"gue benci banget sama bu Sri."
"bisa-bisanya ngasih ulangan MTK mendadak."
"suka banget ngasih kejutan, heran gue."
"ya kan itu ibunya nge-test. Lo pada ada belajar apa enggak malam harinya, ketahuan, kan pada nggak belajar." Ujar Ruri yang langsung mendapat lemparan kulit kacang dari Ratna, Delmora dan juga Fany.
Padahal mereka sudah senang karena upacara ditiadakan, tapi kesenangan mereka harus berakhir ketika guru killer MTK mereka masuk dan membawa bencana dengan mengadakan ulangan dadakan.
"Lin, lo-"
"jangan tanya gue, gue jawab pakai rumus sendiri." Sela Raline duluan.
"remedi kita semua."
"gue sih enggak papa kalau remedi, tapi enggak bisa dengar ceramahan itu guru kalau lihat nilai kita berantakan."
Kelimanya sedang ada di kantin saat ini, menikmati waktu makan siang, kurang Ago karena cowok itu harus mengurus masalah ekskul volinya terlebih dahulu.
Sedang asyik-asyiknya memakan siomay, HP Raline di atas meja bergetar pelan. Cewek itu membuka HP-nya, ada pesan dari Unna.
Unna : ke uks dong
Unna : bawain air mineral sama roti coklat, gue lapar
Raline : knp?
Unna : lagi haid L
Raline : ok
"gue mau ke UKS."
Pandangan keempat sahabatnya menatapnya bingung.
"kenapa?" Ratna bertanya.
"Unna sakit." Jawab Raline singkat.
Segera pergi ke kedai penjual makanan dan minuman, selesai membeli apa yang dipesankan Unna, Raline langsung pergi ke UKS. Jaraknya memang tidak begitu jauh dari kantin berada.
Pintu berwarna abu-abu itu ia buka perlahan, membawa dirinya masuk ke dalam dan menutup pintu kembali. Keningnya berkerut samar ketika melihat seseorang sedang tiduran di atas kasur dengan nyamannya sambil bermain HP.
"Raline!" Geva langsung mengambil posisi duduk ketika melihat cewek tersebut datang.
Menyambut Raline dengan senyum lebarnya yang hanya di balas tatapan kebingungan cewek tersebut. Raline ke arah kasur sebelah, tidak ada siapa pun di sana. Di ruangan ini hanya ada Geva dan dirinya saja.
"mana Unna?" tanyanya dingin.
Geva meringis kecil, menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan dari situ Raline sudah tahu jika ini semua hanya akal-akalan Unna saja. Harusnya Raline tak percaya dengan ucapan Unna, biasanya jika cewek itu PMS yang paling repot adalah Bagas.
Unna jarang ingin merepotkan orang lain selain pacarnya sendiri. Tak ingin berlama-lama Raline segera berbalik, ingin keluar dari ruangan tersebut.
Baru saja tangannya menyentuh kenop pintu, suara bising seolah benda terjatuh di belakangnya diikuti dengan suara pekikkan kesakitan membuat Raline langsung menoleh ke belakang. Ia menemukan Geva jatuh terlentang di bawah kasur.
"lo nggak papa?" tanya Raline tanpa melangkah mendekat ke arah cowok tersebut.
"to-tolongin, punggung gue sakit banget, Lin." Geva hanya bisa menjulurkan tangannya. Rasanya sakit sekali, seolah tulangnya patah dan ia harap tulangnya tidak beneran patah.
Pada akhirnya Raline berjalan mendekat, membantu Geva untuk bangkit berdiri tapi karena beratnya badan cowok itu membuat Raline malah terjatuh ke atas tubuh Geva, wajahnya tepat mendarat di atas dada keras cowok tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX! vers.2 [✔]
Teen Fiction"Raline." "apa lagi?" "balikan, yuk." "kita udah selesai, Geva." Raline masih mencintai Geva, walau dua tahun berlalu sejak kandasnya hubungan mereka. cewek itu masih mencintainya, tapi Raline tak bodoh untuk kembali bersama Geva. ia menerima Geva...