Manusia gabut
Ratna : gue bingung njir mau nonton yang mana
Fany : sama :"
Fany : kenapa harus barengan coba?
Ruri : gue sih setia kawan ye, mau nonton Ago
Ago : kagebushin coba
Delmora : lo kira Naruto kita-_-
Fany : bosen nonton basket sih gue
Fany : nonton voli aja deh, siapa tau ada cogan kan ya wkwk
Ruri : mentang2 baru putus njir
Ratna : sabi tuh, siapa tau cowok voli ada yang ganteng kan
Ago : ada
Fany : siapa?!
Ratna : ^2
Ago : gue😎
Ruri : pd gila
Delmora : @Raline nonton yg mana lo?
Fany : 😶
Ratna : 😶
Ruri : 😶
Ago : 😶
Raline : baru bangun
Ratna : nonton siapa nih bestie? @Raline
Cewek itu terdiam lama, menatap layar HP-nya bimbang. Padahal dia sudah bangun dari tadi, sudah mandi dan tinggal berdandan serta sarapan di lantai bawah. Saking lamanya berpikir, Raline sampai di chat pribadi oleh Ago.
Ago : nonton voli?
Raline baru akan membalas pesan Ago jika saja telepon dari Unna masuk, keningnya berkerut samar, jarang Unna mau meneleponnya jika tidak dalam keadaan genting.
"halo? Kenapa, Na?" tanyanya setelah telepon itu ia angkat.
"duh... gue tau gue enggak dalam posisi bagus buat ceramahin lo, tapi gue harus lakuin ini," ucap Unna ambigu.
"hah?"
"Lin, lo harus berani ambil resiko hari ini. Pilih salah satu dari mereka, jangan nahan-nahan terus. Kasih kepastian buat Ago dan kasih kepastian buat Geva."
"kalau Geva enggak bisa terima tinggal kasih tau gue, biar gue yang handel tuh anak. Lo terserah mau pilih siapa aja, mau Ago ataupun Geva."
Bibirnya terkunci rapat, kenapa semua orang bersikap aneh hari ini? Raline tau apa yang akan terjadi, tapi ia tak ingin semua orang separno ini hanya karena jawabannya nanti.
"gue kayaknya enggak nonton, deh, Na," jawab cewek itu pada akhirnya.
Daripada membuat orang-orang berharap padanya, lebih baik Raline mundur. Itu pikirnya.
"enggak! Gak boleh! Lo harus nonton!" paksa Unna lalu tak lama terdengar helaan nafas dari cewek tersebut, "jangan ulur-ulur waktu, Lin. Ago itu sudah nunggu lo lama, kasih dia jawaban sekarang, kayak lo ngasih Geva jawaban lo!"
"jangan bimbang, waktu lo sampai jam delapan buat mikir mau pergi ke yang mana!"
Lalu sambungan terputus, Raline menghela nafasnya kasar. Ia merebahkan tubuhnya diatas kasur dan menatap langit-langit kamarnya. Padahal hanya menonton, kenapa harus seribet ini?
***
SMA Kencana tampak ramai di hari sabtu, parkiran sekolah sampai kepenuhan menampung motor-motor yang berdatangan, tidak hanya siswa-siswi SMA Kencana yang datang weekend itu, melainkan SMA lain yang menjadi lawan main SMA Kencana pagi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX! vers.2 [✔]
Tienerfictie"Raline." "apa lagi?" "balikan, yuk." "kita udah selesai, Geva." Raline masih mencintai Geva, walau dua tahun berlalu sejak kandasnya hubungan mereka. cewek itu masih mencintainya, tapi Raline tak bodoh untuk kembali bersama Geva. ia menerima Geva...