EX! -chapter 44-

326 19 0
                                    

Pagi itu seperti pagi biasanya, Olivia bangun terlebih dahulu menyiapkan pakaian kerja suaminya dan bergegas kedapur untuk membuat sarapan. Wanita itu menyapa hangat Bi Ira yang baru saja datang melalui pintu belakang. Keduanya memasak sarapan untuk keluarga bersama seperti biasa.

"non Raline kemana, ya?" celetuk Bi Ira yang merasa heran karena cewek itu belum keluar dari kamarnya.

Biasanya Raline sudah datang ke dapur dengan pakaian sekolahnya, menyiapkan bekal untuknya sendiri dan menunggu makanan selesai dimasak. Tumben sekali cewek itu tak keluar sampai sekarang.

Olivia mengangguk kecil, "iya, ya?" gumam wanita itu ikut heran, "aku cek ke kamarnya dulu, Bi, siapa tau anaknya masih tidur."

Olivia lalu menitipkan gorengan ayamnya kepada wanita paruh baya tersebut, sesampainya didepan kamar Raline, Olivia segera mengetuk pintu kamar adik iparnya itu pelan.

"Lin? sudah bangun?" panggilnya dari luar.

Tak ada sahutan sama sekali, tidak mungkin Raline berangkat sangat pagi kesekolah. Karena sama sekali tak menyahut, akhirnya Olivia memutuskan untuk membuka pintu bercat putih itu perlahan, ia mengintip dari balik pintu dan tak menemukan keberadaan adik iparnya.

"Raline?" Olivia berjalan masuk perlahan, dilihatnya kasur sang adik masih rapi, ia lalu berjalan menuju ke kamar mandi dan lagi Olivia tak menemukan siapa pun, bahkan ubin kamar mandi masih kering.

Tujuan terakhirnya adalah walk-in closet Raline, siapa tau anaknya ada didalam sana. Tapi lagi-lagi tak ada siapa pun disana, saat keluar pun Olivia tanpa sengaja melihat kearah meja belajar sang adik ipar, tas sekolahnya masih disana. Kemana ank itu pagi-pagi?

"kamu ngapain, yang?" suara Ruby mengejutkan dirinya, Olivia mengelus dadanya sendiri.

"ngagetin aja!" kesal wanita itu.

Ruby tersenyum kecil dan berjalan masuk menghampiri sang istri, ia sudah siap dengan pakaian kerjanya. Olivia lalu sedikit membenarkan letak dasi suaminya tersebut.

"ini Raline, enggak ada dikamar, kemana coba?"

Ruby mengangguk kecil, "sudah berangkat paling?"

"itu tasnya masih ada!" Olivia menunjuk tas Raline diatas kursi belajar.

Tanpa berbicara apa pun Ruby dengan segera mengeluarka HP-nya dari saku celana dan menghubungi nomor sang adik. Sayangnya nomor Raline tak aktif, hal itu semakin membuat kedua pasangan itu khawatir, Raline itu jarang keluar rumah tanpa mengabari orang rumah.

"ini Geva enggak nyulik adek aku, 'kan?" ucap Ruby dengan kening berkerut dalam sambil menekan nomor telepon Geva.

Untungnya anak itu segera menjawab telepon dari Ruby.

"halo, bang? Kenapa, bang?"

"Raline dimana, Gev?" tanya Ruby tanpa basa-basi.

Mendengar itu membuat Geva terheran, "mereka, 'kan satu rumah, kok nanya gue sih?" batinnya bingung.

"enggak dirumah, bang? Gue anter dia sampai rumah kok kemarin, bang."

Jawaban dari Geva semakin membuat Ruby khawatir, nomor adiknya tak bisa dihubungi terlebih orang satu-satunya yang tahu dekat soal Raline tak mengetahui keberadaan sang adik. Tadi malam saat pulang pun Ruby masih melihat kendaraan Raline digarasi, ia tak mengecek kamar adiknya itu karena takut membangunkan Raline yang tengah beristirahat.

"dia enggak ada dirumah, Gev."

Geva jelas panik, cowok itu yang tadinya sedang buru-buru menyiapkan jadwal pelajaran untuk hari ini langsung terhenti.

EX! vers.2 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang