BAB 31 : LEON STRIKES AGAIN

84.3K 13.6K 830
                                    

Disebuah rumah makan yang masih terletak di wilayah Nether, Natasha kini sedang menyantap makanannya bersama dengan Chloe, Gilly, serta Lupus yang tadi ia ajak untuk ikut bersamanya mengelilingi wilayah Nether itu setelah sekian lama tadi gadis itu memilih prajurit yang dirasa layak untuk menjadi ksatria di kediamannya.

Natasha sengaja mengajak Lupus sebab pemuda itu sangat mengetahui Nether sehingga Natasha tidak perlu untuk mencari-cari tempat yang ingin ia tuju. Jika Natasha ingin mengetahui restoran terenak ia bisa bertanya pada lupus, jika Natasha ingin mengetahui penginapan paling bagus ia bisa bertanya juga pada lupus. Beastman muda itu terasa seperti google maps bagi Natasha sekarang.

"Kemana tujuan kita setelah ini, nona?" tanya Chloe pada nona nya.

"Hmmmm entahlah, kita sudah ke berbagai tempat mulai dari toko baju, perhiasan, dan sekarang restoran. Lalu sekarang, adakah tempat yang bisa kau rekomendasikan lagi?" tanya Natasha sembari matanya menatap pada Lupus tanda pertanyaan itu di ajukan kepada si beastman muda.

"Ada sebuah toko yang menjual alat sihir di tengah-tengah wilayah Nether ini, toko tersebut sangat terkenal dan menjadi tujuan utama orang-orang yang ingin membeli alat sihir yang berkualitas," ujar Lupus yang kini sudah mulai santai berbicara dengan nona barunya.

"Baiklah, toko itu akan menjadi tujuan terakhir kita. Setelah itu kita kembali ke kerajaan Levant sebab aku sudah cukup Lelah," putus Natasha yang diangguki ketiga pengikutnya itu.

.

Setelah selesai makan, tak menunggu lama lagi Natasha dan pengikutnya langsung menuju ke toko yang tadi Lupus rekomendasikan, yaitu toko peralatan sihir. Toko itu memang terlihat cukup besar dan paling menonjol diantara toko-toko lain yang ada disekitarnya. Selain itu, toko yang bernama toko Magi itu sangat ramai didatangi oleh banyak pembeli.

Natasha kini sudah berada didalam toko tersebut untuk melihat-lihat sekaligus membeli alat-alat sihir yang mungkin nantinya akan berguna untuknya dikemudian hari.

Toko itu menjual alat-alat sihir yang cukup mengagumkan menurut Natasha, alat sihir yang dijual disana juga sangat beragam, dari yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari sampai yang bisa digunakan untuk bertarung, berberda dengan yang ada di kerajaan Levant dimana yang dijual disana sangat terbatas yang bahkan dulu Natasha sendiri yang baru mendatangi toko itu mengira bahwa koleksi di toko itu sangat banyak.


Memang benar kalau diatas langit masih ada langit.


Beberapa waktu tak terasa sudah terlewati. Setelah melihat-lihat barang yang dijual disana, Natasha membeli beberapa alat sihir yang menurutnya cukup menarik seperti sebuah tongkat sihir yang berguna untuk mengumpulkan mana si pemilik di tongkat itu kemudian merubah mana tersebut menjadi sebuah partikel yang bisa ditembakkan untuk menyerang lawan. Jadi dengan tongkat sihir ini, Natasha yang pada dasarnya tidak memiliki atribut sihir menyerang seperti kebanyakan orang masih tetap bisa mempertahankan diri menggunakan tongkat sihir ini.

Selain itu, ada juga sebuah benda berbentuk bulat sebesar bola pingpong yang tadi membuat Natasha penasaran. Setelah bertanya apa fungsi bola aneh tersebut, akhirnya ia tahu bahwa benda bulat itu adalah sebuah alat perekam yang bisa digunakan untuk merekam suatu kejadian. Durasi merekam tergantung harga dari alat tersebut. Semakin tinggi harganya, maka semakin lama benda itu bisa merekam suatu kejadian.

Bahkan di dunia ini mereka memiliki kamera. Apakah mereka juga menjual handphone? Batin Natasha takjub. Pasalnya meski dunia ini terlihat seperti berada di zaman kerajaan tahun 1500-1600-an, namun berkat adanya sihir dunia Aurus bisa semaju ini.

THE HEARTLESS ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang