Viscountess Natasha Luvius Arthea, itulah nama yang sangat dielu-elukan seminggu belakangan ini. Bagaimana tidak, untuk pertamakalinya dalam sejarah kerajaan Levant, seorang wanita terlebih baru berumur 17 tahun bisa mendapatkan gelar setara Viscount.
Memang ada beberapa bangsawan wanita yang mempunyai gelar atas nama mereka sendiri, namun kesemuanya hanya bergelar baroness, sedangkan protagonist kita ini bahkan di usia mudanya sudah mendapat gelar setinggi itu.
"Akhirnya, rencanaku berjalan dengan lancar," gumam Natasha yang saat ini sedang berada di kamarnya di kediaman Luvius.
Memang setelah mendapat gelar kebangsawanan, bangsawan itu nantinya akan diberi mansion sebagai kediaman mereka dan juga wilayah kekuasaan untuk mereka urus. Untuk bangsawan sekelas Viscount/Viscountess, biasanya mereka akan mendapat wilayah kekuasaan berupa kota kecil, berbeda dengan baron dan count yang mendapat wilayah kekuasaan berupa sebuah desa. Sedangkan bagi marquess, duke, dan grand duke, mereka akan mendapat wilayah kekuasaan berupa kota-kota besar dan berpengaruh. Singkatnya, semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab yang mereka emban.
Namun ada juga bangsawan-bangsawan spesial yang tinggal di ibukota langsung dibawah kepemimpinan sang raja. Biasanya bangsawan-bangsawan itu adalah para bangsawan berpengaruh baik dari segi militer, intelektual, maupun ekonomi yang memang sangat dibutuhkan diibukota seperti marquess Gregory, duke Austine, duke Arche, dan lainnya.
Untuk Viscountess Natasha, ia sendiri belum tahu pasti apakah ia akan mengambil salah satu wilayah di kerajaan Levant ini atau tetap tinggal di ibukota. Natasha bisa memilih seperti itu sebab raja Argos sendiri yang memberikannya pilihan. Bagi Raja Argos, gadis jenius seperti Natasha harus diberi kenyamanan penuh agar bisa memberikan kontribusi yang lebih maksimal bagi kerajaan. Namun jika mengikuti jadwal, Natasha harus sudah menentukan pilihannya setelah debutante diadakan.
Kembali lagi ke Natasha yang saat ini sedang memakan sarapan paginya untuk memulai hari, rencananya hari ini gadis itu hendak melakukan fitting untuk gaun yang nantinya akan ia gunakan untuk pesta debutante nya.
Benar, pesta debutante akan dilaksanakan dua hari yang akan datang. Pesta debutante ini adalah sebuah bentuk perayaan kedewasaan bagi gadis-gadis bangsawan yang umurnya sudah menginjak 17 tahun. Pesta ini akan dilangsungkan dengan meriah selama semalam suntuk dan didatangi oleh setiap gadis berumur 17 tahun. Biasanya mereka akan datang bersama tunangan atau kekasih mereka, namun tidak jarang juga mereka datang bersama anggota keluarganya seperti kakak atau adik laki-lakinya.
Sedangkan Natasha, tentu ia akan datang bersama 'kakak'tercintanya. Ya, mengetahui sebentar lagi Natasha akan melaksanakan debutantenya, Nathaniel yang mengetahui bahwa adiknya itu sudah lama memutuskan pertunangan dengan Leon langsung mengambil kesempatan itu untuk menjadi pendamping Natasha di pesta debutante nanti.
Disisi lain Natasha tidak keberatan sama sekali, well, sepertinya ia lebih tidak peduli akan datang dengan siapa, bahkan kalaupun nanti ia datang sendiri, ia tidak akan keberetan dengan itu.
"Nona, nyonya Ruby sudah menunggu diruang pertemuan, ia bahkan sudah membawa beberapa gaun yang sangat indah, ahhhh! Hamba tidak sabar melihat nona mencoba semua gaun itu," ucap Chloe mengabari Natasha.
"Santailah Chloe, kau selalu berlebihan," ucap Natasha dengan sedikit tersenyum karena tingkah konyol pelayannya itu.
Chloe yang mendengar itu hanya tertawa cengengesan sembari membantu sang majikan untuk bersiap memilih gaunnya.
.
Natasha kini sudah berada di ruang pertemuan tempat nyonya Ruby berada.
Setelah berbincang-bincang sebentar, akhirnya Natasha langsung memilih-milih gaun apa yang nantinya akan ia pakai. Sebenarnya sudah jauh-jauh hari meminta nyonya Ruby membuatkan beberapa gaun untuk Natasha kenakan di debutantenya nanti setelah itu, ia akan memilih satu dari beberapa gaun tersebut yang menurutnya paling cocok dengannya untuk ia kenakan, sedangkan sisanya tetap akan ia ambil mungkin sebagai, koleksi?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEARTLESS ANTAGONIST
Fantasy"Lagipula, gadis sepertimu...." "Benar-benar membuatku muak," seraya mengucapkan kata terakhir tersebut ia langung mengayunkan pedangnya kearah si gadis yang sudah terlihat tidak memiliki hasrat untuk hidup. Slashhh... Dengan sekali tebasan, kepala...