam satu malam, kini terlihat seperti seekor anak anjing yang sedang dimarahi oleh pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEARTLESS ANTAGONIST
Fantasy"Lagipula, gadis sepertimu...." "Benar-benar membuatku muak," seraya mengucapkan kata terakhir tersebut ia langung mengayunkan pedangnya kearah si gadis yang sudah terlihat tidak memiliki hasrat untuk hidup. Slashhh... Dengan sekali tebasan, kepala...