EX! -chapter 14-

379 22 0
                                    

G. : enggak turun sekolah ke mana lo bolos?

Raline : kepo

G. : bukan kepo sayang

G. : gue khawatir

Raline : kalau gk mau gue block lagi diem

G. : ampun nyai🙇🏻

Cewek itu menggeleng pelan, tak ada niatan untuk membalas pesan Geva lagi karena Raline pikir ia tak ada yang ingin ia bicarakan lagi.

Jam sudah menunjukkan pukul 17.30 mobil yang mereka tumpangi melaju pelan di jalanan, sedikit macet tapi tidak macet sekali. Mereka baru saja menyelesaikan agenda jalan-jalan hari ini.

"kuliah nanti mau dimana?" tanya Ruby memecah keheningan diantara mereka.

Raline menyandarkan bahunya ke kaca mobil. "enggak tau, belum mikir." Jawabnya sedikit bergumam.

"ke aussie aja." Usul pria tersebut. "lumayan kan, dekat sama gue terus bisa keluar negeri. Daripada di Indo terus."

"entar deh gue pikir-pikir."

Hening lagi, tapi sedari tadi ada yang mengganggu Raline. Kakaknya itu terlihat tidak tenang, seolah ingin mengucapkan sesuatu kepadanya tapi tidak di ucapkan juga.

"ada yang mau lo omongin?"

Ruby menggeleng pelan. "enggak ada." Pria itu tersenyum kecil ke arahnya.

Mereka memang sudah lama tak bertemu, tapi Raline masih ingat bagaimana gerak-gerik kakaknya jika ia sedang menyimpan kebohongan. Raline ingin bertanya lagi, tapi melihat sang kakak yang langsung menyangkal tadi membuat cewek itu mengurungkan niatnya.

Tak lama kemudian mereka sampai di rumah, keduanya masuk bersamaan dan sama-sama kaget ketika melihat Lucy duduk di ruang tengah. Tampak sedang menunggu mereka berdua.

"Ruby pikir mama masih di hotel."

"mama pulang lebih cepat."

"Lin, masuk kamar sana. Mandi, seharian di luar rumah pasti lengket." Ruby sedikit mendorong bahu adiknya agar segera pergi.

Raline sempat menatap Ruby dan Lucy bergantian, hanya sebentar sebelum akhirnya pergi dari hadapan kedua orang dewasa tersebut. Sepertinya akan ada yang mereka bicarakan, cukup penting bahkan sampai kakaknya mengusirnya secara halus.

***

G. : ke depan coba

G. : gue ada di depan

Setelah membaca pesan tersebut Raline langsung berdiri dari tidurnya, padahal baru saja ia akan mematikan data dan menonton drama tapi pesan dari Geva mampu membuat cewek itu berlari dengan cepat keluar rumah.

Dan benar saja, cowok itu berdiri di depan pagarnya, tersenyum bodoh sambil mengangkat tangan kanannya, menunjukkan sebuah plastik hitam yang entah apa isinya.

"enggak ada tempat lain selain rumah gue?" Raline membukakan pagar untuk cowok tersebut.

"gue bawain martabak telur kesukaan lo, kurang pengertian apa coba gue?"

Keduanya duduk di teras depan rumah Raline.

"bentar gue ambil piring sama minuman dulu." Cewek itu kemudian masuk ke dalam rumah untuk mengambil piring dan minuman.

Setelah balik mengambil piring dan minuman kedua anak muda itu menikmati martabak telur dengan keadaan hening, biasanya Geva akan banyak membahas hal random dan bertanya pertanyaan yang kadang tak masuk akal.

EX! vers.2 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang