Ditengah malam, didalam ruangan megah dan mewah, seonggok gadis yang saking kelelahannya bermain drama hingga tanpa sengaja tertidur pulas akhirnya terbangun. Digelapnya malam itu, sembari mengumpulkan nyawa setelah terbangun dari tidur pulasnya, Natasha perlahan membuka matanya sambil masih berbaring.
"Ah apa drama nya sudah selesai? Sial aku malah ketiduran," rutuk Natasha sembari melihat kesisi bawahnya.
Disana terdapat marquess yang masih tertidur dengan pulas sambil duduk dilantai.
"Astaga kasihan sekali orang tua ini,"
Apa itu yang kalian pikir Natasha akan ucapkan? Tentu saja tidak sahabat! Mengingat masa lalu Natasha asli yang sungguh menyedihkan bahkan bagi Jessica yang terkenal tidak punya hati ini, membuat marquess dan tuan muda menyesal semenyesal mungkin sampai rasanya hidup mereka adalah sebuah kesalahan adalah ganjaran yang sesuai untuk mereka.
Setuju?
Mungkin Nathaniel masih bisa dimaklumi, dulu ia masih sangat kecil dan kebencian yang tumbuh di hatinya kepada Natasha selaku adiknya seiring ia bertambah dewasa mungkin disebabkan oleh lingkungan serta ayahnya yang pada dasarnya adalah panutannya.
Tapi marquess? Dia adalah orang dewasa, dia seorang bangsawan yang pastinya diberikan pendidikan terbaik, terlebih dia adalah seorang ayah bahkan sebelum Natasha lahir. Bagaimana bisa ia berpikiran pendek dan menelantarkan anaknya sendiri? Jika ia hidup di dunia tempat Jessica dulu hidup, sehebat apapun dan setinggi apapun jabatannya, sudah sangat dipastikan ia akan mendekam di penjara dengan pasal penelantaran anak.
"Aku jadi berpikir, apakah jiwa Natasha asli tidak keberatan dengan perlakuanku pada ayah dan kakaknya?" gumam Natasha. "Ah kurasa tidak, bukankah dia sendiri yang bilang tidak peduli lagi pada mereka," sanggah Natasha pada pemikirannya sendiri.
"Kurasa saat ini ia sedang memetik apel ditaman surga bersama ibunya, atau malah di reinkarnasikan menjadi anak orang kaya di dunia modern. Dan disinilah aku harus menjalani hidup tidak berwarnanya menggantikan gadis itu," cerocos Natasha jengkel mengingat Natasha asli saat ini mungkin sedang bersenang-senang di dunia lain.
Disaat Natasha masih bergelut dengan batinnya sendiri, tiba-tiba ia merasakan mana seseorang tidak jauh dari kamar tempat ia berada saat ini. Dengan sihir sensor nya, ia merasakan mana familiar itu semakin mendekat seolah sudah menargetkan kamar ini menjadi tujuannya datang.
Kita lihat apa yang akan kau lakukan, Nathaniel. Batin Natasha dengan seringaian khas nya sembari kembali berbaring seakan masih tak sadarkan diri.
Tidak lama setelah itu, pintu kamar marquess pun dibuka secara perlahan oleh sosok jangkung dan tampan yang tak lain adalah Nathaniel. Saat Nathaniel melihat ruangan yang cukup gelap itu, matanya memfokuskan pada dua orang yang sama-sama sedang berada di alam mimpinya masing-masing.
Melihat ayahnya yang tertidur di lantai dengan posisi yang kurang nyaman seperti itu, Nathaniel berniat membangunkan sang ayah dengan perlahan agar tidak mengganggu si putri kesayangan yang sama-sama sedang memejamkan matanya dikasur sang marquess.
"Ayah, bangunlah, tidurlah di kamar tamu sekarang. Jika kau tidur dalam kondisi seperti ini badanmu akan terasa sakit esok hari," ucap Nathaniel pelan seraya mengguncang badan ayahnya.
"Hah?" orang yang dibangunkan tadipun terbangun dan yang pertama kali ia periksa adalah putrinya yang sebelum ia tanpa sengaja tertidur masih terbaring lemah di ranjang miliknya. "Apakah Natasha sudah sadar?" tanya Marquess pertama kali setelah bangun seraya memeriksa keadaan putrinya.
"Hufh..." helaan terdengar dari bibir Nathaniel. "Ia masih belum sadarkan diri, namun tabib berkata kita tidak perlu khawatir sebab Natasha tidak memiliki luka ataupun penyakit serius."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEARTLESS ANTAGONIST
Fantasy"Lagipula, gadis sepertimu...." "Benar-benar membuatku muak," seraya mengucapkan kata terakhir tersebut ia langung mengayunkan pedangnya kearah si gadis yang sudah terlihat tidak memiliki hasrat untuk hidup. Slashhh... Dengan sekali tebasan, kepala...