EX! -chapter 33-

346 22 1
                                    

"udah sih, aku kenyang!"

"sekali ini aja, aa~~~"

Raline membuka terpaksa mulutnya, membiarkan Geva menyuapkan satu telur gulung kepadanya, mengunyah makanan itu dengan perlahan. Raline menatap kearah keramaian didepannya, cukup banyak orang sudah datang padahal jam baru menunjukan pukul empat sore.

"kepala kamu gimana? Sudah enakkan? Atau perlu dibawa ke klinik tante lagi?" tanya Geva.

Raline menggeleng kecil, "sudah enakan, kok, lagian cuman luka kecil, doang!"

Geva menatap cewek itu datar, ia lalu menekan luka dikepala Raline menyebabkan teriakan tertahan dari mulut cewek tersebut, Raline menatapnya tajam, seolah siap ingin membunuh Geva sekarang juga.

"sakit!!" serunya kesal, lukanya terasa nyut-nyutan akibat ulah nakal Geva.

"berarti belum enakan!"

Raline mendengus kecil, ia lalu menyesap minuman dinginnya. Dari tadi mereka banyak membeli makanan dan Geva selalu menyuapinya dengan berbagai macam makanan tersebut. Perut Raline rasanya ingin pecah karena saking penuhnya sekarang.

"naik itu, yuk!" Raline menunjuk kearah biang lala, dari tadi ia ingin menaiki wahana tersebut tapi antriannya masih panjang.

Geva mengangguk kecil, ia bangkit dan menjulurkan tangannya kehadapan Raline, keduanya bergandengan tangan menuju ke wahana tersebut, Geva membelikan dua tiket dan sekarang mereka sudah ada didalam salah satu sangkar biang lala.

Raline menatap kearah luar dengan mata berbinar senang, sudah lama sejak terakhir kali ia menaiki wahana ini. Rasanya menyenangkan bisa melihat semua pemandangan dari atas sini. Cewek itu bahkan abai dengan rambutnya yang berantakan tertiup angin.

Geva yang duduk diseberang Raline mau tak mau berpindah kesamping cewek tersebut, duduk dibelakang Raline dan mengumpulkan rambut cewek itu menjadi satu.

"ikat rambut kamu mana?" tanya Geva yang sekarang sedang fokus dengan kegiatannya.

Raline mengangkat tangan kanannya, menunjukan ikat rambut berwarna biru tua dengan pita kecil berwarna putih sebagai hiasannya. Geva mengambil ikat rambut tersebut dan mengikatkan rambut kekasihnya itu dengan baik.

"sudah!" ucap Geva.

Cewek itu berbalik badan, sekarang mereka duduk berhadapan, Geva tersenyum lebar tangannya lalu memperbaiki beberapa anak rambut Raline yang masih menghalangi wajah cantiknya.

"cantik banget cewekku," puji Geva.

"berarti aku cantiknya karena aku cewek kamu?" tanya Raline polos.

"iya!"

Raline lalu menyandarkan dirinya di pinggir sangkar dan melipat kedua tangannya, "berarti sebelum aku jadi cewek kamu, aku enggak cantik gitu?" tanyanya terselip nada kesal.

Perempuan dengan sejuta pertanyaan diluar ekspetasi mereka. Geva kan niat awalnya memang ingin memuji, bukannya diperpanjang seperti sekarang. Cowok itu hanya bisa tersenyum kecil, tapi lucu juga jika membuat Raline kesal sekarang.

"gimana, ya? Cantiknya kurang gitu, kalau sama aku, 'kan cantiknya maksimal," jawab Geva tak ingin kalah.

Raline mendengus kecil, "buaya emang," gumam cewek tersebut lalu kembali menatap keluar.

Geva mendekatkan dirinya kepada Raline, menyandarkan dagunya dibahu cewek tersebut, Raline dengan cepat mengoyangkan bahunya.

"geli tau!" seru cewek itu serius.

Geva yang memang jahil itu terus-terusan menyandarkan dagunya dibahu Raline, cewek itu sampai mengerang kesal, Raline lalu menaruh kedua tangannya diatas bahu agar Geva tak bisa menaruh dagunya lagi.

EX! vers.2 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang