🥀Sadgirl🥀
Fany : mending ganti dh nama grubnya
Ratna : hooh, soalnya membernya ada yg bkn sadgirl lagi
Delmora : dari dulu jg ada yg bukan sadgirl
Raline : PR Ekonomi sudah?
Ratna : 🙂
Ratna : Lin, lo kalo muncul digrub bilang selamat pagi kek, halo kek
Ratna : ini malah nanyain PR-_-
Delmora : lo blm kn?
Fany : iya dia mah, sibuk push rank aja
Ratna : lo emang sdh, Fan?
Fany : sudah dong😜
Fany : @Raline btw halaman brp?
Raline : ☺
Delmora : sama aja lo berdua
Raline : buruan datang kesekolah, jam pertama kan
Ratna : SIAP AYANG!!!💓💓💓💓💓
Delmora : hush! Jgn panggil ayang
Fany : tau nih, udah punya pawang Raline sekarang
Ratna : iya juga☹
Ratna : gue antara senang ama sedih sekarang Raline punya pacar
Fany : iya gue juga☹ janji ya Lin kalo lo enggak bakal buang kita?
Delmora : sampah kali kita
Raline : lebay ah, buruan kesekolah, gue sudah diparkiran
"chatan sama siapa? Dari tadi sibuk sama HP," tegur Geva ketika ia selesai mermarkir mobilnya.
Raline segera menaruh HP-nya didalam saku jaket, "sama Ratna, Delmora, Fany, ngebahas PR," jawab cewek tersebut.
Geva mengangguk kecil, ia segera mencondongkan tubuhnya kearah Raline, cewek itu sempat panik, ia kira Geva akan menciumnya jadi refleks Raline menutup kedua matanya. Tak merasakan apa pun Raline pun perlahan membuka matanya, menemukan wajah Geva yang sekarang berjarak sangat dekat dengannya.
Retina hitam milik Geva itu menatap tepat kemata Raline, mengunci pandangan keduanya selama beberapa saat sebelum akhirnya Geva menyentuh ujung hidung Raline dengan hidung mancungnya.
"aku cuman mau lepasin seatbelt kamu," ucap cowok itu dengan senyuman jahilnya.
Jelas sekali mencoba menggoda Raline.
"aku bisa sendiri," jawab Raline ketus.
Cewek itu membuka pintu mobil, baru saja ingin menurunkan kakinya dan Geva sudah menarik tangan sebelah Raline membuatnya kembali terduduk diatas kursi penumpang dan hanya dalam kedipan mata, Geva dengan cepat mengecup pipi Raline singkat.
Raline terdiam seperti patung, jelas kaget dengan aksi Geva barusan. Ia berkedip beberapa kali sebelum akhirnya melayangkan tatapan marah kecowok tersebut.
"ini di sekolah!" seru Raline tertahan.
Geva mengendikan bahunya, ia kemudian turun duluan berjalan dengan cepat kearah tempat duduk Raline dan membukakannya pintu. Tak hanya itu, Geva bahkan menjulurkan tangannya seraya membungkukkan tubuhnya, berlagak seolah pangeran yang sedang menjemput tuan putrinya.
"silakan turun, princess," ucap cowok itu dengan senyum manisnya.
Sekali lagi, Raline tak akan pernah terbiasa dengan segala perlakuan manis Geva, setiap detik ada-ada saja perlakuan cowok tersebut yang mampu membuat jantungnya berdetak cepat dan perutnya yang terasa sangat geli, seolah ada yang mengelitik dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX! vers.2 [✔]
Teen Fiction"Raline." "apa lagi?" "balikan, yuk." "kita udah selesai, Geva." Raline masih mencintai Geva, walau dua tahun berlalu sejak kandasnya hubungan mereka. cewek itu masih mencintainya, tapi Raline tak bodoh untuk kembali bersama Geva. ia menerima Geva...