END OF ARC 1BAB 15 : ENCOUNTER

117K 14.9K 655
                                    

"Nona, anda benar-benar seperti dewi malam ini! Grand duke pasti akan terpesona dengan kecantikan nona saat ia melihat nona nanti!" ucap Chloe dengan penuh antusias.

"Hufhh," hanya helaan yang keluar dari bibir ranum Natasha.

Kukira ia tidak akan menemuiku. Ujarnya dalam hati.

.

*Flashback.

Di sebuah kastil yang sangat megah yang bahkan jauh lebih megah dibanding kastil milik marquess Gregory Luvius, seorang pemuda tampan berumur 18 tahun sedang duduk di kursi kerjanya sembari matanya fokus menatap dokumen-dokumen penting yang menggunung di meja.

Pemuda kelewat tampan yang nyatanya adalah sang Grand duke Leon Granbell itu memiliki ciri fisik badannya tinggi tegap menjulang yang jika diukur mungkin sekitar 190 cm, dengan wajah dingin minim ekspresi itu dihiasi oleh mata setajam elang, hidung mancung, dan bibir tipis nan seksi menggoda, tak lupa rahangnya yang tegas seakan menggambarkan kepribadiannya dengan rambut panjangnya sekitar 4-6cm berwarna hitam kebiruan yang terlihat berkilau jika terkena pantulan cahaya.

Tok tok tok...

ketukan seseorang memecah konsentrasi Leon yang sedang mengerjakan dokumen penting itu.

Dengan perasaan sedikit kesal, Leon mempersilahkan masuk seseorang yang tadik mengetuk pintunya dan tampaklah sang ajudan pribadi yang tak kalah tampannya yang bernama Dennis.

"Katakan ada apa Dennis," ujar leon tanpa basa-basi.

"Maafkan saya mengganggu waktu anda tuan, saya hanya mengingatkan bahwa tuan belum mengunjungi tunangan tuan padahal sudah seminggu ini ia tersadar setelah pingsan kembali," ucap Dennis langsung kepada tuannya itu.

Memang Leon Granbell adalah seseorang yang sangat dingin yang bahkan kakeknya sendiripun sedikit takut dengan kepribadiannya ini, namun Dennis adalah ajudan pribadi Leon semenjak ia masih kecil sehingga ia bisa sedikit berbicara santai pada tuannya ini. Ingat sedikit!

"Hahhh, gadis merepotkan itu lagi," ucap Leon tak puas dengan apa yang ingin dibahas oleh ajudannya itu.

"Tuan, dia adalah tunangan anda jika tuan lupa," balas Dennis mengingatkan dengan muka sedikit mengejek.

"Diamlah Dennis jika kau masih sayang nyawamu," ancam Leon yang tidak diindahkan ajudan kurang ajarnya itu. "Lagipula aku tidak peduli dengan gadis itu, bahkan jika ia mati sekalipun. Kau tahukan aku hanya mencintai Roseanne," tutur pemuda tampan nan gagah itu.

Tepat seperti di novel, hati Leon hanya tersimpan untuk Roseanne seorang. Bahkan jikalau nanti Roseanne menikah dengan seorang pria yang ternyata pria itu bukanlah Leon, rasanya hati Leon hanya akan menjadi milik gadis tomboy itu seorang.

"Saya tahu perasaan anda tuan, tapi bagaimanapun saat ini nona Natasha lah yang menjadi tunangan tuan, bukan nona Roseanne,"

Setelah ucapan Dennis tadi, tiba-tiba suasana ruangan itu menjadi dingin seketika dikarenakan aura Leon yang sedikit keluar mengikuti emosinya yang tiba-tiba sedikit naik.

"Sialan, jikalau bukan karena perjodohan yang dibuat oleh kakek dengan keluarga Luvius, aku tidak sudi menikah dengan gadis itu!" tegas Leon dengan aura yang menggambarkan kekecewaan dan kemarahan yang semakin menguat.

"Tu-tu-tuan, hentikan auramu ini atau pelayan dan pengawal di sekitar sini bisa mati," ingat Dennis kepada tuannya itu.

Dennis saja yang terhitung kuat merasa tercekik dengan aura tuannya ini, apalagi pelayan-pelayan dan pengawal-pengawal yang memiliki sihir lemah, bisa-bisa mereka mati ditempat jika tuannya ini tidak menghentikan aura mengerikannya itu.

THE HEARTLESS ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang