"ini Geva enggak ngelamar lo, 'kan?" tanya Ruby kesekian kalinya.
Pasalnya saat sang adik meminta izin untuk dinner bersama Geva dan lagi cewek tersebut mengenakan dress yang begitu formal membuat Ruby langsung berpikir yang tidak-tidak. Keduanya sedang menunggu Geva datang di ruang tengah sekarang.
Raline memutar kedua bola matanya malas, "enggak, dih. 'kan tadi sudah dibilang kalau ini cuma dinner biasa."
"dinner-dinner, makan dipinggir jalan juga jadi," cibir pria tersebut.
"sensi banget, sih!" Olivia sang istri datang bergabung bersama mereka, wanita itu baru selesai menidurkan sang anak dikamarnya.
"tau, nih," sahut Raline sinis.
Tak lama kemudian bel rumah berbunyi, Raline baru saja akan bangkit berdiri tapi Ruby dengan cepat berjalan kearah pintu dan membukanya lebar-lebar, didepannya Geva sudah berpakaian rapi, kemeja navy dan celana kain hitam.
"dinner dimana?" tanya Ruby langsung tanpa salam.
"abang!" Raline memukul kecil punggung lebar tersebut, ia menatap Ruby tajam.
"ngeselin banget sih, lo!" cewek itu menatap sang kakak tajam. Raline kemudian beralih menatap Geva dan tersenyum.
"ayo, abaikan aja bang Ruby," ucapnya kemudian menarik Geva pergi.
Ruby membelalakkan matanya tak terima, baru saja kakinya ingin melangkah menyusul Geva dan Raline, tapi tangannya sudah terlebih dahulu ditarik oleh seseorang dibelakangnya. Pria itu menoleh dan menemukan sang istri yang sedang tersenyum kearahnya.
"biarin aja, percaya coba sama Geva," ucap Olivia menenangkan pria tersebut.
Pria itu hanya bisa menghela nafasnya sambil bersandar di samping pintu, memperhatikan mobil hitam Geva yang berjalan menjauh dari rumahnya.
"lagian mereka cuman dinner, Ru, bukan kawin lari," canda Olivia lalu menepuk pundak suaminya itu beberapa kali sebelum masuk ke dalam rumah.
"ya, kali Geva berani bawa Raline kawin lari," gumam pria tersebut sambil menutup pintu.
***
Kedua pasangan itu berjalan keluar dari lift sambil berpegangan tangan, pelayan didepan mereka dengan tenang menuntun keduanya ke ruangan privat yang sudah dipesankan oleh Aryan sejak jauh-jauh hari. Geva memang tak mengatakan kepada Raline kalau mereka akan makan malam bersama papanya.
Bisa-bisa cewek itu menolak dengan keras ajakannya, Raline masih sedikit takut untuk bertemu dengan Shakira.
"tumben banget coba ngajak makan ditempat serius kayak gini," bisik Raline.
"makan dipinggir jalan, 'kan bisa," gumamnya lagi.
Geva tersenyum kecil, ia semakin mengeratkan pegangan keduanya. Mereka sampai disebuah pintu berbahan kayu dengan cat coklat tua, pelayan tersebut membukakan pintu untuk mereka dan terlihatlah ada beberapa orang sudah menunggu mereka disana.
Baik Geva dan Raline sama-sama terkejut. Raline terkejut karena tak menyangka jika makan malam mereka akan bersama dengan keluarga Geva, sementara Geva terkejut karena setahunya yang datang makan malam hari ini hanya Aryan.
Papanya sama sekali tak mengatakan jika sang mama akan ikut bergabung dengan mereka. Aryan menyambut keduanya dengan senyum yang hangat sementara Shakira hanya bisa tersenyum masam.
"ayo masuk, mau sampai kapan berdiri didepan situ?" tegur Aryan membuat kedua remaja itu melangkah dengan ragu masuk kedalam ruangan.
Geva menarik kursi dan mempersilakan Raline untuk duduk terlebih dahulu, lalu barulah ia duduk disebelah cewek tersebut. meja makan mereka sendiri sudah diisi dengan makanan khas barat.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX! vers.2 [✔]
Fiksi Remaja"Raline." "apa lagi?" "balikan, yuk." "kita udah selesai, Geva." Raline masih mencintai Geva, walau dua tahun berlalu sejak kandasnya hubungan mereka. cewek itu masih mencintainya, tapi Raline tak bodoh untuk kembali bersama Geva. ia menerima Geva...